Ibu Hamil Dapatkah Lakukan Pemeriksaan Panoramic?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Juni 2019
Ibu Hamil Dapatkah Lakukan Pemeriksaan Panoramic? Ibu Hamil Dapatkah Lakukan Pemeriksaan Panoramic?

Halodoc, Jakarta - Saat hamil, banyak pantangan yang dijalankan oleh ibu hamil. Pasalnya, baik itu makanan atau benda asingnya bisa berpotensi melukai kesehatan janin di dalam kandungan. Namun, bagaimana jika seorang ibu tengah sakit gigi dan diagnosis harus dilakukan melalui pemeriksaan panoramic? Apakah pemeriksaan tersebut boleh dilakukan? Yuk, simak informasinya berikut ini!

Baca Juga: 6 Pantangan saat Hamil Muda

Mengenal Tes Panoramic

Pemeriksaan Panoramic adalah salah satu foto rontgen yang digunakan dalam kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran gigi dan jaringan lunak di sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat non invasif dan merupakan prosedur ekstraoral sederhana yang menghasilkan gambar area rahang atas dan rahang bawah pada satu film. Pemeriksaan ini disarankan bagi pasien pediatri, pasien cacat jasmani, atau pasien dengan gangguan refleks.

Untuk melakukan pemeriksaan ini tidak membutuhkan pemeriksaan khusus sebelumnya. Hanya saja kamu dilarang menggunakan perhiasan, kacamata, atau benda-benda logam yang mengganggu pengambilan gambar X-Ray.

Selain itu, penting untuk diingat mereka yang hamil tidak disarankan untuk melakukan hal pemeriksaan ini karena dapat mengganggu tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Prosedur rontgen panoramic enggak menyisakan radiasi di tubuh usai prosedur pemeriksaan dilakukan. Di samping itu, pada umumnya rontgen gigi juga tak memiliki efek samping. Dengan kata lain, rontgen gigi aman dilakukan pada anak kecil, karena film tidak perlu diletakkan di dalam mulut. Penanganan yang cepat dan tepat menghindarkan kamu dari komplikasi berbahaya.

Baca Juga: Inilah Keuntungan Pemeriksaan Gigi dengan Panoramic

Bagaimana Jika Pemeriksaan Panoramic Wajib Dilakukan Meski Tengah Hamil?

Pemeriksaan gigi dengan sinar rontgen atau pemeriksaan rontgen lainnya atau CT scan biasanya akan ditunda hingga setelah melahirkan untuk berjaga-jaga. Namun, jika menunda pemeriksaan rontgen malah menimbulkan risiko yang lebih besar dibandingkan dengan jika hal itu dilakukan saat ini, sebagian besar dokter dan bidan biasanya akan mengizinkan ibu hamil untuk menjalaninya.

Risiko penggunaan sinar rontgen pada wanita hamil memang cukup rendah karena sinar rontgen hanya diarahkan ke mulut. Oleh karena itu, rahim kamu cenderung aman dan dosis sinar rontgen biasanya kecil.

Namun, jika kamu hendak melakukan pemeriksaan rontgen ketika hamil, maka kamu wajib mengikuti panduan berikut ini:

  • Pertama, jangan lupa untuk menyampaikan kepada dokter yang meminta kamu menjalani pemeriksaan rontgen dan operator yang menjalankan pemeriksaan bahwa kamu sedang hamil.

  • Jalani pemeriksaan di tempat yang memiliki izin resmi dan operator yang terlatih Jika memungkinkan, perlengkapan sinar rontgen sebaiknya diarahkan sedemikian rupa hingga bagian tubuh lain yang tidak hendak diperiksa hanya terkena sinar sesedikit mungkin.

  • Kenakan pelindung khusus untuk menutupi rahim dan leher dan ikutilah petunjuk operator dengan cermat dan jangan bergerak saat melakukan pemotretan sehingga pemotretan tidak perlu diulang. Jika kamu menjalani pemeriksaan dengan sinar rontgen sebelum kamu mengetahui bahwa kamu hamil, maka tidak perlu cemas.

Baca Juga: Kebersihan Gigi Ibu Bisa Pengaruhi Kesehatan Janin, Kok Bisa?

Jika masih ingin tahu informasi lengkap mengenai hal ini, atau memiliki keluhan selama hamil, kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui  aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!