Infeksi Menular Seksual Dapat Sebabkan Orchitis
Halodoc, Jakarta - Penyakit menular seksual adalah istilah untuk menggambarkan berbagai macam infeksi yang menyerang area kelamin yang dapat ditularkan melalui hubungan intim yang tidak aman. Seseorang bisa terkena penyakit menular seksual karena terpapar virus atau bakteri melalui darah, sperma, cairan Miss V, atau cairan tubuh lainnya. Salah satu jenis penyakit yang terjadi pada pria akibat infeksi menular seksual adalah orchitis. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada salah satu satu atau kedua testis dalam skrotum. Penyakit ini bisa membuat testis atau buah zakar membengkak karena disebabkan oleh infeksi virus gondok pada testis.
Penyakit ini menular kepada pria terutama karena penyakit gonore dan klamidia. Bakteri penyebab orchitis kerap kali menyebabkan epididimitis, yaitu peradangan pada struktur kantung pembuahan (epididymis) pada bagian belakang testis. Penyakit ini menimbulkan rasa sakit yang hebat dan pastinya menyebabkan gangguan kesuburan. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena jika diobati secara baik, banyak dari pengidap orchitis akan sembuh secara total tanpa menimbulkan komplikasi.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Unik Penyakit Menular Seksual
Gejala Orchitis
Gejala orchitis yang umum akan terjadi di antara lain:
-
Sakit dan bengkak pada bagian skrotum atau testis. Pembengkakan tetap berlangsung dalam kurun waktu beberapa minggu setelah masa penyembuhan.
-
Rasa mual.
-
Demam
-
Sakit ketika buang air kecil.
-
Bagian yang terinfeksi terasa berat.
-
Adanya darah pada sperma.
-
Buah zakar atau testis terasa sakit jika disentuh dan ketika berhubungan intim.
Penyebab dan Faktor Risiko Orchitis
Virus dan bakteri adalah dua jenis mikroorganisme yang bisa menjadi penyebab orchitis. Namun, jika dilihat dari penyebabnya, orchitis bisa dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain:
-
Orchitis bakteri. Bakteri yang paling kerap menjadi penyebab orchitis adalah E. coli, Staphylococcus, dan Streptococcus. Bakteri penyebab epididimitis bisa menjadi penyebab munculnya orchitis. Pada pria yang aktif secara seksual, bakteri penyebab penyakit menular seksual bisa menyebabkan orchitis.
-
Orchitis virus. Virus merupakan penyebab utama orchitis. Jenis orchitis ini paling sering diidap oleh anak laki-laki yang berusia kurang dari 10 tahun.
-
Orchitis idiopatik, adalah jenis orchitis yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
Selain itu, beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena orchitis antara lain:
-
Berusia lebih dari 45 tahun.
-
Mengidap infeksi saluran kemih yang bersifat kambuhan.
-
Tidak diberikan vaksin gondong (vaksin MMR).
-
Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama.
-
Terlahir dengan saluran kemih yang tidak normal.
-
Pernah menjalani operasi yang berkaitan dengan saluran kemih atau organ kelamin.
-
Pernah atau sedang mengidap penyakit menular seksual.
-
Berganti-ganti pasangan.
-
Sering melakukan hubungan intim yang berisiko terkena infeksi, termasuk tanpa menggunakan kondom.
-
Berhubungan intim dengan pengidap penyakit menular seksual.
Pengobatan Orchitis
Cara mengobati penyakit orchitis akan berbeda tiap orang. Hal ini tergantung dari penyebab munculnya penyakit ini. Untuk orchitis idiopatik, dokter dapat meresepkan obat antibiotik dan antiinflamasi (antiradang). Untuk orchitis bakteri, dokter meresepkan antibiotik guna membunuh dan mencegah penyebaran bakteri.
Selain itu, jika orchitis berasal dari penyakit menular seksual, tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan dari pasien membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Sementara untuk orchitis virus, dokter menyarankan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid.
Cara untuk membantu meredakan gejala, pasien juga dapat mengompres skrotum dengan es dan beristirahat total. Kamu tak perlu khawatir karena kebanyakan pengidap orchitis virus akan mengalami perbaikan dalam beberapa hari setelah pemberian pengobatan.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Penularan Penyakit Seksual
Mau tahu lebih jauh mengenai orchitis dan penyakit menular seksual lain serta cara mencegahnya? Kamu bisa bertanya kepada dokter ahli melalui melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!