Ini Cara Membedakan MERS dari Flu
Halodoc, Jakarta - Apabila kamu mengalami penyakit ini, jangan sampai keliru menganggapnya sebagai flu biasa. Pasalnya, penyakit MERS memiliki gejala yang mirip dengan flu. Penyakit MERS layaknya penyakit flu pada umumnya, bersifat menular. Hanya saja yang membedakannya virus ini tidak akan menular semudah virus flu biasa. Virus MERS tidak akan menular dan menyebar tanpa adanya kontak langsung dari sumber virus itu sendiri.
Sebagian besar pengidap MERS awalnya tidak menyadari jika ia sedang mengalaminya, karena gejala awal yang dirasakan hampir sama dengan gejala flu biasa. Namun, setelah masa inkubasi kurang lebih 5 hari, pengidap akan mengalami gejala yang lebih khusus lagi dan bisa menunjukan bahwa ia sedang mengalami penyakit MERS.
Gejala yang biasanya ditunjukan oleh pengidap MERS di antaranya adalah demam, sesak napas, batuk, mual dan muntah, gangguan pencernaan (diare), nyeri otot dan nyeri dada, menggigil, pneumonia atau infeksi paru-paru, serta pegal-pegal pada seluruh tubuh.
Baca juga: Jauh dari Timur Tengah, Kenali Flu Unta yang Mengincar
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah sesak napas sebagai indikator penting dalam membedakan gejala flu biasa dengan infeksi virus MERS. Pengidap yang tidak menyadari dan mendiamkan penyakit MERS yang semakin parah akan berpotensi untuk membuat kerusakan fatal pada tubuh kamu seperti gagal organ, terutama gagal ginjal dan syok sepsis. Namun, bukan berarti orang yang terinfeksi virus MERS serta merta akan meninggal dunia. Sudah banyak pula pengidap MERS yang akhirnya pulih dan bebas dari virus tersebut.
Untuk mengetahui apakah kamu berpotensi mengalami virus MERS, ada beberapa faktor penyebab yang perlu kamu waspadai. Antara lain:
-
Faktor Usia. Penyakit MERS akan lebih rentang dialami mereka yang usianya sudah tua atau lansia. Hal ini dikarenakan daya tahan tubuh yang sudah tidak sekuat anak muda dan orang dewasa pada umumnya.
-
Faktor Kekebalan Tubuh. Kekebalan tubuh seseorang merupakan suatu pertahanan ketika mereka yang berdaya tahan tubuh lemah juga akan lebih mudah mengalami penyakit dan virus.
-
Faktor Penyakit Medis Tertentu. Bagi kamu yang sedang mengalami penyakit seperti HIV/AIDS, kanker, diabetes, dan paru-paru biasanya akan lebih mudah mengalami penyakit yang disebabkan oleh virus termasuk penyakit MERS.
-
Faktor Makanan. Jika kamu suka mengonsumsi daging unta mentah atau susu unta, kemungkinan akan lebih besar kemungkinan terkena virus MERS ini.
-
Pernah berkunjung ke Arab Saudi dan sering berinteraksi dengan unta.
-
Terlalu lama berada di dekat pengidap yang mengalami penyakit MERS.
Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahayanya Flu Australia
Agar terhindar dari virus MERS, kamu perlu mengubah gaya hidup. Cara berikut ini mungkin bisa membantu kamu mengatasi penyakit MERS, serta mencegah penyebarannya:
-
Mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.
-
Tutup mulut dan hidung dengan selembar tisu jika bersin atau batuk. Buang tisu di tempat sampah secepatnya dan cuci tangan kamu. Menaruh tisu sembarangan memungkinkan penyebaran virus ke benda lain.
-
Jangan menginfeksi benda yang dipakai oleh kamu dan orang lain, misalnya gagang pintu atau permukaan meja.
-
Hindari menyentuh wajah, mulut, dan hidung dengan tangan yang belum dicuci.
-
Jangan berbagi gelas, peralatan atau benda lainnya dengan orang lain
-
Jangan menjelajahi tempat yang dijangkiti wabah.
Baca juga: Batuk dan Bersin, Mana yang Lebih Banyak Virusnya?
Apabila kamu menyadari adanya gejala pada tubuh kamu, sebaiknya segera komunikasikan pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google.