Halodoc, Jakarta – Sulfanilamide merupakan obat antijamur yang mengandung sulfonamida. Obat ini digunakan untuk mengobati jamur di vagina. Sulfanilamide juga merupakan molekul penghambat bakteri berkat adanya enzim yang terkandung. Enzim tersebut biasanya menggunakan asam para-aminobenzoic untuk mensintesis asam folat yang diperlukan.

Reaksi menghambat diperlukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Itulah sebabnya obat sulfanilamide sering digunakan sebagai obat anti jamur di vagina.

Kegunaan Obat Sulfanilamide

Obat ini hanya digunakan untuk di vagina. Khususnya jika kamu memiliki infeksi vagina atau kandidiasis vulvaginalis. Obat ini juga dapat mengobati kondisi lain, tapi dengan anjuran dan saran dari dokter.

Cara menggunakan obat itu cukup mudah, yaitu:

• Cuci tangan sebelum dan sesudah digunakan.
• Baca petunjuk kemasan dengan seksama sebelum menggunakan.
• Pasang aplikator ke ujung tabung dan tekan tabung untuk mengisi aplikator.
• Keluarkan aplikator dari tabung.
• Berbaring telentang, kemudian masukkan ujung aplikator dengan lembut ke dalam vagina, dan dorong plunger untuk melepaskan krim ke dalam vagina.
• Lepaskan aplikator dengan lembut.
• Cuci aplikator dengan air hangat dan sabun.
• Gunakan secara berkala seperti yang diarahkan oleh dokter atau apoteker.

Selesaikan terapi pengobatan  sulfanilamide  sampai tuntas, meskipun kamu merasa kondisi sudah membaik. Sebaiknya jangan berhenti menggunakan obat ini jika siklus menstruasi dimulai selama waktu pengobatan.

Obat sulfanilamide dapat digunakan pada ibu hamil jika manfaatnya lebih besar dibandingkan risikonya, tapi harus digunakan dengan hati-hati. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan saat menyusui. 

Efek Samping Menggunakan Obat Sulfanilamide

Saat menggunakan obat ini, ada beberapa kemungkinan efek samping yang terjadi. Jika kamu mengalami efek samping di bawah ini, segera hubungi dokter:

• Sariawan.
• Kemerahan, melepuh, mengelupas, ruam pada kulit.
• Sakit tenggorokan atau demam.

Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis yaitu iritasi vagina, gatal, atau sensasi terbakar. Namun, jika efek samping berlanjut dan terasa mengganggu sebaiknya segeralah hubungi dokter. 

Selama menggunakan obat, beri tahu dokter jika gejala yang kamu alami tidak membaik dalam beberapa hari. Selain itu, beri tahu dokter pula jika kamu mengalami gejala sakit perut, demam lebih dari 38 derajat celcius, atau keputihan berbau busuk. 

Sebaiknya hindari mengobati sendiri jika mengalami gejala-gejala tersebut. Sebab hal tersebut mungkin saja menandai  infeksi yang lebih serius, sehingga kamu memerlukan pemeriksaan dokter lebih lanjut. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Selama Masa Pengobatan

Selama masa pengobatan, sebaiknya gunakan kondom jika ingin melakukan hubungan seks sampai  benar-benar tuntas menyelesaikan pengobatan. Sebab kebanyakan infeksi vagina dapat menyebar melalui aktivitas seksual. Jika pasangan mengalami gatal atau kemerahan pada alat kelamin, maka ia juga harus segera menemui dokter. 

Selain itu, hindari penggunaan tampon karena dapat menyerap obat ini sehingga khasiatnya akan berkurang. Bila memungkinkan, kenakan celana dalam berbahan katun dibandingkan menggunakan celana dalam berbahan sintetis.

Untuk meminimalkan reaksi yang tidak diinginkan, sebaiknya hindari menggunakan obat-obatan lain pada vagina tanpa bertanya pada dokter. Beri tahu dokter tentang semua obat-obatan, herbal, obat non-resep, atau suplemen makanan yang sedang kamu gunakan.

Beri tahu juga jika kamu merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang. Karena beberapa obat dapat berinteraksi secara negatif dengan obat sulfanilamide.

Itulah yang perlu diketahui tentang kegunaan obat sulfanilamide dan efek sampingnya. Jika kamu mendapatkan resep obat ini dari dokter, kamu cek toko kesehatan di aplikasi Halodoc untuk mendapatkannya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Sulfanilamide vaginal cream

RxList. Diakses pada 2022. SULFANILAMIDE

GoodRx. Diakses pada 2022. Sulfanilamide