Selain Meningitis, Ini Jenis Infeksi Otak yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Otak, sumsum tulang belakang, dan struktur di sekitarnya dapat terinfeksi oleh kuman. Bakteri dan virus adalah jenis yang paling umum, di mana organisme ini dapat menginfeksi sistem saraf pusat.
Meningitis adalah peradangan pada meninges yang merupakan membran tiga lapis di sekeliling otak dan sumsum tulang belakang, dan cairan di sekelilingnya yang disebut cairan serebrospinal (CSF). Bergantung pada lokasi infeksi, nama yang berbeda diberikan untuk penyakit tersebut. Berikut ini jenis infeksi otak lain yang penting untuk diketahui.
Baca juga: Operasi Plastik Gagal Bisa Sebabkan Pembengkakan Otak
Jenis Infeksi Otak
Infeksi otak relatif jarang terjadi, tetapi dapat berpotensi serius. Untuk diagnosis biasanya dilakukan berdasarkan pada riwayat medis pasien (terutama, asal geografis pasien atau negara asing yang baru saja dia kunjungi), presentasi klinis menggabungkan tanda-tanda infeksi dan tanda-tanda neurologis ke berbagai tingkatan), analisis cairan serebrospinal, dan pencitraan.
Selain meningitis, berikut ini dua jenis infeksi otak lainnya:
-
Empyema Subdural
Kondisi ini terjadi ketika sekumpulan nanah dan kuman berada di antara antara selubung luar otak dan sumsum tulang belakang dan di antara tulang tengkorak atau tulang belakang. Nanah ini dapat menyebabkan pembengkakan di area tersebut.
Baca juga: Hati-hati, Pembengkakan Otak Bisa Terjadi Karena 6 Hal Ini
-
Abses Otak
Abses pada otak orang yang sehat biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Abses otak cenderung terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Infeksi ini akan menyebabkan otak membengkak akibat dari kumpulan nanah dan sel-sel mati yang terbentuk.
Abses otak terbentuk ketika jamur, virus, atau bakteri mencapai otak melalui luka di kepala atau infeksi lain di tubuh. Abses otak dapat juga dimulai dari infeksi telinga atau sinus, atau bahkan gigi yang abses.
Diagnosis dan perawatan dini sangat penting untuk orang dengan infeksi otak. Sebagian besar gejala meningitis dan infeksi sistem saraf pusat lainnya dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
Pada beberapa orang gejala infeksi otak bisa dilihat dari gejala umum, seperti terlalu banyak menangis, banyak tidur, makan terlalu sedikit, mudah marah, dan lesu. Kalau kamu curiga orang terdekatmu mengalami infeksi otak, bisa tanyakan langsung ke ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Cari perawatan segera jika orang tersebut mengalami tingkat kesadaran yang berubah, demam tinggi, gangguan pernapasan, sakit kepala parah dengan muntah, kejang, atau jika bayi tampak lesu, dengan selera makan yang buruk, demam tinggi, dan muntah.
Perawatan untuk orang dengan infeksi otak bisa sangat kompleks, tergantung area infeksi dan keparahannya. Misalnya, orang dengan abses otak membutuhkan dokter ahli bedah saraf, terapi antibiotik mirip dengan meningitis bakteri.
Baca juga: Lindungi Kepala agar Terhindar dari Pembengkakan Otak
Antibiotik yang diberikan dapat melalui pembuluh vena, serta obat untuk demam dan sakit kepala. Jika mengalami kesulitan pernapasan akan menerima oksigen yang perkembangannya akan diamati dengan cermat oleh ahli medis terkait.
Cairan infus dan penggantian elektrolit diberikan kepada mereka yang mengalami mual dan muntah terus-menerus. Sedangkan antikonvulsan, digunakan untuk mencegah atau mengobati kejang, dan buat pengidap infeksi otak yang mudah atau gelisah akan menerima sedasi ringan. Jika ada bukti pembengkakan otak, steroid akan diberikan. Peran steroid dalam mengelola meningitis bakteri.
Referensi:
Healthline (Diakses pada 2019). Brain Abscess
Merck Manual Professional Version (Diakses pada 2019). Epidural Abscess
Emedicine Health (Diakses pada 2019). Brain Infection
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan