Ini Penyebab Bayi Alami Night Terror
Halodoc, Jakarta – Si Kecil tiba-tiba saja menangis dan berteriak dengan histeris di malam hari? Tangisannya mungkin saja bukan disebabkan karena rasa lapar, melainkan Si Kecil mengalami night terror. Night terror adalah fenomena tidur setingkat lebih buruk daripada nightmare atau mimpi buruk.
Bayi yang bermimpi buruk masih bisa ditenangkan dengan berbagai cara. Namun, bila Si Kecil mengalami night terror, ia akan merasa sangat ketakutan dan tidak bisa ditenangkan dengan cara apapun yang ibu coba lakukan. Bagaimana fenomena tidur ini bisa terjadi pada bayi? Yuk, cari tahu penyebab night terror pada bayi di sini.
Baca juga: Anak Sering Mimpi Buruk, Adakah Penyebabnya?
Apa Itu Night Terror?
Night terror adalah gangguan tidur yang mirip seperti mimpi buruk, tapi jauh lebih dramatis. Bayi yang mengalami night terror akan merasakan ketakutan yang sangat hebat selama tidur, sehingga ia akan berteriak, menangis, meronta-ronta, dan banyak mengeluarkan keringat. Meskipun kondisi ini seringkali membuat para orangtua khawatir, tapi night terror bukanlah pertanda dari kondisi medis yang serius.
Ada sedikit perbedaan antara night terror dengan nightmare atau mimpi buruk yang perlu diketahui. Bila seseorang mengalami mimpi buruk, biasanya ia akan terbangun dan bisa mengingat pengalaman yang tidak mengenakkan tersebut. Namun, pada kasus night terror, hal itu tidak terjadi.
Orang yang mengalami night terror jarang bisa tersadar dengan sendirinya. Bahkan, ketika sudah setengah sadar pun, ia tidak bisa mengenal keadaan disekitarnya dan tidak bisa ditenangkan selama serangan itu masih berlangsung. Namun, serangan night terror, biasanya hanya terjadi selama beberapa menit, kemudian pengidap akan tertidur kembali setelahnya.
Gejala Night Terror pada Bayi
Pada saat mengalami night terror, bayi atau anak-anak mungkin akan menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Menjerit atau berteriak ketakutan.
- Bernapas lebih cepat dan detak jantung meningkat.
- Berkeringat banyak.
- Meronta-ronta atau memukul-mukul sekitarnya.
- Bertindak kesal atau takut.
- Setelah beberapa menit atau kadang-kadang lebih lama, bayi akan tenang dan kembali tidur.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bayi atau anak-anak tidak akan bisa mengingat night terror yang ia alami pada keesokan harinya. Ini karena mereka sebenarnya sedang tidur nyenyak saat gangguan tidur tersebut terjadi.
Baca juga: 3 Cara agar Anak Terhindar dari Night Terror
Penyebab Night Terror pada Bayi
Night terror dikelompokkan sebagai parasomnia, yaitu perilaku atau pengalaman yang tidak diinginkan selama tidur. Gangguan ini disebabkan oleh gairah berlebihan dari sistem saraf pusat (SSP) selama tidur. Night terror terjadi pada tahap tidur N3, yaitu tahap tidur terdalam yang ditandai dengan gerakan mata yang tidak cepat (NREM).
Tidur terjadi dalam beberapa tahap. Seseorang biasanya mengalami mimpi (termasuk mimpi buruk) pada tahap gerakan mata cepat (REM). Namun, night terror secara teknis bukanlah mimpi, melainkan lebih, seperti reaksi dari rasa takut yang terjadi selama transisi dari satu tahap tidur ke tahap lainnya. Night terror biasanya terjadi sekitar 2 atau 3 jam setelah bayi atau anak-anak tertidur.
Beberapa faktor berikut juga bisa menyebabkan bayi mengalami night terror:
- Kelelahan.
- Gangguan jadwal tidur, seperti ketika sedang melakukan perjalanan.
- Demam.
Itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami night terror. Bila Si Kecil sedang mengalami night terror, sehingga ia menjerit dan meronta-ronta, sebaiknya jangan dibangunkan.
Bila orangtua menahan atau mencoba membangunkan anak, ia malah bisa melawan atau berteriak lebih kencang dalam kondisi tidur. Ketika night terror terjadi, orangtua sebaiknya mengawasi sambil melakukan tindakan pengamanan. Misalnya, mencegah Si Kecil menyakiti dirinya sendiri.
Baca juga: Anak Alami Night Terror, Dapatkah Kambuh saat Sudah Dewasa?
Bila ibu ingin mengetahui lebih jauh tentang night terror yang bisa dialami oleh bayi, tanyakan saja langsung pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya-tanya seputar masalah kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.