Bukan Diganggu Makhluk Halus, Ini Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Halodoc, Jakarta – Gangguan tidur berjalan (somnambulisme) adalah kondisi yang membuat pengidapnya berjalan sambil tidur. Gangguan ini lebih sering dialami anak-anak daripada orang dewasa. Pengidap bukan hanya tidur sambil berjalan, tapi bisa terbangun lalu duduk di tempat tidur sambil melihat sekeliling kamar dalam keadaan tidak sadar. Pengidap juga mungkin berbicara hal tidak masuk akal, tapi tidak merespons ucapan orang lain. Selain itu pengidap bisa juga menutup pintu bahkan menabrak kursi. Tingkah laku berjalan saat tidur biasanya berlangsung dalam beberapa menit dan kemudian kembali tidur.
Kenali Gejala Gangguan Tidur Berjalan
Pengidap gangguan tidur berjalan matanya terbuka dengan tatapan kosong. Meski begitu, sebenarnya pengidap masih dalam keadaan tidur sehingga tidak bisa merespons ucapan orang lain. Dalam kondisi ini, pengidap cenderung sulit dibangunkan. Sekalipun dibangunkan dengan paksa, pengidap akan tampak bingung dan tidak mengingat kondisi sebelumnya.
Baca Juga : Jangan Disepelekan, Gangguan Tidur Berjalan Bisa Bahayakan Nyawa
Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Tidur berjalan diklasifikasikan sebagai parasomnia atau perilaku yang tidak diinginkan selama tidur. Banyak faktor yang dapat menyebabkan tidur berjalan, antara lain kurang tidur, stres, demam, dan jadwal tidur terganggu. Terkadang tidur berjalan juga dipicu oleh kondisi seperti:
- Idap gangguan pernapasan, misalnya penyakit apnea tidur obstruktif.
- Konsumsi obat seperti hipnotik, sedatif, dan lainnya yang mengganggu kejiwaan.
- Konsumsi alkohol secara berlebihan.
- Idap sindrom kaki gelisah atau penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
- Bangun mendadak dari tidur yang lelap karena ingin pergi ke toilet.
- Bangun mendadak karena disentuh, terjatuh, atau mendengar suara keras.
Baca Juga : 4 Kebiasaan untuk Menghindari Gangguan Tidur Berjalan
Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan
Faktor genetik meningkatkan risiko gangguan tidur berjalan. Pasalnya penyakit ini bisa diturunkan dalam keluarga. Orangtua yang memiliki riwayat tidur berjalan berisiko menurunkan pada anaknya dibandingkan orangtua yang tidak memiliki riwayat gangguan yang sama. Selain faktor genetik, faktor usia berperan dalam penyakit ini. Tidur berjalan lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Remaja atau orang dewasa yang mengalami gangguan tidur berjalan biasanya terkait dengan kondisi yang mendasarinya.
Komplikasi Gangguan Tidur Berjalan
Gangguan tidur berjalan sebenarnya bukan kondisi serius yang perlu ditangani. Hal yang menjadi perhatian adalah, pengidap gangguan tidur berjalan rentan alami cedera akibat kecelakaan. Berikut efek yang bisa terjadi akibat gangguan tidur berjalan:
- Terluka jika pengidap berjalan di dekat tangga atau perlengkapan rumah, berkeliaran di luar rumah, serta mengendarai mobil atau makan sesuatu yang tidak pantas selama gangguan tidur berjalan terjadi.
- Gangguan tidur berkepanjangan menyebabkan kantuk di siang hari sehingga bisa pengaruhi produktivitas dan aktivitas.
- Malu atau mengalami masalah dengan hubungan sosial.
- Berpotensi mengganggu tidur orang lain.
Baca Juga : Bagaimana Pengobatan Gangguan Tidur Berjalan?
Jika kamu mengalami gangguan tidur berjalan, jangan malu untuk berdiskusi dengan dokter Halodoc. Tanya dokter terkait penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur berjalan. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan