Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Mengidap Asites
Halodoc, Jakarta – Asites muncul akibat ada cairan pada rongga perut. Tepatnya, cairan tersebut ditemukan di antara dinding perut bagian dalam dengan organ dalam perut. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini, termasuk riwayat penyakit tertentu. Risiko asites menjadi lebih tinggi pada orang yang mengidap penyakit liver, kanker, gagal ginjal, atau gagal jantung.
Cairan yang membentuk asites dibagi menjadi dua jenis, yaitu transudatif dan eksudatif. Kedua jenis cairan ini memiliki perbedaan pada kadar protein yang dikandung. Pada cairan transudatif, kandungan protein yang bisa ditemukan adalah kurang dari 2.5 g/mL, sedangkan eksudatif memiliki kadar protein sama dengan atau lebih dari 2.5 g/mL.
Baca juga: Asites, Kondisi Akibat Penyakit Liver yang Bikin Perut Buncit
Perubahan pada Tubuh Pengidap Asites
Seperti gangguan kesehatan lain, asites bisa menyebabkan muncul gejala dan perubahan pada tubuh. Namun, gejala penyakit ini umumnya belum akan muncul jika asites masih bersifat ringan. Semakin lama, jumlah cairan di rongga perut bisa bertambah dan mulai menunjukkan gejala. Ada beberapa gejala yang bisa dikenali sebagai tanda asites.
Secara umum, pengidap penyakit ini akan merasakan gejala berupa perut membesar, terasa kembung, kenaikan berat badan, nyeri perut, penurunan nafsu makan, mual dan muntah, serta konstipasi. Kondisi ini juga menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan bernapas saat berbaring, dada terasa panas (heartburn), hingga pembengkakan di tungkai dan pergelangan kaki.
Disarankan untuk segera menemui dokter jika mengalami perubahan dan gejala penyakit tersebut. Pertolongan medis perlu segera diberikan jika gejala muncul disertai dengan demam, nyeri perut yang tak tertahankan, muntah darah, tinja berwarna kehitaman dan mengeluarkan darah, mudah memar, gangguan pernapasan, kulit dan mata menguning, serta penurunan kesadaran.
Ada cara yang bisa digunakan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab asites. Cara yang bisa dilakukan adalah pembagian menurut serum-ascites albumin gradient (SAAG). Hal ini dilakukan dengan membagi penyebab asites, yaitu karena hipertensi porta dan bukan hipertensi porta. Hipertensi porta sendiri merupakan peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah yang menuju hati (sistem vena porta).
Ada beberapa kondisi yang bisa memicu hipertensi porta terjadi, mulai dari penyakit liver, seperti sirosis, gagal hati, dan kanker hati, gagal jantung, penyebaran kanker ke organ hati, perikarditis, penyakit katup jantung, serta trombosis vena porta atau penggumpalan darah di dalam sistem vena porta. Selain hipertensi porta, penyebab lain dari asites adalah:
- Mengidap penyakit lupus
- Kadar protein albumin yang rendah, akibat sindrom nefrotik atau malnutrisi.
- Mengidap gangguan pada selaput dinding perut (peritoneum), seperti peritonitis, kanker peritoneum, dan vasculitis.
- Gangguan pada organ pankreas, empedu, ginjal, dan sel indung telur (ovarium).
- Serta rendahnya kadar hormon tiroid di dalam darah (miksedema).
Penting untuk mengenali gejala dan perubahan apa yang terjadi pada tubuh saat mengidap asites. Dengan begitu, risiko munculnya komplikasi akibat penyakit ini bisa dihindari. Ada beberapa komplikasi penyakit asites yang bisa muncul, seperti Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP), sindrom hepatorenal, malnutrisi dan penurunan berat badan, kesulitan bernapas, hingga penurunan kesadaran.
Baca juga: Sirosis atau Hepatitis? Kenali Bedanya!
Cari tahu lebih lanjut mengenai penyakit asites dan apa saja penyebabnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi paling lengkap dan terpercaya dari dokter berpengalaman. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Medscape. Diakses pada 2020. Ascites.
Web MD. Diakses pada 2020. What are Ascites and Paracentesis?
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Ascites?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan