Waspada, Ini Jenis Infeksi Streptococcus yang Menyerang Organ Intim Wanita
Halodoc, Jakarta – Infeksi streptococcus dipicu oleh bakteri yang memiliki nama sama dan hidup di dalam tubuh manusia. Pada dasarnya, bakteri Streptococcus merupakan jenis bakteri yang tidak berbahaya dan bisa hidup di dalam tubuh manusia. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bakteri berbalik “menyerang” sehingga memicu infeksi.
Pada dasarnya, bakteri Streptococcus dibagi ke dalam dua jenis, yaitu tipe A dan tipe B. Bakteri Streptococcus tipe A hidup di kulit dan tenggorokan. Jenis bakteri yang satu ini ditularkan dari satu manusia ke manusia lain melalui kontak langsung, misalnya melalui sentuhan kulit.
Sementara bakteri Streptococcus tipe B umumnya hidup di usus, Miss. V, dan rektum alias bagian akhir usus besar. Meski begitu, bakteri ini sebenarnya tidak akan menimbulkan masalah, kecuali terdapat faktor pemicu.
Bakteri Streptococcus tipe B ini yang berisiko menyerang organ intim wanita dan menyebabkan penyakit, karena bakteri ini hidup dan berkembang di organ intim wanita, yaitu Miss V dan di usus. Pada orang dewasa, infeksi bakteri yang satu ini bisa dipicu karena beberapa faktor, mulai dari usia lanjut, penyakit ini lebih berisiko menyerang orang berusia di atas 65 tahun.
Selain itu, kondisi yang mengganggu sistem imun, seperti kanker, diabetes, dan HIV juga bisa meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, infeksi virus Streptococcus juga meningkat pada orang yang memiliki berat badan berlebih alias obesitas, penyakit liver, serta gangguan jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: 4 Jenis Tes Mikrobiologi Sesuai dengan Penyakitnya
Selain menyerang orang dewasa, infeksi bakteri ini juga bisa menyerang bayi yang baru lahir. Penularan bakteri terjadi melalui Miss. V melalui proses persalinan. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan infeksi Streptococcus pada bayi, di antaranya dilahirkan secara prematur, air ketuban pecah 18 jam sebelum kelahiran, serta ibu demam saat persalinan.
Gejala Infeksi Streptococcus Tipe B
Pada dasarnya, masing-masing tipe Streptococcus bisa menyebabkan penyakit yang berbeda-beda. Itu juga bisa menyebabkan penyakit dengan gejala yang berbeda-beda pula. Pada infeksi bakteri Streptococcus tipe B, gejala yang sering muncul, antara lain:
-
Infeksi kulit dan jaringan halus
-
Infeksi paru alias pneumonia
-
Infeksi saluran kemih
-
Meningitis atau radang selaput otak
-
Sepsis.
Sementara infeksi bakteri pada bayi biasanya memicu gejala yang sedikit berbeda. Gejala yang muncul tergantung pada waktu kemunculannya, yaitu gejala dini dan gejala yang munculnya lambat (late onset). Gejala dini merupakan gejala-gejala yang muncul dalam waktu 24 jam setelah bayi dilahirkan.
Baca juga: 5 Cara Pencegahan agar Tidak Terkena Infeksi Streptococcus
Gejala yang sering muncul, di antaranya demam, enggan menyusu, serta gangguan kesadaran pada bayi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan bayi yang cenderung tidur terus dan sulit dibangunkan. Selain itu, ada juga gejala yang muncul lambat, yaitu seminggu atau sebulan setelah bayi dilahirkan.
Gejala yang muncul lambat di antaranya demam, sesak napas, rewel, dan mudah menangis. Kondisi ini harus segera mendapat perawatan dan penanganan medis untuk mencegah infeksi streptococcus menjadi lebih parah.
Baca juga: Bayi Terlahir Prematur Rentan Terkena Infeksi Streptococcus
Cari tahu lebih lanjut seputar infeksi streptococcus tipe B dan gangguan pada organ intim wanita dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan