Ini 5 Hal yang Menyebabkan Gangguan Saraf Otak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Januari 2023

“Gangguan saraf otak dapat menyebabkan gangguan neurologis. Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan saraf otak yaitu stroke, sakit kepala, dan penyakit alzheimer.”

Ini 5 Hal yang Menyebabkan Gangguan Saraf OtakIni 5 Hal yang Menyebabkan Gangguan Saraf Otak

Halodoc, Jakarta – Saraf otak merupakan jaringan yang kompleks dan sangat terspesialisasi. Dari penglihatan, penciuman, berjalan, hingga berbicara, semuanya diatur oleh sistem saraf otak. Namun sistem saraf otak tidak bekerja sendiri karena saling terhubung dengan beberapa bagian terpenting di tubuh, yaitu otak, sumsum tulang belakang, otot, dan saraf-saraf lain yang menghubungkannya. 

Sistem saraf secara keseluruhan bertanggung jawab atas banyak fungsi penting dalam tubuh, seperti ingatan, persepsi, bahasa, gerakan, menelan, bernapas, bahkan fungsi usus dan kandung kemih. Namun, ketika ada masalah pada saraf otak, kondisi itu dapat menyebabkan gangguan neurologis. Seseorang yang mengalaminya dapat kesulitan bergerak, berbicara, dan fungsi lainnya. 

Kondisi yang Menyebabkan Gangguan Saraf Otak

Merupakan hal yang penting untuk mengetahui kondisi yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak. Dengan begitu dokter dapat melakukan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Berikut ini beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan saraf otak:

1. Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu gangguan saraf otak yang paling umum dan dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun. Meskipun sering mengalami sakit kepala, biasanya tidak terlalu serius. Namun jika sakit kepala datang secara tiba-tiba dan berulang kali, kamu harus segera menemui dokter, karena bisa menjadi gejala dan kondisi yang mendasarinya. 

2. Epilepsi dan kejang

Salah satu kondisi yang bisa menyebabkan gangguan saraf otak yaitu epilepsi dan kejang. Epilepsi merupakan kondisi dimana adanya semburan aktivitas listrik secara tiba-tiba di otak yang menyebabkan kejang. Kondisi tersebut dapat terjadi pada usia berapa pun, tapi biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau pada orang berusia di atas 60 tahun.

Sebagian besar kasus epilepsi tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi. Namun, kejang terkadang terjadi sebagai akibat dari beberapa kondisi berikut:

  • Stroke
  • Tumor otak
  • Infeksi otak
  • Cedera kepala yang parah
  • Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
  • Kekurangan oksigen saat melahirkan. 

3. Stroke

Kondisi berikutnya yang dapat menyebabkan gangguan saraf otak adalah stroke. Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terputus. Tanpa suplai darah yang cukup, sel-sel otak di area yang terkena akan kekurangan oksigen. Selain itu, otak kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk berfungsi dan bertahan hidup. 

Ada tiga jenis stroke:

  • Stroke iskemik, akibat gumpalan darah di dalam pembuluh darah yang memasok otak.
  • Stroke hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah di dalam otak.
  • Stroke iskemik transien, akibat gangguan sementara suplai darah ke otak. 

Ketika sel-sel di dalam area otak yang terkena mati. Alhasil, tidak dapat menjalankan fungsi vitalnya lagi. 

Sudah tahu mengenai gangguan neurologis bernama ataksia? Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Ataksia: Jenis, Gejala, dan Penyebabnya“.

4. Sklerosis lateral amiotrofik

Ini adalah kondisi neuromuskuler yang langka, yang dapat memengaruhi sel saraf otak dan sumsum tulang belakang. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, tapi faktor yang dicurigai adalah genetik dan lingkungan. 

5. Penyakit alzheimer dan demensia

Kehilangan memori atau memori lemah merupakan keluhan umum yang sering dialami orang dewasa yang lebih tua. Tingkat hilang ingatan tertentu merupakan bagian normal dari penuaan. 

Namun, ada tanda-tanda tertentu yang dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, seperti penyakit alzheimer dan demensia. Gejala-gejalanya dapat berupa:

  • Tersesat
  • Kesulitan mengelola keuangan
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pelupa
  • Bermasalah dengan bahasa. 

Sementara itu, demensia adalah kondisi progresif lambat dan harus dievaluasi oleh dokter spesialis saraf. Meskipun belum ada obatnya, tapi ada perawatan dan terapi yang dapat membantu mengelola gejala.

Kamu juga perlu cari tahu informasi tentang Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Tindakan yang Bisa Ditangani.

Itulah beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan saraf otak. Jika kamu atau anggota keluarga memiliki kondisi serupa, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit. Kamu juga bisa mencari rumah sakit pilihan di aplikasi Halodoc untuk membuat janji medis. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Brain Anatomy and How the Brain Works
Banner Health. Diakses pada 2023. 6 Neurological Conditions and Symptoms You Should Look Out For
Medical News Today. Diakses pada 2023. 5 different neurological disorders and their symptoms