Ini yang Dimaksud dengan Fistula Trakea Esofagus

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   04 November 2019
Ini yang Dimaksud dengan Fistula Trakea EsofagusIni yang Dimaksud dengan Fistula Trakea Esofagus

Halodoc, Jakarta - Bayi yang berada di kandungan pasti sangat diharapkan oleh orangtuanya untuk tetap sehat. Walau begitu, ternyata mungkin saja bayi tersebut mengalami kelainan sejak di dalam kandungan. Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah fistula trakea esofagus.

Seorang bayi dapat mengalami gangguan ini disebabkan oleh kelainan genetik, walaupun hal tersebut belum pasti. Hal yang paling penting harus kamu ketahui adalah kelainan ketika hamil dapat menyebabkan fistula trakea esofagus terjadi. Berikut pembahasan lengkapnya tentang penyakit ini!

Baca juga: Gejala Fistula Trakea Esofagus pada Bayi

Apa Itu Fistula Trakea Esofagus?

Penyakit fistula trakea esofagus adalah gangguan yang terjadi pada sambungan antara esofagus dan trakea. Esofagus atau kerongkongan adalah sebuah tabung yang menghubungkan tenggorokan ke perut. Selain itu, trakea adalah tabung yang menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru. Kedua bagian tersebut tidak terhubung satu sama lain.

Fistula Trakea Esofagus adalah sebuah gangguan karena tubuh bayi mengalami cacat ketika lahir. Gangguan tersebut terjadi ketika masih berada di janin saat hamil. Kelainan ini dapat menyebabkan cairan melewati jalur yang tidak tepat. Sehingga, cairan dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan kelainan.

Penyebab Fistula Trakea Esofagus

Gangguan yang terjadi pada kerongkongan dan trakea ini terjadi ketika janin tumbuh di dalam kandungan. Saat itu, trakea dan kerongkongan mulai berkembang sebagai satu tabung tunggal. Setelah memasuki empat hingga delapan minggu, dinding akan terbentuk di antara kerongkongan dan trakea untuk memisahkannya.

Jika dinding tersebut tidak terbentuk dengan benar, gangguan pun dapat terjadi, termasuk juga fistula trakea esofagus. Terkadang, penyebab dari kelainan ini adalah infeksi selama operasi yang dapat merusak trakea. Saat gangguan ini berulang, tekanan esofagus naik sehingga cairan masuk ke saluran napas saat menelan dan sebaliknya.

Kebanyakan kasus ini juga terjadi pada anak-anak yang mengalami kasus kongenital atau kelainan bawaan. Walau begitu, beberapa sumber mengatakan belum diketahui secara jelas penyebab dari hal ini.

Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan! Selain itu, kamu juga dapat melakukan pemesanan secara online untuk pemeriksaan fisik di rumah sakit terpilih melalui aplikasi tersebut.

Baca juga: 5 Kelainan Bawaan pada Bayi

Gejala Fistula Trakea Esofagus

Jika hal ini terjadi saat bayi masih berada di kandungan, gangguan ini sudah dapat terdeteksi. Umumnya, hal ini akan terlihat ketika seseorang melakukan pemeriksaan USG. Risiko terhadap kelainan ini akan meningkat jika kamu mengalami polihidramnion, tidak ada cairan di perut, serta terdapat kantong esofagus proksimal yang melebar.

Bayi yang lahir dengan penyakit ini umumnya akan menimbulkan gejala, seperti batuk yang parah, tersedak setelah menerima asupan makanan, mengalami sekresi lisan tebal, gangguan pernapasan, serta sianosis. Selain itu, gejala distensi abdomen juga dapat terjadi jika terdapat gangguan pada trakea dan esofagus distal.

Baca juga: Ketahui 6 Penyakit Langka pada Bayi Baru Lahir

Pengobatan Fistula Trakea Esofagus

Cara yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan secara keseluruhan pada pengidapnya. Hal ini juga tergantung pada seberapa parah kondisi ini menyerang. Jika anak ibu mengalami salah satu atau kedua dari masalah ini, operasi perlu dilakukan.

Anak dengan gangguan fistula trakea esofagus, koneksi antara kerongkongan dan trakea harus ditutup saat operasi dilakukan. Terkadang, pengidap penyakit ini membutuhkan lebih dari satu operasi. Hal ini tergantung seberapa dekat kedua tabung tersebut. Dokter juga akan menentukan waktu yang tepat untuk dilakukan operasi.

Referensi:
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2019. Tracheoesophageal Fistula and Esophageal Atresia
Children’s Hospital. Diakses pada 2019. Tracheoesophageal Fistula