Ini Gejala-Gejala Kanker Rektum yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   25 Agustus 2021
Ini Gejala-Gejala Kanker Rektum yang Perlu DiketahuiIni Gejala-Gejala Kanker Rektum yang Perlu Diketahui

“Salah satu gangguan kesehatan yang dapat menyerang sistem pencernaan adalah kanker rektum. Penyakit tersebut adalah salah satu jenis kanker yang umum menyerang manusia. Oleh sebab itu, beberapa gejala kanker rektum tentu penting untuk diketahui, agar penanganan dapat dilakukan sedari dini.”

Halodoc, Jakarta - Pencernaan yang sehat dapat membuat penyerapan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi menjadi maksimal. Nutrisi tersebut akan diubah menjadi energi agar kamu tetap mempunyai tenaga untuk beraktivitas. Walau begitu, kamu mungkin saja mengalami gangguan pada sistem pencernaan.

Salah satu gangguan yang dapat menyerang sistem pencernaan adalah kanker rektum. Bagian tersebut merupakan saluran dari usus besar yang paling akhir. Kanker ini salah satu yang paling umum menyerang manusia dan rentan untuk dialami mereka yang berusia di atas 50 tahun. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk mengetahui gejala kanker rektum agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin. Penasaran apa saja gejala yang dapat timbul dari kanker rektum? Simak informasinya di sini!

Baca juga: Ketahui Stadium Perkembangan Kanker Kolorektal

Gejala Kanker Rektum yang Mungkin Terjadi

Rektum merupakan bagian dari usus besar yang berada di bagian akhir. Bagian sempit tersebut akan mengarah ke anus untuk saluran sisa makanan. Area ini termasuk rentan terkena gangguan kanker. Selain itu, gangguan pada rektum tersebut jika juga terjadi pada usus besar, maka disebut dengan kanker kolorektal.

Walaupun kanker rektum dan usus besar menyebabkan gangguan yang mirip, perawatannya ternyata sangat berbeda. Pasalnya, rektum berada di ruang sempit dan sangat berhubungan dengan organ lainnya. Sehingga, operasi pengangkatan kanker tersebut terbilang kompleks.

Agar kamu dapat mengetahui secara dini apabila mengidap kanker rektum, sangat penting untuk mengetahui gejala-gejala yang timbul. Dengan merasakan gejala tersebut, sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter agar pengobatan dapat langsung dilakukan. Berikut gejala kanker rektum yang dapat terjadi, yaitu:

  • Tubuh yang melemah dan kerap merasa kelelahan.
  • Adanya perubahan terhadap selera makan.
  • Tubuh mengalami penurunan berat badan tiba-tiba.
  • Terasa tidak nyaman pada perut, seperti kram dan nyeri.

Ada pula gejala-gejala lainnya yang dapat timbul, yaitu:

  • Perubahan terhadap seberapa sering kamu menggerakkan usus.
  • Kerap merasa usus tidak kosong sepenuhnya.
  • Mengalami diare atau sembelit.
  • Terdapat darah atau lendir yang keluar bersamaan dengan tinja.
  • Anemia defisiensi besi.

Baca juga: Adakah Komplikasi yang Diakibatkan Kanker Kolorektal?

Faktor Risiko Kanker Rektum

Ada beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicu kanker rektum. Namun, perlu diketahui bahwa faktor risiko tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang dapat dikendalikan, dan yang tidak dapat dikendalikan. Faktor risiko yang dapat dikendalikan, antara lain:

  • Konsumsi daging merah, olahan, dan hangus secara berlebihan.
  • Kurangnya olahraga.
  • Obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan. 

Beberapa faktor risiko tersebut dapat dihindari sebagai upaya untuk mengurangi risiko kanker rektum. Maka, pola hidup yang sehat harus dibiasakan, seperti tidak merokok, rutin olahraga untuk mencegah obesitas, memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, hingga mengurangi konsumsi daging merah (dapat diganti dengan protein dari ikan).

Guna memaksimalkan penerapan pola hidup yang sehat, ada baiknya kamu juga meningkatkan asupan nutrisi penting di tubuhmu. Nah, kamu dapat membeli vitamin atau suplemen yang kamu butuhkan secara langsung di aplikasi Halodoc. Tanpa perlu keluar rumah dan mengantri berlama-lama di Apotek. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang! 

Untuk faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan,yaitu:

  • Faktor usia (terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun). 
  • Faktor riwayat keluarga, adanya riwayat mengalami penyakit radang usus. 
  • Pernah terkena kanker rektum juga dapat menjadi faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan.  

Cara Mendiagnosis Kanker Rektum

Awalnya, dokter akan melihat riwayat medis kamu dan segera melakukan pemeriksaan fisik. Hal tersebut mungkin akan dilakukan dengan memasukkan jari menggunakan sarung tangan ke dalam rektum untuk merasakan benjolan yang terjadi.

Setelah itu, kamu mungkin memerlukan kolonoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan tabung tipis dengan cahaya dan kamera yang digunakan untuk melihat ke dalam rektum dan usus besar. Jika terdapat polip dalam pemeriksaan ini, cara ini dapat membantu untuk menghilangkannya.

Kolonoskopi juga dapat mengambil sampel jaringan yang akan diperiksa untuk menentukan apakah gangguan yang terjadi disebabkan kanker atau bukan. Hal tersebut dapat diuji dengan mutasi genetika yang berhubungan dengan kanker rektum.

Setelah diagnosis dilakukan, langkah selanjutnya adalah menentukan seberapa parah penyebarannya. Umumnya, ultrasonografi endorektal akan digunakan untuk memeriksa bagian tersebut dan daerah di sekitarnya. Anus akan dimasukkan probe untuk menghasilkan sonogram yang dapat melihat gangguan yang disebabkan kanker.

Baca juga: Diagnosis untuk Deteksi Kanker Rektum

Pengobatan Kanker Rektum

Gangguan kanker pada bagian akhir usus besar ini umumnya membutuhkan lebih dari satu jenis pengobatan, atau disebut terapi multimodal. Walau begitu, pengobatan yang terjadi pada dubur tersebut adalah hal yang sama digunakan untuk gangguan kanker lainnya. Berikut beberapa cara pengobatannya, yaitu:

  • Kemoterapi, umumnya terdiri dari dua atau lebih obat yang dapat membunuh sel kanker. Selain itu, kemoterapi sering digunakan bersamaan dengan terapi radiasi. Hal tersebut dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi.
  • Terapi radiasi juga dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut. Hal tersebut akan menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X, yang berguna untuk membunuh sel kanker.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Rectal cancer
Health Line. Diakses pada 2019. 
Rectal Cancer Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Diakses pada 2021. Risk Factors for Rectal Cancer