Inilah 6 Terapi untuk Tangani Autisme pada Anak
Halodoc, Jakarta - Gangguan autisme adalah kondisi yang berdampak pada cara seseorang berperilaku, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Gangguan kesehatan ini banyak terjadi pada anak, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan anak secara keseluruhan.
Hingga kini, belum ada obat yang sepenuhnya bisa mengatasi penyakit ini. Meski begitu, sejumlah terapi dapat membantu pengidap memiliki kemampuan yang lebih baik, begitu pula mengurangi gejalanya. Memulai terapi sejak dini - selama atau sebelum masa prasekolah - akan meningkatkan peluang keberhasilan dan kesembuhan.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk mulai melakukan terapi segera setelah orangtua mengetahui adanya gejala autisme pada sang buah hati dibandingkan dengan menunggu hingga muncul diagnosis normal. Pasalnya, dibutuhkan banyak waktu dan tes untuk mendapatkan diagnosisnya. Berikut ini adalah terapi yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala autisme pada anak.
-
Terapi Aktivitas
Kegiatan-kegiatan ini membantu anak dengan autisme menjadi lebih baik dalam melakukan aktivitas dan tugasnya sehari-hari, seperti belajar mengancingkan baju atau memegang peralatan makan dengan benar. Aktivitas bisa melibatkan apa saja yang berhubungan dengan sekolah atau bermain. Fokusnya bergantung pada kebutuhan dan tujuan masing-masing anak.
Baca juga: Ibu Harus Tahu, Inilah Penyebab Autisme pada Anak
-
Terapi Bicara
Terapi ini membantu anak lebih lancar dalam berbicara dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain. Ini melibatkan keterampilan nonverbal, seperti melakukan kontak mata, bergantian dalam percakapan, dan menggunakan serta memahami gerakan. Mungkin juga mengajarkan anak untuk mengekspresikan diri menggunakan simbol gambar atau bahasa isyarat. Terapis perlu bekerja sama dengan orangtua dan guru untuk mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari agar hasilnya lebih efektif.
-
Analisis Perilaku Terapan
Terapi ini berfokus pada pelatihan untuk orangtua dan pengasuh anak untuk bisa memberikan umpan balik kepada sang buah hati yang mengidap autisme dari waktu ke waktu. Tujuan pengobatan didasarkan pada masing-masing, bisa saja komunikasi, keterampilan sosial, atau sekolah. Anak yang menerima terapi ini lebih awal dan intensif menunjukkan perubahan positif pada pertumbuhannya kelak.
Baca juga: Anak Lebih Rentan Terkena Autisme Jika Ibu Mengidap Diabetes
-
Keterampilan Sosial
Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan cara anak berinteraksi secara sosial dan membentuk ikatan dengan orang lain. Caranya dilakukan dengan belajar melalui permainan peran atau latihan. Seperti hanya analisis perilaku terapan, terapi ini membutuhkan peran orangtua untuk membantu anak autisme meningkatkan keterampilan sosialnya.
-
Hippoterapi
Terapi autisme ini dilakukan dengan menunggangi kuda dengan didampingi seorang terapis. Berkuda adalah bentuk terapi fisik karena pengendara perlu menyesuaikan diri dengan gerakan hewan. Latihan ini membantu anak usia 5 hingga 16 tahun meningkatkan keterampilan sosial dan berbicara, juga tidak mudah marah dan hiperaktif.
Baca juga: 5 Olahraga untuk Anak Autis
-
Sistem Komunikasi dengan Penukaran Barang
Terapi ini mengajarkan anak untuk menukarkan gambar dengan barang atau kegiatan. Sistem ini dirancang untuk anak autisme yang tidak bisa berbicara, tidak mengerti atau sulit dimengerti. Meski begitu, cara ini mungkin tidak memberikan perubahan berarti pada anak yang tidak mau berkomunikasi atau tidak tertarik pada objek, kegiatan, atau makanan tertentu.
Itu tadi enam jenis terapi yang bisa dilakukan untuk menangani anak dengan gangguan autisme. Pertumbuhan anak perlu mendapatkan perhatian, terlebih jika sang buah hati mengalami kebutuhan khusus. Jika tidak yakin, ibu bisa menanyakan langsung pada dokter spesialis anak melalui aplikasi Halodoc. Jadi, download segera aplikasi Halodoc ya!