Ini Alasan Bayi Menendang dalam Kandungan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 September 2018
Ini Alasan Bayi Menendang dalam KandunganIni Alasan Bayi Menendang dalam Kandungan

Halodoc, Jakarta - Ketika seorang wanita hamil, sesekali pasti ia merasakan tendangan dari bayinya. Sang ibu pasti merasa takjub dan bahagia ketika merasakan tendangan dari sang bayi untuk pertama kalinya. Ibu hamil dapat merasakan bayi menendang dalam kandungan pada usia kandungan 16-25 minggu.

Ibu dengan kehamilan pertama kemungkinan akan mendapat tendangan dari bayinya pada usia kehamilan 25 minggu. Selain itu, ibu yang hamil anak kedua dapat merasakan bayi menendang dalam kandungan ketika masuk minggu ke-13. Tendangan tersebut umumnya terasa jika ibu sedang duduk atau sedang dalam posisi relaks.

Seorang bayi di dalam kandungan dapat menendang dengan kekuatan setara 44,5 newton. Untuk perbandingan, kekuatan rata-rata sebuah palu ketika mengetok palu yaitu 445 Newton.

Fakta Tentang Tendangan Bayi

Bayi menendang di dalam kandungan memiliki banyak fakta. Selain tanda pada pertumbuhan, beberapa di antaranya, yaitu:

1. Tendangan Pertama

Tendangan pertama mengindikasikan perkembangan dan pertumbuhan ketika bayi di dalam kandungan. Tendangan pertama bayi dapat menunjukkan usia, perkembangan, dan kelangsungan hidupnya. Hal tersebut juga dapat menunjukkan calon bayi ibu aktif. Ketika bayi sedang menggeliat, ibu akan merasakan perut seperti bergetar.

2. Indikator Perangai Bayi

Ketika bayi menendang di dalam kandungan adalah indikator perangai atau kebiasaan bayi ketika nanti dilahirkan. Jika bayi tersebut sangat aktif ketika masih di dalam rahim, kemungkinan kelak ia akan menjadi anak yang aktif. Selain itu, bayi menendang di dalam kandungan juga dapat menjadi kunci perkembangan otak pada bayi.

3. Frekuensi Tendangan Naik ketika Ibu Berbaring ke Kiri

Ibu hamil yang sedang berbaring miring ke kiri mungkin terkejut ketika calon bayinya menendang berulang kali. Ibu jangan panik, hal tersebut bukan berarti sang bayi terjepit, tetapi karena meningkatnya suplai darah ke dalam rahim, sehingga pergerakan bayi meningkat. Tendangan bayi di dalam rahim juga menandakan tubuhnya sedang berenergi.

4. Merespon Lingkungan

Bayi menendang di dalam kandungan juga berarti ia sedang merespon lingkungan. Bayi bergerak sebagai respon untuk memberi tahu makanan apa yang sebaiknya sang ibu makan. Hal ini adalah pola normal dalam perkembangan janin dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

5. Bayi Tidak Menendang Berarti Stres

Jika bayi tidak menendang ketika di dalam kandungan, besar kemungkinan ia mengalami stres. Jika tendangan bayi berkurang setelah usia 28 minggu, segeralah berdiskusi dengan dokter. Berkurangnya tendangan juga dapat menjadi tanda bayi sedang stres. Jika ibu mengalami ini, coba catat berapa lama yang dibutuhkan bayi ketika ia melakukan 10 kali tendangan.

Hal tersebut bisa juga berarti aliran oksigen ke rahim berkurang atau terdapat penurunan kadar gula pada darah sang ibu. Disarankan agar ibu minum segelas air dan berjalan-jalan agak jauh. Apabila bayi tidak bergerak sama sekali, segeralah diskusikan dengan dokter dan lakukan USG jika bayi tidak menendang 10 kali dalam dua jam.

6. Tendangan Umumnya Mulai Ketika Usia 10 Minggu

Bayi sudah mulai menendang antara usia 16-25 minggu. Normalnya, bayi dalam rahim mulai menendang di atas usia kandungan 9 minggu. Jadi, tidak usah khawatir jika perut ibu mulai terasa ada gerakan sebelum usia kandungan 16 minggu. Bayi akan semakin sering menendang di atas usia kandungan 24 minggu.

7. Tendangan Bayi Berkurang di Usia 36 Minggu

Tendangan bayi di dalam kandungan akan berkurang pada usia 36 minggu dan hal tersebut normal. Pada usia ini, bayi tidak terlalu banyak bergerak dan tendangan mungkin hanya akan ibu alami pada bagian tulang belakang.

Itulah penjelasan mengenai alasan bayi menendang di dalam kandungan. Jika ibu menginginkan saran profesional perihal kehamilan, ibu dapat mendapatkannya dari dokter di Halodoc. Berdiskusi lebih mudah dengan menggunakan fitur Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!

Baca juga: