Inilah 3 Tahapan Perkembangan Batuk Rejan pada Anak
Halodoc, Jakarta – Saat saluran pernapasan mengalami gangguan, tubuh sering menunjukkan respon sebagai bentuk pertahanan. Respon tersebut berupa batuk yang tujuannya adalah untuk membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi yang mengganggu. Dengan kata lain, batuk terjadi agar iritan, seperti debu atau asap keluar dari paru-paru dan saluran pernapasan bagian atas.
Batuk yang terjadi tanpa diikuti gejala lain, biasanya tidak mengindikasikan penyakit serius, bahkan bisa sembuh dalam beberapa waktu. Meski begitu, terkadang batuk juga bisa menjadi gejala dari sebuah penyakit. Mulai dari penyakit yang umum, hingga yang tergolong berat, misalnya batuk rejan atau pertusis.
Batuk rejan terjadi karena adanya infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan. Berita buruknya, penyakit ini sangat mudah menular dan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cara yang tepat. Penyakit ini dapat mengancam nyawa bila terjadi pada orang yang sudah lanjut usia alias lansia dan pada anak-anak. Bayi yang baru lahir dan belum mendapat vaksin pertusis menjadi kelompok yang paling rentan mengalami dampak bahaya dari penyakit ini.
Baca juga: Batuk Rejan Bisa Tanda 4 Penyakit Serius
Batuk rejan bisa dikenali dengan rentetan batuk keras secara terus-menerus. Biasanya, sebelum batuk akan terjadi tarikan napas panjang melalui mulut. Selain itu, batuk rejan biasanya akan terjadi selama tiga bulan tanpa membaik sedikitpun. Karena itu, kondisi ini juga sering disebut sebagai batuk seratus hari. Batuk rejan bisa menyebabkan pengidapnya kekurangan oksigen dalam darah.
Batuk rejan bisa menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya. Pada tingkat yang cukup parah, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami luka pada tulang rusuk akibat batuk yang sangat keras. Agar terhindar dan tidak tertular penyakit ini, sangat penting untuk mendapatkan vaksin pencegah, yaitu vaksin pertusis. Bakteri penyebab penyakit ini, biasanya akan menyebar melalui cairan yang keluar dari orang yang sudah terinfeksi, yaitu saat batuk atau bersin.
Tahapan Perkembangan Batuk Rejan pada Anak
Gejala penyakit ini akan muncul antara 7–21 hari usai bakteri penyebab batuk rejan masuk ke dalam saluran pernapasan anak-anak atau bayi. Batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan bakteri bordetella pertussis¸dan berkembang dalam tiga tahapan.
Baca juga: 3 Penyebab Batuk Rejan
1. Tahapan Pertama
Tahapan ini disebut sebagai masa gejala awal. Pada tahap ini, mulai muncul gejala-gejala ringan, seperti hidung berair dan tersumbat, bersin-bersin, mata berair, radang tenggorokan, batuk ringan, serta demam. Biasanya, tahapan ini akan berlangsung hingga dua minggu.
2. Tahap Kedua
Setelah melewati tahap pertama, batuk rejan pada anak akan masuk tahap kedua, yaitu masa paroksismal. Tahap ini ditandai dengan meredanya semua gejala, namun batuk justru bertambah parah dan tidak terkontrol. Pada tahap ini, batuk menjadi keras dan terjadi terus-menerus. Sedangkan pada bayi dan anak-anak, tahap ini bisa menyebabkan rasa lelah dan batuk hingga muntah.
3. Tahap Ketiga
Tahap ketiga batuk rejan adalah masa penyembuhan. Pada tahap ini, tubuh akan mulai membaik. Meski demikian, gejala batuk bisa tetap ada atau malah bertambah keras. Penyembuhan dan pemulihan dari penyakit ini biasanya membutuhkan waktu hingga dua bulan atau lebih yang tergantung pada pengobatan yang dilakukan.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Dihindari Saat Batuk Rejan Kambuh
Cari tahu lebih lanjut mengenai batuk rejan dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips hidup sehat dan informasi kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan