Ini yang Dilarang Dilakukan Ibu Hamil di Trimester Ketiga

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Agustus 2018
Ini yang Dilarang Dilakukan Ibu Hamil di Trimester KetigaIni yang Dilarang Dilakukan Ibu Hamil di Trimester Ketiga

Halodoc, Jakarta – Masa-masa kehamilan trimester ketiga adalah momen yang cukup menegangkan buat pasangan karena waktu melahirkan yang tinggal menghitung hari saja. Menjaga kehamilan supaya ibu dan anak tetap sehat adalah sangat penting untuk dilakukan di fase-fase trimester, apalagi kalau sudah berada di trimester terakhir.

Supaya kelahiran dapat lancar dan ibu anak sehat, berikut adalah hal-hal yang dilarang dilakukan ibu hamil di trimester ketiga:

  1. Berendam di Air Hangat

Tidak ada yang lebih menyenangkan dari berendam di air hangat saat tubuh membengkak karena kehamilan besar serta serangan pegal dan linu di sendi-sendi. Memang sangat menyenangkan, tapi ada baiknya ibu menunda dulu keinginan ini. Pasalnya, aktivitas ini justru bisa membahayakan janin di dalam kandungan akibat suhu yang panas. Sebagai gantinya, ibu hamil bisa mandi air hangat untuk sensasi relaksasi lainnya.

Baca juga: Lakukan Ini Agar Kehamilan Sehat di Trimester Pertama

  1. Mengonsumsi Daging Dingin

Daging dingin atau pun biasa dikenal dengan deli meat memang sangat menggoda, apalagi kalau ibu memang doyan makan daging. Faktanya, kehamilan adalah masa-masa ketika ibu harus benar-benar menjaga asupan makan. Mengonsumsi makanan yang diproses 100 persen matang adalah jenis makanan yang aman dikonsumsi oleh ibu. Apalagi dengan kemungkinan kandungan bakteri listeria pada deli meat yang bisa melewati dinding uterus dan langsung menuju ke janin.

  1. Terlalu Banyak Berolahraga

Ibu hamil memang diminta untuk tetap menjaga kebugaran selama kehamilan. Tetap bugar memang bisa membantu proses kelahiran supaya tetap aman dan berlangsung normal. Namun, terlalu banyak berolahraga nyatanya dapat memberikan respons yang tidak baik terhadap kehamilan. Pasalnya, ketika hamil pusat gravitasi ibu mengalami pergeseran dan otot-otot tubuh mengalami ketegangan karena membawa beban lain. Berolahraga terlalu berat akan mengganggu kehamilan dan membuat tubuh bekerja lebih ekstra.

  1. Tidak Menandai Kapan Anak Menendang

Ibu wajib memperhatikan pergerakan anak untuk memantau aktivitasnya. Akan lebih baik memasuki trimester ketiga ibu menandai kapan-kapan saja anak aktif menendang, di bagian mana ibu merasakan tendangan tersebut, serta bagaimana kekuatan tendangan atau pun pergerakan anak. Informasi ini biasanya penting untuk mengetahui posisi anak. Apakah anak berada di posisi yang semestinya atau tidak.

Baca juga: 4 Dampak Kekurangan Berat Badan Saat Hamil

  1. Posisi Duduk yang Salah

Kehamilan trimester ketiga membuat ibu membutuhkan space yang lebih besar ketika duduk. Jangan sampai ada penghalang di depan perut yang membuat perut tertekan. Ada beberapa posisi yang harus diperhatikan seperti posisi meja atau pun ketika berada di dalam mobil. Ada baiknya ibu memundurkan posisi kursi supaya perut memiliki ruang untuk “bernapas” dan tidak tertekan dengan benda keras bila tiba-tiba ada rem mendadak.

  1. Terpapar Produk Kimia

Bisa saja ibu merasa kegiatan membersihkan rumah dengan menggunakan produk pembersih adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Padahal, kegiatan ini sangat perlu untuk dihindari. Bukan saja bahaya terpapar di kulit, tetapi produk kimia juga bisa terhirup. Produk kimia akan membuat uap berbahaya yang bisa masuk ke dalam rahim, sehingga perkembangan janin berada dalam bahaya.

  1. Makan Terlalu Banyak

Ibu beranggapan mengonsumsi banyak makanan adalah sebuah cara untuk memberikan asupan nutrisi kepada janin di dalam kandungan. Memang benar, tapi sangat perlu untuk memperhatikan jenis makanan dan jumlah asupannya. Menginjak trimester ketiga, jangan sampai ibu mengalami lonjakan berat badan yang bisa mengganggu proses kehamilan. Selain itu, lonjakan berat badan bisa meningkatkan risiko diabetes.

Ingin tahu lebih banyak mengenai hal-hal yang dilarang dilakukan oleh ibu hamil menginjak trimester ketiga, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.