Ini Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Sarkoidosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Februari 2020
Ini Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya SarkoidosisIni Faktor yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Sarkoidosis

Halodoc, Jakarta - Sarkoidosis merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan kumpulan kecil sel-sel inflamasi (granuloma). Kondisi ini paling umum terjadi di paru-paru dan kelenjar getah bening. Meski begitu, gangguan ini juga dapat memengaruhi mata, kulit, jantung, dan organ-organ lainnya. 

Belum diketahui apa yang menyebabkan sarkoidosis. Namun, para ahli berpendapat itu hasil dari sistem kekebalan tubuh menanggapi zat yang tidak diketahui. Beberapa penelitan pun menunjukkan bahwa agen infeksi, bahan kimia, debu, dan reaksi abnormal potensial terhadap protein tubuh sendiri dapat bertanggung jawab dalam pembentukan granuloma pada orang yang secara genetik memiliki kecenderungan.

Baca juga: Hati-Hati, Organ Ini Bisa Kena Dampak Sarkoidosis

Faktor Risiko yang Perlu Diketahui

Sarkoidosis memicu reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh dan sel-sel kekebalan tubuh. Reaksinya mengumpulkan pola peradangan yang disebut dengan granuloma. Saat granuloma menumpuk di organ, fungsi organ itu dapat terpengaruh. Selain itu, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko termasuk:

  • Umur dan Jenis Kelamin. Sarkoidosis dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi sering terjadi antara usia 20 dan 60 tahun. Wanita sedikit lebih mungkin mengalami penyakit ini. 
  • Ras. Orang-orang keturunan Afrika dan orang-orang keturunan Eropa Utara memiliki risiko sarkoidosis yang lebih tinggi. Ras Afrika-Amerika lebih cenderung memiliki keterlibatan organ-organ lain bersama dengan paru-paru. 
  • Sejarah Keluarga. Jika seseorang dalam keluarga mengalami sarkoidosis, kemungkinan besar kamu juga mengalami penyakit ini.

Gangguan ini rentan terjadi pada wanita dan pria dengan rentang usia antara 20 hingga 40 tahun. Upaya untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Menurut para peneliti, penyebab kemunculan penyakit ini dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan dan faktor genetik. Meski begitu, infeksi bakteri dan gangguan sistem imun tubuh dapat menjadi penyebab munculnya penyakit ini. 

Baca juga: Sarkoidosis Bisa Menyerang Mata, Ketahui Gejalanya

Faktor Lingkungan berkaitan dengan hubungan kuat munculnya penyakit ini dengan paparan iritan seperti emisi pembakaran kayu serta serbuk sari pohon. Selain itu, ditemukan pula hubungan antara jenis pekerjaan dengan penyakit ini. Mereka yang memiliki profesi sebagai angkatan laut atau pemadam kebakaran akan lebih rentan mengalami sarkoidosis. Sarkoidosis juga dikenal dengan kondisi autoimun dan bukan termasuk kondisi yang menular. 

Kemunculan Sarkoidosis

Gejala sarkoidosis yang muncul dapat bervariasi dan bergantung pada organ mana yang terjangkit. Gejala yang mungkin muncul di antaranya:

  • Batuk kering yang parah, kelelahan, dan sesak napas.
  • Benjolan atau ruam kemerahan yang nyeri pada kulit. 
  • Mata merah atau penglihatan kabur. 
  • Pembengkakan dan nyeri sendi.
  • Pembesaran dan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan selangkangan.
  • Pembesaran kelenjaran getah di dada dan sekitar paru-paru.
  • Suara serak.
  • Nyeri di tangan, kaki, atau area tulang lainnya karena pembentukan kista (pertumbuhan seperti kantung abnormal) di tulang.
  • Pembentukan batu ginjal.
  • Pembesaran hati. 
  • Denyut jantung yang tidak teratur (aritmia), peradangan selaput jantung (perikarditis), atau gagal ginjal. 
  • Gangguan sistem saraf, termasuk gangguan pendengaran, meningitis, kejang, atau gangguan kejiwaan (misalnya, demensia, depresi, psikosis). 

Pada beberapa orang, gejala mungkin mulai terjadi secara tiba-tiba dan mereda dalam waktu singkat. Beberapa orang juga tidak memiliki gejala luar sama sekali meskipun organ dalam tubuhnya sudah terinfeksi. Jika kamu mengalami gejala, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Baca juga: Ketahui Perbedaan Sarkoidosis dan Asbestosis

Banyak juga orang yang mengalami sarkoidosis memiliki gejala ringan dan tidak memerlukan perawatan apa pun. Sering kali penyakit menjadi lebih baik dengan sendirinya. Namun, untuk pengidap dengan gejala yang lebih jelas, obat kartikosteroid atau obat imunosupresif bisa diberikan.

Tujuan dari perawatan yaitu untuk membuat pengidap nyaman dengan mengurangi gejala dan mengurangi peradangan, yang dapat mempertahankan fungsi semua organ yang terimbas. Hingga saat ini, belum ada pengobatan untuk mengembalikan kondisi fibrosis paru (jaringan parut di paru-paru) yang mungkin mengalami sarkoidosis parah.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Sarcoidosis.