Ini Penyebab dan Cara Atasi Kejang Demam pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Maret 2021
Ini Penyebab dan Cara Atasi Kejang Demam pada AnakIni Penyebab dan Cara Atasi Kejang Demam pada Anak

Halodoc, Jakarta – Kondisi kejang demam yang dialami anak pastinya membuat semua orangtua merasa panik dan cemas. Apalagi kejang demam umum dialami oleh bayi dengan usia 6 bulan hingga 5 tahun. Step, yang biasa dikenal dengan kejang demam adalah kondisi yang terjadi akibat adanya kenaikan drastis suhu tubuh pada anak.

Baca juga: Waspada Kejang Demam pada Anak

Tidak hanya kenaikan suhu tubuh secara drastis, kejang demam pada anak juga ditandai dengan gejala, seperti mengeluarkan keringat secara berlebihan, tangan dan kaki mengalami kejang, serta demam tinggi hingga lebih 38 derajat Celsius. Terkadang kejang demam dapat menyebabkan anak mengeluarkan busa atau muntah dari mulutnya.

Inilah Penyebab Kejang Demam pada Anak

Menurut William R. Turk, Kepala Divisi Neurologi di Nemours Children’s Clinic di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, kejang demam pada anak harus diwaspadai karena bisa datang tiba-tiba dan sering diawali dengan kehilangan kesadaran baru kemudian jadi kejang demam.

Meskipun kejang demam tidak memiliki dampak jangka panjang pada anak, tetapi sebaiknya ibu mengetahui penyebab kejang demam pada anak agar kondisi dapat segera diatasi, yaitu:

1. Infeksi

Adanya infeksi pada tubuh meningkatkan risiko anak alami kejang demam, seperti infeksi virus flu, radang amandel, dan infeksi telinga.

2. Dampak Imunisasi

Kejang demam yang dialami anak setelah imunisasi merupakan dampak dan imunisasi yang dijalani bukan penyebab anak alami kejang demam.

3. Faktor Genetik

Jika orangtua pernah mengalami kejang demam berulang, kondisi ini juga rentan dialami oleh anak. Faktor genetik dapat menjadi salah satu penyebab anak mengalami kejang demam.

4. Riwayat Kejang Demam

Kejang demam dapat terjadi secara berulang pada anak apalagi jika anak pernah mengalami kejang demam sebelum usianya 1 tahun dan anak mengalami kejang demam ketika suhu tubuh tidak terlalu tinggi.

Baca juga: Kejang Demam pada Anak, Apakah Berbahaya?

Penanganan Kejang Demam pada Anak

Tetap tenang menjadi salah satu kunci yang utama untuk menangani masalah kejang demam pada anak. Ibu juga bisa gunakan Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh anak. Setelah itu, jangan lupa lakukan cara tepat penanganan kejang demam pada anak.

Berikut ini adalah cara tepat untuk menangani kejang demam pada anak:

  1. Ketika anak mengalami kejang demam, hindari untuk menahan gerakan anak. Letakkan anak pada tempat yang nyaman dan empuk untuk mencegah anak terkena cedera.
  2. Jangan meninggalkan anak dalam keadaan kejang demam. Perhatikan gerakan dan perilaku anak ketika mengalami kejang demam.
  3. Hindari memasukkan apa pun ke dalam mulut anak, termasuk obat-obatan. Kondisi ini untuk menghindari anak tersedak ketika mengalami kejang demam.
  4. Anak yang mengalami kejang demam rentan mengeluarkan busa atau muntah, sebaiknya ibu posisikan anak dalam keadaan miring. Hal ini untuk mencegah cairan yang keluar dari mulut masuk kembali dalam tubuh anak jika anak dalam posisi telentang. Kondisi ini bisa membahayakan anak karena dapat tingkatkan risiko tersedak.
  5. Ibu perhatikan kejang demam yang terjadi pada anak. Umumnya, kejang demam anak yang sederhana dapat reda dengan sendirinya. Jika kejang demam pada anak berlangsung lebih dari 5 menit, segera bawa anak menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan secara medis dan mengetahui penyebab kejang demam.

Baca juga: Anak Alami Kejang, Ini Penanganan Pertama yang Bisa Dilakukan

Nyatanya, setelah kejang demam yang dialami anak mereda, sebaiknya tetap perhatikan kondisi anak. Biasanya setelah periode kejang demam selesai, anak dapat merasa bingung ataupun lelah. Bahkan, terkadang anak-anak jatuh tertidur nyenyak selama beberapa jam. Membiarkan anak tidur adalah langkah yang tepat sembari orangtua tetap memberikan penjagaan.

Referensi:
National Institute of Neurological Disorder and Stroke. Diakses pada 2021. Febrile Seizures
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Febrile Seizures
Kids Health. Diakses pada 2021. Febrile Seizures