Ini Komplikasi Akibat Gangguan Metabolik
Halodoc, Jakarta – Sindrom metabolik adalah sekelompok faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Faktor risiko tersebut adalah peningkatan tekanan darah (lebih besar dari 130/85 mmHg), kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, kadar trigliserida tinggi, dan kadar HDL yang rendah.
Memiliki salah satu dari faktor-faktor risiko ini tidak berarti kamu mengidap sindrom metabolik. Namun, memiliki satu akan meningkatkan peluang terkena penyakit kardiovaskular. Memiliki tiga atau lebih dari faktor-faktor ini akan menghasilkan diagnosis sindrom metabolik dan itu akan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan. Cek selanjutnya di sini!
Baca juga: Pengidap Diabetes Tipe 2 Tidak Perlu Terlalu Sering Cek Kadar Gula
Komplikasi yang Serius
Komplikasi yang diakibatkan oleh sindrom metabolik seringkali serius dan jangka panjang (kronis). Ini termasuk:
-
Pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis).
-
Diabetes.
-
Serangan jantung.
-
Penyakit ginjal.
-
Penyakit hati berlemak nonalkohol.
-
Penyakit arteri perifer.
-
Penyakit kardiovaskular.
Jika diabetes berkembang, kamu mungkin berisiko mengalami komplikasi kesehatan tambahan, termasuk kerusakan mata (retinopati), kerusakan saraf (neuropati), penyakit ginjal, dan amputasi anggota badan.
Faktor risiko untuk sindrom metabolik kerap sering dikaitkan dengan obesitas. Namun, faktor-faktor lainnya, yaitu:
-
Usia.
-
Riwayat keluarga sindrom metabolik.
-
Tidak cukup berolahraga.
-
Wanita yang telah didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai komplikasi gangguan metabolik, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
Pastikan gejala yang kamu rasakan untuk memberikan informasi akurat pada dokter. Ini termasuk perubahan kehidupan baru-baru ini dan riwayat kesehatan keluarga. Tidak lupa informasikan semua obat, vitamin, atau suplemen lain yang dikonsumsi, termasuk dosisnya
Perawatan Gangguan Metabolik
Gejalanya sudah pasti harus dikelola. Terapkan pola makan dengan benar, berolahraga, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan akan mengurangi peluang untuk mengembangkan masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung atau stroke.
Meskipun manajemen gejala akan mengurangi komplikasi kesehatan, kebanyakan orang dengan kondisi ini memiliki risiko penyakit kardiovaskular jangka panjang. Jika kamu sedang mengalami kondisi ini, kesehatanmu perlu dipantau intens oleh dokter untuk membantu mencegah masalah kesehatan serius.
Baca juga: Yang Perlu Diketahui Tentang Diabetes Tipe 2
Mencegah gangguan metabolik tentu saja mungkin. Mempertahankan lingkar pinggang yang sehat dan tekanan darah serta kadar kolesterol dapat mengurangi risiko untuk gangguan metabolik. Olahraga dan penurunan berat badan dapat membantu dalam upaya ini dan mengurangi resistensi insulin.
Khususnya, makan-makanan sehat yang mencakup buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Latihan juga penting ketika datang untuk mencegah kondisi ini. Aktivitas fisik yang teratur akan mengurangi tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol. Kuncinya adalah mencoba mempertahankan berat badan yang sehat. Bicaralah dengan dokter sebelum memulai program olahraga atau mengubah diet.
Pencegahan gangguan metabolik juga mengharuskan kamu menjalani pemeriksaan fisik secara teratur. Dokter dapat mengukur tekanan darah dan melakukan pemeriksaan darah untuk menunjukkan perkembangan awal gangguan metabolik. Diagnosis dini kondisi dan perawatan akan mengurangi komplikasi kesehatan dalam jangka panjang.
Sebagian besar gangguan yang terkait dengan sindrom metabolik tidak memiliki tanda atau gejala yang jelas. Salah satu tanda yang terlihat adalah lingkar pinggang yang besar. Dan jika gula darah tinggi, kamu mungkin perlu untuk memperhatikan tanda-tanda dan gejala diabetes, seperti meningkatnya rasa haus dan buang air kecil, kelelahan, dan pandangan kabur.