Ini 5 Gejala Abses Payudara yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta – Para wanita kerap dikhawatirkan oleh adanya penyakit payudara yang selalu mengintai. Tapi, penyakit payudara sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri setiap bulan. Salah satu cara melakukan SADARI adalah dengan meraba daerah di sekitar payudara saat mandi untuk memeriksa apakah ada benjolan pada payudara atau tidak.
Pasalnya, benjolan pada payudara memang bisa menjadi pertanda adanya kondisi yang serius, seperti kanker payudara. Tapi, tidak semua benjolan selalu menandakan kanker, karena abses payudara pun bisa ditandai dengan benjolan. Apa itu abses payudara dan apa saja gejalanya? Simak penjelasan lebih lanjut di sini.
Pengertian Abses Payudara
Abses payudara adalah benjolan yang terbentuk di payudara yang berisi nanah dan dapat menimbulkan rasa nyeri. Kebanyakan abses muncul tepat di bawah lapisan kulit. Penyakit payudara ini seringkali terjadi sebagai komplikasi dari mastitis. Walaupun sangat jarang terjadi, namun abses payudara juga bisa menjadi gejala kanker payudara.
Kelompok wanita yang berisiko tinggi terkena abses payudara adalah ibu menyusui. Meski demikian, ibu menyusui yang mengidap abses payudara disarankan untuk tetap menyusui bayinya. Tapi, dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk menggunakan pompa ASI saat mengeluarkan ASI dari payudara yang terkena abses. Selain itu, risiko abses payudara juga mengintai wanita yang berusia 18–50 tahun, memiliki berat badan berlebih, payudara besar dan wanita yang tidak menjaga kebersihan diri.
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Cara Ini
Penyebab Abses Payudara
Abses payudara sering sekali dihubungkan dengan mastitis, yaitu peradangan pada payudara yang biasanya dialami oleh ibu menyusui. Mastitis bisa menyebabkan payudara menjadi bengkak dan terasa nyeri. Penyebab mastitis sendiri adalah bakteri bernama Staphylococcus aureus yang bisa masuk ke dalam payudara melalui luka kecil atau celah pada puting. Bakteri yang masuk ke dalam payudara, kemudian bisa berkembang biak secara tidak terkontrol dan menyebabkan infeksi.
Sebagai respon terhadap kondisi ini, sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sel-sel darah putih ke bagian tubuh yang terinfeksi untuk melawan bakteri. Tapi, bukan hanya bakteri saja yang dibasmi, sel darah putih juga akan mengakibatkan jaringan tubuh pada bagian yang terinfeksi bakteri ikut mati, sehingga muncul lah kantong berongga kecil. Kemudian, nanah akan terbentuk dari campuran jaringan tubuh yang mati, sel-sel darah putih dan bakteri. Bila infeksi ini tidak segera diobati, maka benjolan abses bisa semakin membesar dan terasa semakin nyeri.
Abses payudara dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
-
Abses menyusui (laktasi). Abses jenis ini terbentuk pada bagian pinggir payudara, biasanya di bagian atas.
-
Abses non-menyusui (non-laktasi). Sedangkan abses jenis ini, biasanya muncul di sekitar areola (bagian berwarna gelap di sekitar puting susu) atau bagian bawah payudara.
Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Payudara Saat Menyusui
Gejala Abses Payudara
Benjolan dalam kasus abses payudara dapat dikenali dari ciri-cirinya, yaitu memiliki pola tepian yang teratur dan tekstur yang halus serta terasa padat mirip kista. Selain rasa nyeri, gejala abses payudara yang juga bisa dialami pengidap, seperti:
-
Demam tinggi
-
Kemerahan
-
Tidak enak badan
-
Benjolan terasa panas dan memerah
-
Kulit di sekitar abses ikut membengkak.
Baca juga: Benjolan di Payudara Tak Melulu Berarti Kanker
Nah, itulah 5 gejala abses payudara. Jadi, bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan. Bagi kasus abses payudara yang disebabkan oleh mastitis, dokter biasanya akan memberikan antibiotik. Tapi, bila peradangan sudah menjadi abses, maka selain memberikan antibiotik, dokter juga akan mengeluarkan cairan nanah dengan cara menusukkan jarum suntik pada benjolan dipandu oleh USG, atau mengeluarkan nanah dari dalam abses dengan membuat sayatan (insisi dan drainase).
Kalau kamu merasakan gejala-gejala aneh pada payudara, coba tanyakan saja dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Enggak usah malu, kamu bisa menghubungi dokter untuk menceritakan keluhanmu melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan