Ibu Kecanduan Alkohol, Waspada Risiko Fetal Alcohol Syndrome
Halodoc, Jakarta – Ketika hamil, wajar jika ibu harus membatasi asupan makanan dan minuman tertentu dan bersifat lebih selektif. Pasalnya, tidak hanya kesehatan diri sendiri, kesehatan janin yang sedang bertumbuh dan berkembang dalam kandungan pun turut menjadi taruhannya. Termasuk jika ibu adalah seorang pecandu alkohol selama hamil, yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kelainan fetal alcohol syndrome pada janin.
Kebiasaan buruk mengonsumsi alkohol diyakini membahayakan kesehatan janin dan berisiko tinggi membuat bayi mengalami cacat lahir. Tidak hanya pada fisik, perkembangan kecerdasan janin pun akan terganggu dengan kebiasaan mengonsumsi alkohol selama ibu mengandung.
Bagaimana Bisa Alkohol Sebabkan Gangguan Tumbuh Kembang Janin?
Sederhana saja, alkohol yang ibu konsumsi ketika hamil akan masuk dan mengalir melalui darah. Sudah pasti, bayi akan turut terpapar alkohol ini dari tali pusat. Sayangnya, bayi yang masih ada di dalam rahim tidak mampu memproses alkohol, baik melalui organ hati maupun ginjal seperti halnya orang dewasa.
Baca juga: Bahaya Konsumsi Terlalu Banyak Makanan Manis untuk Bumil
Tentunya, hal ini membuat bayi turut terpapar alkohol sebanyak yang masuk melalui aliran darah ibu. Bahkan, paparan ini akan berlangsung lebih lama pada janin. Akibatnya, terjadi masalah pada perkembangan sel janin. Bahkan, pada beberapa kondisi, sangat mungkin terjadi kematian sel pada tubuh janin. Selain itu, alkohol juga akan mengakibatkan tersumbatnya pembuluh darah, sehingga aliran darah yang menuju ke plasenta pun akan menjadi lebih lambat.
Dampaknya, janin akan mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen serta menyisakan zat yang membahayakan yang bisa terakumulasi pada tubuh. Jadi, jangan pernah mengonsumsi alkohol selama hamil, ya bu, karena dampaknya sangat membahayakan, bahkan hingga anak tumbuh besar.
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil
Dampak Gangguan Tumbuh Kembang Janin di Masa Depan
Terjadinya gangguan perkembangan pada janin biasanya akan berlangsung pada kehamilan minggu pertama, bahkan sebelum ibu menyadari jika ibu sedang hamil. Risiko fetal alcohol syndrome ini terjadi ketika ibu mengalami kecanduan alkohol. Waktu paling berbahaya, yaitu pada trimester pertama kehamilan, karena pada fase inilah tumbuh kembang janin terjadi.
Meski begitu, bukan berarti ibu boleh mengonsumsi alkohol setelah lewat 3 bulan pertama ya! Tidak pernah ada waktu terbaik dan paling aman untuk mengonsumsi alkohol jika ibu sedang dalam kondisi hamil. Pasalnya, tidak hanya berdampak pada tumbuh kembang janin, paparan alkohol yang terjadi selama kehamilan ini pun sangat berisiko pada masa depan anak.
Baca juga: Ternyata, Probiotik Bisa Kurangi Risiko Komplikasi Kehamilan
Cacat lahir parah menjadi komplikasi paling dasar jika janin terpapar alkohol. Belum lagi dengan terganggunya perkembangan dan risiko terjadinya kerusakan pada otak, jika paparan ini tidak berhenti pada kehamilan trimester ketiga hingga menjelang kelahiran sang buah hati.
Komplikasi lainnya termasuk anak rentan mengalami ADHD, gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan makan, sulit belajar, sulit fokus dan berkonsentrasi, hingga tingginya angka kematian karena keinginan untuk bunuh diri.
Ibu, kehamilan merupakan anugerah tidak tergantikan, jadi sudah sebaiknya ibu menjaganya sebaik mungkin. Lakukan pengecekan rutin ke rumah sakit agar semua masalah maupun kelainan pada janin dan tubuh ibu bisa terdeteksi dini, pengobatan pun bisa segera dilakukan. Pakai saja aplikasi Halodoc, sekarang ibu bisa berobat ke rumah sakit tanpa perlu lagi mengantre.