Ini yang Terjadi saat Ibu Hamil Kurang Gizi
Halodoc, Jakarta – Memenuhi asupan gizi bagi tubuh merupakan hal yang harus dilakukan. Terutama bagi wanita hamil. Pasalnya selama hamil, wanita tak hanya “bertanggung jawab” pada dirinya sendiri tapi juga bagi calon bayi.
Nyatanya pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan sangat dipengaruhi dengan kebiasaan ibu. Termasuk kebiasaan mengonsumsi makanan yang bergizi. Lantas, apa yang akan terjadi jika ibu kurang gizi selama hamil?
Kurangnya asupan gizi tak hanya berisiko bagi calon ibu, tapi juga akan memengaruhi janin. Saat ibu tidak menjaga asupan makanan, pertumbuhan janin bisa terhambat. Hal tersebut dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah alias jauh dari angka normal.
Tak berhenti sampai di situ, hal ini pun dapat memicu masalah lain yang bisa berlangsung dalam jangka panjang. Seperti gangguan tumbuh kembang anak, fungsi saraf yang rendah, masalah kecerdasan bahkan mungkin akan memiliki daya tahan tubuh yang rendah pula. Hal ini dapat menyebabkan bayi tumbuh menjadi anak yang mudah terserang sakit dan infeksi.
Saat ibu hamil kekurangan zat gizi, anak yang lahir pun akan lebih rentan terserang penyakit. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang pada anak dengan kondisi ini adalah osteoporosis, penyakit jantung, masalah mental, organ tubuh kurang berfungsi hingga gagal ginjal kronis.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah ibu hamil kurang gizi?
Selama masa kehamilan sebaiknya ibu rutin mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat gizi. Di antaranya adalah karbohidrat, lemak, protein dan nutrisi lainnya yang masuk dalam prinsip gizi seimbang. Tak hanya itu, ibu juga sebaiknya memenuhi kebutuhan tubuh lainnya lewat vitamin dan mineral.
Ada beberapa zat gizi “khusus” yang lebih dibutuhkan ibu selama hamil. Di antaranya adalah at besi, kalsium, asam folat, omega 3 dan omega 6 serta vitamin B6.
Beragam zat gizi tersebut dapat dipenuhi dan didapatkan dari mengosumsi makanan yang bervariasi. Mulai dari lauk puk, nasi serta sayuran dan buah-buahan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki dan menerapkan pola makan yang baik dan seimbang. Hal ini bahkan sebaiknya mulai dilakukan wanita sejak awal merencanakan kehamilan. Selain untuk memastikan tubuh cukup sehat dan kuat untuk menjalani kehamilan, menjaga pola makan pun berguna untuk menjaga kesehatan wanita dalam jangka panjang.
Calon ibu juga sebaiknya memantau kenaikan berat badan yang terjadi. Meski hal ini cukup normal selama hamil, namun patut diwaspadai jika berat badan bertambah dalam angka yang besar dan drastis. Sebaliknya, selain mencegah bobot berlebih, sebaiknya berat badan saat akan atau selama hamil pun tidak terlalu rendah.
Sebab berat badan ibu yang rendah juga bisa jadi satu pemicu terjadinya masalah selama kehamilan. Intinya, calon ibu sebaiknya makan sesuai dengan prinsip gizi seimbang dan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Karena pada dasarnya kebutuhan setiap ibu berbeda selama hamil.
Selain dengan mengontrol makanan, ibu juga sebaiknya menjaga kebugaran dengan rutin berolahraga. Sebab menjaga makanan saja tak cukup, pola hidup sehat juga sebaiknya diterapkan agar ibu dan janin tetap sehat sampai proses persalinan.
Ibu juga sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kondisi terkini janin. Perhatikan setiap keluhan kecil yang terjadi dan saat butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Halodoc pun akan memudahkan kamu untuk membeli obat dan merencanakan pemeriksaan laboratorium lewat fitur Lab Service. Mudah dan praktis, kan? Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.