Ini Penyebab Plantar Fasciitis dan Cara Ampuh Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri tumit. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada jaringan tebal yang membentang di area bawah kaki yang menghubungkan tulang tumit ke jari-jari kaki. Mereka yang mengalaminya akan merasakan rasa sakit yang menusuk, dan umumnya dirasakan saat pertama kali melangkahkan kaki di pagi hari. Namun saat seseorang melakukan banyak gerakan, rasa sakit dapat berkurang, tetapi bisa saja terasa lagi setelah berdiri dalam waktu lama atau saat bangun dari duduk.
Penyebab Plantar Fasciitis
Fasia berfungsi sebagai penyerap tekanan untuk menyokong bagian-bagian kaki yang melengkung. Jika tekanan yang terjadi terlalu berat atau terjadi secara terus-menerus, menyebabkan robekan-robekan kecil di bagian ini. Peregangan berulang dan robekan dapat menyebabkan fasia menjadi iritasi atau meradang, meskipun pada banyak kasus plantar fasciitis belum dapat dijelaskan penyebabnya.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada pelari. Selain itu, orang yang kelebihan berat badan dan mereka yang kerap memakai sepatu hak tinggi atau alas yang kurang memadai meningkatkan risiko plantar fasciitis. Mengabaikannya dapat menyebabkan nyeri tumit kronik yang dapat menghambat aktivitas rutin. Oleh karena itu, kamu perlu mengubah cara berjalan untuk meminimalkan nyeri plantar fasciitis. Jika tidak, maka kondisi ini akan menyebabkan masalah kaki, lutut, pinggul, atau punggung
Cara Mengatasi Plantar Fasciitis
Sebagian besar orang yang mengalami plantar fasciitis sembuh dengan melakukan perawatan rutin seperti beristirahat, mengompres menggunakan es area yang nyeri serta melakukan beberapa peregangan dalam beberapa bulan. Latihan peregangan dan penguatan atau penggunaan perangkat khusus dapat meringankan gejala. Termasuk diantaranya yaitu:
-
Terapi Fisik. Seorang ahli terapi fisik menginstruksikan penderita penyakit ini untuk melakukan serangkaian latihan untuk meregangkan plantar fascia dan tendon Achilles. Hal ini berguna untuk memperkuat otot-otot kaki bagian bawah, yang menstabilkan pergelangan kaki dan tumit.
-
Memasang Belat Saat Tidur. Terapis fisik atau dokter dapat disarankan agar pengidap memakai belat yang meregangkan betis dan lengkungan kaki saat tidur. Hal ini menahan plantar fascia dan tendon Achilles dalam posisi yang diperpanjang semalaman sehingga area tersebut dapat meregang.
-
Orthotics. Dokter meresepkan pembuatan alas melengkung yang membantu mendistribusikan tekanan ke kaki secara lebih merata.
Namun jika tindakan di atas tidak berhasil memberikan efek yang berarti setelah beberapa bulan, dokter dapat menyarankan untuk melakukan tindakan medis berikut ini:
-
Suntikan. Menyuntikkan jenis obat steroid ke dalam area tender dapat memberikan penghilang rasa sakit sementara. Beberapa suntikan tidak dianjurkan karena mereka dapat melemahkan fasia plantar dan mungkin menyebabkannya pecah.
-
Terapi Gelombang Kejut Extracorporeal. Dalam prosedur ini, gelombang suara diarahkan ke area nyeri tumit untuk merangsang penyembuhan. Hal ini biasanya digunakan untuk plantar fasciitis kronis yang belum merespon perawatan sederhana. Prosedur ini bisa menyebabkan memar, bengkak, nyeri, mati rasa atau kesemutan. Beberapa penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, tetapi belum terbukti efektif secara konsisten.
-
Prosedur Tenex. Prosedur minimal invasif ini menghilangkan jaringan parut dari plantar fasciitis tanpa operasi.
-
Operasi. Hanya sedikit orang yang perlu operasi untuk melepaskan fasia plantar dari tulang tumit. Hal ini umumnya dipilih saat rasa sakitnya parah dan cara lainnya tidak memberikan efek. Efek samping dari tindakan operasi adalah melemahnya lengkungan di kaki.
Segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc ketika kamu merasakan nyeri kaki. Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa bertanya langsung pada dokter mengenai penyakit plantar fasciitis. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan