Ini Faktor Risiko Gagal Jantung Kongestif

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Februari 2019
Ini Faktor Risiko Gagal Jantung KongestifIni Faktor Risiko Gagal Jantung Kongestif

Halodoc, Jakarta - Gagal jantung kongestif bukan suatu penyakit yang bisa dianggap sepele. Akibat penyakit ini, kesehatan tubuh akan menurun dengan cepat karena darah tidak bisa dipompa secara maksimal untuk menghantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Saat salah satu atau dua bagian jantung manusia tidak mampu memompa darah keluar, maka darah menumpuk di dalam jantung si pengidap atau menyumbat di organ atau jaringan lainnya. Kondisi ini menyebabkan darah menumpuk di sistem peredaran darah.

Kondisi ini dapat dialami siapa pun, terlebih mereka yang dari lahir memiliki kelainan jantung bawaan. Namun, risiko gagal jantung kongestif lebih tinggi menyerang orang tua, karena mereka lebih berisiko terkena penyebab kerusakan otot jantung dan katup jantung. Akibat pertambahan usia, kontraksi pada jantung menjadi kurang efektif sehingga kelainan ini akan semakin tinggi dialami mereka yang mengalami sakit jantung.

Baca Juga: Enggak Hanya Orang Dewasa, Bayi Pun Bisa Kena Gagal Jantung

Faktor Risiko Gagal Jantung Kongestif

Beberapa orang semakin berpotensi mengalami penyakit ini. Faktor tersebut antara lain:

  • Serangan jantung. Mereka yang telah mengalami serangan jantung pasti memiliki luka pada area otot jantung. Akibatnya, kekuatan jantung untuk berkontraksi menjadi berkurang.

  • Diabetes.  Penyakit ini meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit arteri koroner.

  • Penggunaan obat diabetes. Obat yang mampu mengendalikan kadar gula dapat meningkatkan risiko gagal jantung pada sebagian orang. Namun, bukan berarti kamu harus menghentikan pengobatan yang sedang kamu lakukan, cobalah diskusikan kepada dokter akan hal ini.

  • Sleep apnea. Akibat sleep apnea, oksigen dalam darah menjadi berkurang sehingga ritme jantung bisa menjadi tidak normal. Kondisi ini dapat menjadi penyebab gagal jantung kongestif.

  • Memiliki riwayat penyakit katup jantung. Akibat terganggunya fungsi katup jantung maka darah menjadi sulit untuk dipompa dengan benar. Sehingga mereka yang mengalami gangguan penyakit katup jantung dan berisiko tinggi mengalami gagal jantung kongestif.

  • Infeksi Virus. Infeksi virus tertentu bisa menyebabkan kerusakan otot jantung yang meningkatkan risiko gagal jantung kongestif.

  • Memiliki riwayat penyakit hipertensi alias tekanan darah tinggi.

  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

  • Memiliki riwayat gangguan detak jantung. Mereka yang memiliki detak jantung yang tidak normal, terutama ketika berdetak kencang, bisa membuat otot jantung menjadi lebih lemah dan mengakibatkan CHF.

  • Kebiasaan konsumsi alkohol terlalu banyak.

  • Merokok.

Pengobatan Gagal Jantung Kongestif

Cara untuk mengatasi penyakit ini, maka pengidap harus menjalani pengobatan sesuai masalah penyakitnya. Misalnya, jika pengidap mengalami penyakit ini karena masalah katup jantung, maka ia harus mengobati penyakit di seputar katup jantung tersebut.

Selain itu, beberapa pengobatan bisa digunakan untuk mengurangi jumlah cairan dalam tubuh atau membantu kontraksi jantung lebih baik. Obat golongan diuretik membantu mengurangi jumlah produksi cairan di tubuh. Obat golongan Inhibitor Enzim Pengkonversi Angiotensin juga membantu kontraksi jantung. Obat golongan beta-blocker mengurangi denyut jantung. Beberapa obat lain dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Implant pacemaker dan defibrillator merupakan beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini. Selain itu, transplantasi jantung bisa menjadi pilihan bagi pengidap yang tidak bisa sembuh setelah menjalani pengobatan apa pun.

Baca Juga: Serba-serbi Operasi Jantung yang Perlu Diketahui

Itu tadi ulasan singkat mengenai faktor risiko gagal jantung kongestif yang perlu kamu tahu. Mulai sekarang, biasakan untuk hidup sehat dan sebisa mungkin agar jantung senantiasa sehat. Selain itu, jangan ragu untuk mendiskusikan masalah kesehatan dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!