Ini Alasan Gorengan Bikin Batuk
Halodoc, Jakarta – Makanan yang digoreng (gorengan) banyak digemari oleh orang Indonesia. Alasannya beragam, antara lain rasanya yang gurih dan cara pengolahannya yang mudah. Sayangnya, sebagian orang mengeluh sakit batuk setelah mengonsumsi goreng. Cari tahu alasan gorengan bikin batuk di sini, yuk!
Gorengan Bikin Batuk Karena Minyaknya
Sebagian orang menggunakan minyak berulang kali, atau bahkan memakai minyak jelantah untuk menggoreng makanan. Tanpa disadari, hal inilah yang menjadi alasan kenapa gorengan bikin batuk setelah dikonsumsi. Ini karena minyak yang digunakan berulang kali bisa memicu pembentukan akrolein, yaitu senyawa yang terbentuk akibat suhu panas minyak goreng melebihi titik asapnya. Senyawa inilah yang bertanggung jawab untuk memicu peradangan di tenggorokan, yang ditandai dengan rasa gatal dan batuk setelah mengonsumsi gorengan.
Tekstur kasar dari gorengan, terutama yang digoreng kering, juga bisa mengiritasi dinding tenggorokan serta memicu batuk dan rasa gatal di tenggorokan. Nah, batuk yang terjadi setelah mengonsumsi gorengan adalah respons tubuh untuk membersihkan tenggorokan dan jalur pernapasan dari partikel asing, mikroba, polusi, lendir, dan iritan lainnya.
Batuk Bisa Menjadi Tanda Asam Lambung Meningkat
Selain karena minyak yang digunakan, batuk setelah mengonsumsi gorengan juga bisa menjadi tanda asam lambung meningkat. Kondisi ini rentan terjadi pada pengidap asma dan GERD, sebab refluks asam lambung bisa menyebabkan penyempitan saluran napas, serta memicu refleks batuk dan suara mengi setelah makan gorengan.
Bahaya Akibat Konsumsi Gorengan Berlebih
Sebuah studi menyebutkan, mengonsumsi terlalu banyak gorengan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Ini karena konsumsi gorengan sering dikaitkan dengan kolesterol tinggi yang bisa memicu stroke, aterosklerosis (penyempitan dan penebalan arteri akibat penumpukan plak pada dinding arteri), dan serangan jantung.
Alasannya karena kadar kolesterol yang tinggi dalam darah bisa membentuk plak yang menghambat aliran darah, sehingga memicu terjadinya penyakit. Sebab, semakin tinggi kadar kolesterol, semakin tinggi risiko seseorang untuk mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah. Sebuah studi juga melaporkan, pria yang mengonsumsi gorengan lebih dari sekali dalam waktu seminggu berisiko lebih besar untuk mengidap kanker prostat.
Tips Mengonsumsi Gorengan yang Sehat
Kalau kamu senang mengonsumsi gorengan, jangan khawatir. Sebab ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Batasi porsinya dan jangan terlalu sering. Sebab, semakin banyak porsi dan sering kamu mengonsumsi gorengan, kamu berisiko lebih besar untuk mengidap berbagai macam penyakit, seperti kolesterol, obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.
- Hati-hati saat membuat atau membeli gorengan. Perhatikan kondisi minyak yang ada di penggorengan saat kamu membeli gorengan. Hindari membeli gorengan dari penjaja yang menggoreng makanan dengan minyak jelantah atau sudah dalam kondisi hitam.
- Pastikan juga kamu menggunakan minyak yang berkualitas baik dan tidak menggunakannya berulang kali saat menggoreng makanan. Minyak sehat yang bisa kamu gunakan antara lain olive oil, canola oil, dan sesame oil. Alasannya karena minyak jenis ini tidak menyebabkan penumpukan kolesterol jahat alias Low Density Lipoprotein (LDL) dalam tubuh, sehingga cenderung baik digunakan saat menggoreng makanan.
Baca juga: 4 Tips Gunakan Minyak Goreng yang Sehat
Itulah beberapa alasan gorengan bikin batuk. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar batasan konsumsi gorengan, tanyakan saja pada dokter Halodoc. Kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya yang ada di aplikasi Halodoc kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!