Ini Risiko Emboli Paru Sesuai dengan Usia
Halodoc, Jakarta - Darah yang menggumpal adalah hal yang umum terjadi karena menghentikan pendarahan dan memulai proses penyembuhan luka. Namun, jika penggumpalan darah terjadi tidak pada tempat yang semestinya, maka dapat menyebabkan penyumbatan dan membahayakan nyawa seseorang. Salah satu penyumbatan darah yang cukup berbahaya adalah saat terjadi pada arteri pulmonalis (pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru), dan hal ini menyebabkan emboli paru.
Ukuran gumpalan darah yang menyumbat biasanya hanya berukuran kecil, namun ini bukan berarti kamu terbebas dari masalah. Sebab, sekecil apa pun gumpalan darah itu tetap bisa merusak paru-paru. Penderita emboli paru membutuhkan perawatan secepatnya untuk mengurangi risiko kerusakan paru-paru.
Gejala Penyakit Emboli Paru
Karena penggumpalan darah yang terjadi tiap orang berbeda-beda, seperti tergantung luas yang terkena, besar gumpalan, dan kondisi kesehatan secara umum, maka gejala bisa berbeda-beda. Namun, ini beberapa gejala umum seseorang mengalami emboli paru:
-
Sering batuk kering, atau kadang mengandung dahak atau darah.
-
Sesak napas.
-
Dada dan punggung bagian atas terasa nyeri, nyeri ini semakin parah saat penderita mencoba menarik napas lebih dalam, saat batuk, makan, bahkan saat membungkukkan tubuh.
-
Pusing.
-
Pingsan.
-
Kulit ujung-ujung jari dan bibir membiru.
-
Berkeringat secara berlebihan.
-
Jantung berdetak lebih cepat dan berdebar-debar.
-
Gelisah.
-
Demam.
-
Nyeri atau bengkak pada tungkai kaki, khususnya betis. Banyak kasus emboli paru disebabkan oleh gumpalan darah di kaki yang terbawa ke paru-paru, sehingga penderita emboli paru banyak menunjukkan gejala-gejala rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada salah satu kaki dan biasanya di betis.
Penyebab Emboli Paru
Emboli paru biasanya terjadi akibat pembekuan darah yang di kaki atau tungkai kaki yang patah, kemudian gumpalan darah tersebut mengikuti aliran darah menuju paru-paru. Gumpalan darah di vena yang dekat dengan kulit tidak mungkin menyebabkan masalah. Tetapi memiliki pembekuan darah di vena dalam (deep vein thrombosis) dapat menyebabkan emboli paru. Lebih dari 300.000 orang setiap tahun mengalami deep vein thrombosis atau emboli paru.
Beberapa hal yang dapat memicu arteri tersumbat seperti tumor, gelembung udara, cairan ketuban, atau lemak yang dilepaskan ke dalam pembuluh darah ketika tulang rusak. Tapi ini jarang terjadi. Ada hal-hal lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya emboli paru antara lain:
-
Tubuh jarang bergerak dalam waktu yang cukup lama, misalnya saat sedang menjalani operasi yang membuat seseorang harus tinggal di tempat tidur lama, atau saat dalam penerbangan atau perjalanan jauh.
-
Operasi bedah yang melibatkan kaki, pinggul, perut, atau otak.
-
Beberapa penyakit, seperti kanker, gagal jantung, stroke, atau infeksi yang parah.
-
Kehamilan dan persalinan (terutama jika memiliki operasi caesar).
-
Mengonsumsi pil KB atau terapi hormon.
Meski emboli paru umumnya menyerang orang dengan usia lanjut, tetapi sebetulnya semua kelompok usia memiliki risiko yang sama. Orang-orang yang berusia lebih dari 30 tahun biasanya semakin besar risikonya, karena pada usia tersebut beberapa wanita tengah menjalani proses kehamilan dan melahirkan.
Pengobatan Emboli Paru
Dokter biasanya mengobati emboli paru dengan mengonsumsi obat antikoagulan atau yang disebut pengencer darah. Meski sebetulnya obat ini tidak benar-benar mengencerkan darah, tetapi obat ini dapat diandalkan untuk mencegah munculnya kembali gumpalan darah. Kebanyakan orang mengonsumsi obat ini selama beberapa bulan. Orang dengan kondisi mengalami pembekuan darah membutuhkan obat ini seumur hidupnya.
Cara lain mengatasi kondisi ini adalah operasi bedah. Kemungkinan dokter membedah arteri pulmonalis melalui prosedur embolektomi, untuk mengeluarkan gumpalan darah tersebut.
Pencegahan Emboli Paru
Mereka yang pernah menderita penyakit emboli paru dapat kembali kambuh. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar penyakit ini tidak kembali menyerang, antara lain:
-
Mengonsumsi obat antikoagulan sesuai resep dokter.
-
Banyak melakukan aktivitas fisik.
-
Mengangkat kaki lebih tinggi, khususnya ketika berbaring di atas kasur pada malam hari.
-
Mengonsumsi air putih yang cukup.
-
Mengenakan stoking kompresi pada tungkai kaki. Stoking ini membuat darah mengalir lebih cepat.
Bila kamu masih ingin mengetahui lebih banyak mengenai emboli paru, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga: