Ini Alasan Kenapa Harus Rutin Donor Darah
Halodoc, Jakarta – Mendonorkan darah mungkin terdengar menyeramkan bagi beberapa orang, namun sebenarnya kegiatan ini memberikan banyak manfaat, lho. Mendonorkan darah kamu kepada orang yang membutuhkan tidak hanya bermanfaat pada orang yang menerima. Kegiatan ini juga bermanfaat bagi orang yang mendonorkan darahnya, lho.
Dari penelitian ditemukan kalau seseorang yang melakukan donor darah secara rutin dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung (infark miokard), lho. Ini karena saat seseorang mendonorkan darahnya, maka ia akan mengurangi simpanan zat besi. Seseorang yang punya kadar zat besi tinggi memiliki risiko terkena serangan jantung.
Tidak semua orang boleh mendonorkan darahnya, lho. Sebelum darah kamu diambil untuk didonorkan, kamu perlu melakukan pemeriksaan mengenai kondisi tubuh terlebih dulu. Misalnya, detak jantung, tekanan darah, subu tubuh, dan hemoglobin harus diperiksa dan darah aman untuk didonorkan. Setelah mendonorkan darah, kamu juga bisa tahu kondisi kesehatan yang kamu alami. Misalnya, donasi darah kamu ternyata ditolak. Ini artinya terjadi sesuatu pada darah kamu, misalnya saja kamu terkena infeksi berbahaya.
Siapa yang Menerima Donor Darah?
Cukup banyak kondisi kesehatan yang membutuhkan donor darah, terutama bagi mereka yang mengidap kelainan darah. Beberapa kondisi yang membutuhkan asupan darah adalah: komplikasi kehamilan, anemia karena malaria dan malnutrisi, kecelakaan, pasien kanker dan operasi, mengidap penyakit yang membutuhkan transfusi darah.
Manfaat Mendonorkan Darah
Tidak hanya bagi yang menerima donor darah kamu saja, bagi kamu yang mendonorkan darah pun bisa mendapatkan manfaat yang besar pula. Dikutip dari Time, ada manfaat-manfaaat dari mendonorkan darah, yaitu:
1. Aliran Darah Menjadi Lebih Lancar
Menurut Phillip DeChristopher, M.D., Ph.D., direktur bank darah Loyola University Health System, jika darah mengalami hambatan untuk mengalir maka dengan donor darah dapat membantu aliran darah menjadi lebih baik. Donor darah itu bisa merusak lapisan pembuluh darah yang menyebabkan penyumbatan sehingga nantinya penyumbatan arteri jadi lebih sedikit. Bahkan, dikutip dari American Journal of Epidemiology sekitar 88% orang yang mendonorkan darahnya memiliki risiko yang kecil sekali terkena serangan jantung, lho.
2. Checkup Mini dengan Donor Darah
Mungkin kamu termasuk yang jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Namun jangan sedih, dengan donor darah sama halnya kamu melakukan checkup mini. Kenapa dibilang mini? Karena kamu hanya bisa mendonorkan darah jika dalam kondisi sehat, jadi pemeriksaan sederhana pun diperlukan. Suhu, denyut nadi, hemoglobin, dan tekanan darah harus diperiksa terlebih dahulu. Dari pemeriksaan sederhana itu, tentu kamu akan mendapatkan informasi soal kesehatan kamu, kan? Apalagi kalau ternyata darah yang sudah diambil ternyata ditolak. Kamu tentu jadi tahu kondisi tubuh yang sebenarnya sehingga kamu mesti melaikukan pemeriksaan lanjutan.
3. Menyeimbangkan Zat Besi
Umumnya, orang dewasa itu memiliki 5 gram zat besi dalam tubuhnya. Zat besi ini terkandung dalam sel darah merah dan sumsum tulang. Saat kamu mendonorkan satu kantong darah maka sekitar seperempat gram zat besi pun hilang. Nantinya kamu akan bisa mendapatkan zat besi dari asupan makanan lainnya. Kondisi ini tidak berbahaya namun justru dapat menyeimbangkan kadar zar besi dalam tubuh kamu, kok.
Jadi, yuk mulai cari informasi supaya kamu juga bisa mendonorkan darah kamu. Lakukan secara rutin, ya. Jaga kondisi kesehatan kamu dimana pun berada. Sedia selalu aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter. Dengan Halodoc, dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan saran dokter jika diperlukan. Jika butuh obat, vitamin, atau suplemen, kamu juga bisa membelinya di Halodoc, lho. Pesanan akan diantar dalam satu jam ke tempat tujuan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.