Ini Penyebab Alergi Daging Merah
Halodoc, Jakarta – Alergi adalah reaksi tidak wajar yang biasanya berasal dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dimakan, minum, sentuh atau hirup yang sebenarnya tidak berbahaya. Salah satu alergi yang sering dialami banyak orang adalah alergi makanan. Alergi makanan sering dialami karena turunan dari keluarganya. Biasanya, makanan yang memicu reaksi alergi adalah buah, kacang-kacangan, makanan laut, susu, telur atau sayuran tertentu. Tapi, tahukah kamu bahwa seseorang bisa mengalami alergi daging merah?
Bagaimana Tanda dan Gejala Alergi Daging Merah?
Beberapa tanda seseorang mengalami alergi daging merah adalah perut terasa mual, muntah, muncul ruam kemerahan, hidung berair atau tersumbat, bengkak, gatal, sakit perut, jantung berdebar dan sesak napas. Biasanya, reaksi alergi daging merah bisa muncul segera dalam beberapa menit setelah suapan terakhir atau muncul dalam beberapa jam setelah kamu mengonsumsi daging merah.
Tingkat keparahan gejala alergi daging merah bisa bervariasi setiap orang. Reaksi alergi yang parah disebut syok anafilaktik, merupakan suatu reaksi alergi yang menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan hilangnya nyawa seseorang. Namun, syok anafilaktik termasuk kasus yang jarang terjadi.
Apa Penyebab Alergi Daging Merah?
Setiap daging yang dimasak pasti terdapat protein yang dilepaskan dan memicu alergi, apalagi bagi kamu yang memang mudah sekali mengalami alergi makanan. Selain itu, daging mamalia memiliki kandungan antibodi alami galactose-alpha-1,3-galactose yang dikenal sebagai alpha-gal mampu berinteraksi dengan karbohidrat yang ada dalam daging. Dua kandungan tersebut bisa membuat tubuh mengalami bengkak, gatal, ruam dan sakit perut.
Daging Merah Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Alergi?
Daging hewan ternak seperti daging sapi, daging kambing, daging domba, daging kelinci, daging unggas (ayam, kalkun, bebek, dan lainnya), hingga daging babi bisa menyebabkan kamu mengalami alergi daging merah. Semua alergi daging merah melibatkan semua jenis protein daging. Tapi, alergi daging merah yang paling banyak terjadi berasal dari daging sapi. Perlu diketahui, bila anak kamu memiliki riwayat alergi susu sapi, bisa jadi ia akan juga mengalami alergi terhadap daging sapi.
Untuk mengetahui apakah tubuh mengalami alergi daging merah atau tidak, sebenarnya bisa juga dengan melakukan tes kesehatan lebih lanjut. Karena alergi daging merah bisa muncul setelah makan daging merah. Hanya saja, reaksi dan waktu munculnya berbeda-beda setiap orang. Bahkan, reaksi alergi bisa muncul setelah 6 jam makan daging.
Tes kesehatan yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kamu mengalami alergi daging merah yakni dengan melakukan tes darah untuk mengetahui sensitivitas alpha-gal dan kadar immunoglobulin E (IgE) dalam tubuh. Bila dari hasil tes keduanya menunjukkan kadar yang tinggi setelah daging dimakan, sudah bisa dipastikan kamu mengidap alergi daging merah. Jika kamu memiliki alergi daging merah, kamu bisa mengganti konsumsi daging merah dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang-kacangan, tempe, tahu dan makanan bergizi lainnya.
Untuk mempermudah kamu mengetahui apakah kamu memiliki alergi daging merah, kamu bisa melakukan cek laboratorium di aplikasi Halodoc melalui fitur Lab Service. Hasil lab bisa dilihat langsung pada aplikasi kesehatan Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.
Baca Juga:
- Perlukah Menghindari Daging Merah Demi Kesehatan Tubuh?
- Inilah Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Daging Merah
- Daging Merah Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?