Ini 3 Alasan Kutu Rambut Menular
Halodoc, Jakarta - Anak sering mengeluh gatal di rambut, tetapi saat dicek tidak ditemukan ketombe? Bisa jadi gatal tersebut karena kutu rambut. Serangga kecil tanpa sayap ini hidup di antara rambut manusia dan memakan darah dari kulit kepala. Kondisi ini umum dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan remaja. Mereka menyebar dengan mudah dari orang ke orang, dan kadang-kadang sulit untuk dihilangkan.
Memiliki kutu rambut memang menyebalkan, tetapi ia tidak berbahaya dan tidak menyebarkan penyakit. Mereka juga bukan tanda kebersihan yang buruk, sebab kutu membutuhkan darah dan mereka tidak peduli apakah itu dari seseorang yang bersih atau kotor. Lantas, kenapa ia dengan mudah menular? Berikut ulasannya!
Baca juga: Penyebab Kutu Rambut dan Cara Mengatasinya
Alasan Kutu Rambut Mudah Menular
Terdapat alasan kutu sulit disembuhkan dan dengan mudah menular, yaitu:
- Cara Bertahan Hidup
Cara utama kutu rambut untuk bertahan hidup dengan menghisap darah melalui kulit kepala manusia. Kutu dewasa bisa bertahan hingga 30 hari di atas kepala seseorang. Tanpa menghisap darah, serangga yang memiliki enam kaki dan berwarna keabu-abuan ini bisa hidup sekitar 1–2 hari. Maka dari itu, kutu suka berada di kulit kepala dan melakukan serangan. Di dalam satu hari, kutu rambut bisa mengisap darah hingga beberapa kali.
- Mereka Bertelur sebelum Mati
Sama seperti makhluk hidup lain, kutu juga memiliki siklus hidup. Biasanya, kutu akan mati setelah 30 hari menempel di kulit kepala. Nah, kutu dewasa ini sering bertelur sebelum mati. Saat sudah menetas, maka kutu ini bisa berpindah dengan mudah ke rambut orang lain.
- Tidak Berkaitan dengan Kebersihan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak ada hubungannya antara kutu dan kebersihan rambut. Mereka hanya menghisap darah saja tanpa memedulikan apakah rambut seseorang bersih atau tidak.
Baca juga: 6 Cara Mudah Hilangkan Gatal Ketombe
Apa Saja Gejala Kutu Rambut?
Jika ada kutu rambut di kepala, maka kamu merasakan sensasi menggelitik dan bergerak di rambut, tidak hanya itu kamu akan merasakan gatal sebagai reaksi alergi terhadap gigitan kutu kepala. Mereka yang memiliki kutu rambut juga mudah marah dan sulit tidur (karena kutu paling aktif dalam gelap). Mereka juga memiliki luka di kepala yang disebabkan oleh garukan. Luka ini dapat terinfeksi oleh bakteri yang ditemukan di kulit orang tersebut.
Langkah Mengatasi Kutu Rambut
Ada dua cara utama untuk mengobati kutu rambut, antara lain:
- Obat
Jika kamu merasa memiliki kutu, segera hubungi dokter sehingga mereka bisa merekomendasikan sampo obat, bilas krim, atau lotion untuk membunuh kutu. Setiap orang mungkin mendapatkan perawatan berbeda karena semua tergantung pada apa yang menurut dokter dapat bekerja paling baik. Kutu juga bisa sangat sulit untuk dihilangkan.
Jika kamu masih memiliki kutu 2 minggu setelah memulai pengobatan, beritahu dokter. Atau segera periksakan diri ke rumah sakit dan buat janji melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan mencoba obat lain atau mengulangi perawatan jika ada telur kutu yang tertinggal dan menetas setelah perawatan. Perawatan kutu obat biasanya membunuh kutu, tetapi butuh beberapa hari sampai gatal berhenti.
- Mengambilnya dengan Tangan
Dokter dapat merekomendasikan sisir basah sebagai tambahan (atau sebagai alternatif dari) perawatan kimia. Perawatan obat memang tidak akan 100 persen efektif, jadi mengambilnya sendiri dengan tangan juga penting. Cara untuk menghilangkan kutu dan telur kutu dengan tangan, gunakan sisir bergigi halus pada rambut yang basah dan dilakukan setiap 3-4 hari selama 3 minggu setelah kutu hidup terakhir terlihat.
Membasahi rambut sementara akan menghentikan kutu bergerak, dan kondisioner membuatnya lebih mudah untuk ditangkap atau menempel pada sisir. Mintalah juga agar orang lain menyisir dan mengambilnya.
Baca juga: Begini Cara Mencegah Kutu Rambut pada Orang Dewasa
Kamu wajib mengunjungi rumah sakit jika terdapat gejala berbahaya yang muncul akibat kutu rambut, seperti:
- Kulit di kulit kepala memerah;
- Kulit kepala terasa sangat tidak nyaman;
- Adanya pembengkakan kelenjar getah bening.
Itulah beberapa informasi tentang alasan kutu mudah menular, gejala, dan pengobatan yang bisa kamu lakukan. Lebih lengkapnya lagi, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.