Ini Penyebab Dermatitis Kontak Berdasarkan Jenisnya
Halodoc, Jakarta – Setiap orang tentunya ingin mempunyai kulit yang sehat dan cantik, enggak hanya para wanita saja, namun juga para pria. Tapi, nyatanya, kulit adalah bagian tubuh yang rentan mengalami masalah. Ini karena kulit yang berada di luar tubuh sangat mudah terkena berbagai macam paparan dari lingkungan di sekitar.
Nah, salah satu masalah kulit yang cukup sering terjadi adalah dermatitis kontak. Penyakit ini terjadi akibat kulit bersentuhan langsung dengan zat tertentu yang mengiritasi kulit atau merupakan sebuah reaksi alergi terhadap zat tersebut. Berdasarkan penyebabnya tersebut, dermatitis kontak bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Apa saja? Yuk, cari tahu di sini.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Alami Dermatitis Kontak
Penyebab Dermatitis Kontak
Penyebab dermatitis kontak adalah paparan zat tertentu yang menyebabkan iritasi kulit atau memicu reaksi alergi. Ada dua jenis dermatitis kontak berdasarkan reaksi kulit terhadap zat penyebab dermatitis, meliputi:
1. Dermatitis Kontak Iritan
Ini adalah jenis dermatitis yang lebih banyak terjadi. Dermatitis kontak iritan disebabkan karena terjadinya kontak langsung antara lapisan luar kulit dengan zat tertentu, sehingga menyebabkan lapisan pelindung kulit menjadi rusak. Ada berbagai zat yang bisa memicu dermatitis kontak iritan, antara lain sabun, sampo, deterjen, cairan pemutih, zat yang berada di udara (seperti, serbuk gergaji atau serbuk wol), parfum, tumbuhan, pupuk, pestisida, asam, minyak mesin, dan bahan pengawet.
2. Dermatitis Kontak Alergi
Jenis dermatitis ini terjadi saat kulit bersentuhan dengan zat alergen yang memicu sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi, sehingga menyebabkan kulit gatal dan meradang. Zat alergen yang biasanya memicu reaksi alergi pada kulit, antara lain serbuk sari, obat-obatan (misalnya, krim antibiotik), tanaman, bahan logam yang terkandung dalam perhiasan atau karet, dan bahan kosmetik, seperti cat kuku dan pewarna rambut.
Baca juga: Before & After yang Perlu Diperhatikan Saat Mewarnai Rambut
Seseorang juga berisiko tinggi mengalami dermatitis kontak bila memiliki pekerjaan yang banyak berhubungan dengan zat yang sudah disebutkan di atas. Jenis pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena dermatitis kontak, antara lain petugas kesehatan, penata rambut, mekanik, pekerja tambang atau konstruksi, penyelam atau perenang, koki, serta petugas kebersihan dan kebun.
Gejala Dermatitis Kontak
Secara umum, gejala dermatitis kontak yang biasanya akan dialami pengidap, antara lain:
- Munculnya ruam kemerahan yang gatal
- Kulit menjadi kering dan bersisik
- Kulit lecet atau melepuh
- Kulit menebal
- Pecah-pecah
- Bengkak
- Terasa sakit saat disentuh.
Gejala dermatitis kontak di atas muncul pada bagian tubuh yang melakukan kontak langsung dengan zat alergen. Gejala tersebut bisa muncul dalam waktu beberapa menit sampai beberapa jam setelah kontak terjadi. Tapi, gejala yang muncul juga dipengaruhi oleh penyebab dan seberapa sensitifnya kulit pengidap terhadap zat pemicu alergi tersebut.
Cara Mencegah Dermatitis Kontak
Cara mencegah dermatitis kontak yang paling efektif adalah dengan menghindari kontak dengan zat penyebab iritasi dan alergi, misalnya ganti produk perawatan tubuh yang bisa menyebabkan iritasi dan alergi. Jika tidak bisa menghindarinya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya dermatitis kontak:
- Segera membersihkan kulit setelah terpapar zat yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.
- Kenakan pakaian pelindung atau sarung tangan untuk mencegah terjadinya kontak langsung antara kulit dengan zat penyebab iritasi atau alergi.
- Gunakan pelembap untuk memperbaiki kondisi lapisan terluar kulit sekaligus melindungi kulit dari zat penyebab alergi atau iritasi.
Baca juga: Harus Tahu, 6 Cara Mengatasi Dermatitis Kontak
Nah, itulah penyebab dermatitis kontak berdasarkan jenisnya. Jika kamu mengalami gejala dermatitis kontak, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan. Kamu juga bisa membicarakan soal kondisi kulitmu pada ahlinya di aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dan rekomendasi obat dari dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan