Idap Beri-Beri, Coba Konsumsi Makanan Ini
Halodoc, Jakarta – Beri-beri adalah penyakit yang disebabkan karena kurangnya asupan vitamin B1 (tiamin) dalam tubuh. Tiamin adalah nutrisi penting bagi tubuh yang berfungsi untuk mengubah makanan menjadi sumber energi dan menjaga fungsi jaringan tubuh. Lantas, adakah makanan yang bisa dikonsumsi pengidap penyakit beri-beri?
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Beri-Beri Kering dan Beri-Beri Basah
Penyakit beri-beri terbagi menjadi dua, yaitu beri-beri kering dan beri-beri basah. Beri-beri kering umumnya terjadi pada pengidap dengan konsumsi kalori rendah dan kurang berolahraga, sehingga saraf tubuhnya terganggu. Sedangkan, beri-beri basah biasanya menyerang organ jantung.
Mengenal Gejala Penyakit Beri-Beri
Gejala penyakit beri-beri disesuaikan dengan jenis yang diidap. Berikut ini gejala penyakit beri-beri kering yang perlu diketahui:
-
Sulit berjalan.
-
Nyeri otot tubuh.
-
Muncul sensasi geli pada titik-titik tertentu tubuh.
-
Menurunnya kemampuan rasa atau sensasi di tangan dan kaki.
-
Kelumpuhan tungkai bagian bawah.
-
Tremor atau kejang pada mata (nistagmus).
-
Sulit berbicara.
-
Mual dan muntah.
-
Kebingungan hingga linglung.
Sedangkan pada beri-beri basah, pengidapnya mengalami gejala berikut:
-
Napas pendek saat beraktivitas.
-
Sulit bernapas saat tidur.
-
Denyut jantung meningkat.
-
Pembengkakan di tungkai bawah.
Dalam kasus tertentu, penyakit beri-beri dikaitkan dengan sindrom Wernicke-Korsakoff. Sindrom ini menyebabkan kerusakan otak akibat defisiensi tiamin. Gejalanya adalah linglung, kehilangan kemampuan mengingat, halusinasi, kehilangan koordinasi otot, dan masalah penglihatan.
Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Ini Gejala Penyakit Beri-Beri
Jenis Makanan untuk Mengatasi Penyakit Beri-Beri
Makanan yang dianjurkan bagi pengidap penyakit beri-beri umumnya mengandung tiamin. Antara lain beras merah, daging, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, sereal, asparagus, bayam, labu acorn, taoge, dan bit hijau. Pengidap penyakit beri-beri juga dianjurkan untuk tidak memproses atau memasak makanan dalam waktu lama. Alasannya karena semakin lama proses memasak, semakin berkurang kadar tiamin yang terkandung di dalamnya. Usahakan juga untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan antitiamin, seperti teh, kopi, dan kacang pinang.
Hal lain yang perlu diketahui adalah, tubuh kurang mampu menyerap tiamin dalam kondisi panas, sehingga pengidap penyakit beri-beri perlu menghindari konsumsi alkohol secara berlebih. Pengidap juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B1 secara rutin sesuai resep dokter, untuk menggantikan kadar tiamin yang hilang.
Pengobatan Medis untuk Penyakit Beri-Beri
Pengidap penyakit beri-beri memiliki kemampuan terbatas, karena tenaga tubuhnya tidak seimbang. Pengidap juga berisiko mengalami hilang ingatan permanen dan gagal jantung jika tidak ditangani sejak dini. Nah, selain konsumsi makanan tertentu, pengidap beri-beri bisa menjalani pengobatan berikut untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi lebih serius:
-
Mendapat suplemen tiamin, baik yang diminum secara oral atau melalui suntikan.
-
Konsumsi vitamin atau obat-obatan lain sesuai kondisi yang dialami.
Baca Juga: Anak Mengidap Beri-Beri, Cegah dengan 8 Cara Ini
Selama pengobatan berlangsung, pengidap disarankan untuk melakukan tes darah secara rutin. Tujuannya untuk memantau efek pengobatan yang diberikan oleh dokter. Kalau kamu punya keluhan mirip gejala beri-beri, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan