Hentikan Kebiasaan Merokok untuk Mencegah Kanker Paru

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Juli 2019
Hentikan Kebiasaan Merokok untuk Mencegah Kanker ParuHentikan Kebiasaan Merokok untuk Mencegah Kanker Paru

Halodoc, Jakarta - Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang dimulai pada paru-paru seseorang. Paru-paru adalah dua organ spons di dada yang mengambil oksigen saat menghirup udara dan melepaskan karbon dioksida saat seseorang mengeluarkan napas.

Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di banyak negara. Kanker jenis ini dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Kanker paru-paru termasuk salah satu penyakit yang mengambil nyawa setiap tahunnya dan lebih tinggi dibandingkan gabungan antara kanker usus, prostat, ovarium, dan payudara.

Seseorang yang merokok memiliki risiko terbesar terkena kanker paru-paru, meskipun kanker paru-paru juga dapat terjadi pada orang yang tidak pernah merokok. Risiko kanker paru-paru meningkat seiring berjalannya waktu dan jumlah rokok yang masuk ke tubuh.

Baca juga: Kerja Kantoran Terancam Kena Kanker Paru-Paru

Merokok Dapat Sebabkan Kanker Paru-Paru

Disebutkan bahwa merokok dapat menyebabkan risiko terbesar pada seseorang untuk mengidap kanker paru-paru. Zat yang terdapat pada rokok dapat merusak sel-sel yang melapisi paru-paru. Ketika seseorang menghirup asap rokok, zat penyebab kanker atau karsinogen akan masuk ke tubuh.

Pada awal hal tersebut terjadi, tubuh mungkin masih dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi. Namun, setiap asap tersebut masuk ke tubuh, sel-sel normal yang melindungi paru-paru semakin rusak. Pada akhirnya, bagian tersebut mengalami kerusakan dan kanker berkembang di organ tersebut.

Pada kenyataannya, kanker paru-paru disebabkan oleh merokok dan faktor keturunan, tetapi faktor yang dapat dihindari adalah merokok. Jika seseorang berhenti merokok, bahkan setelah merokok selama bertahun-tahun, kamu dapat secara signifikan mengurangi peluang terkena kanker paru-paru.

Jika kamu merokok, jadikan kesehatan tubuh kamu sebagai prioritas utama untuk berhenti. Hal tersebut memang sulit untuk dilakukan. Selain itu, sering kali perlu beberapa kali percobaan sebelum kamu menghentikan kebiasaan tersebut untuk selamanya. 

Masalah dari merokok adalah nikotin yang sangat membuat ketagihan. Meski begitu, seseorang yang dapat berhenti merokok dapat membuat kemungkinan kanker paru-paru untuk terjadi menjadi lebih kecil. Kamu dapat berbicara dengan dokter tentang cara paling efektif untuk berhenti.

Pun, kanker paru-paru dapat terjadi pada seseorang yang tidak merokok, tetapi terpapar oleh asap dari rokok tersebut. Jika kamu tinggal serumah dengan seseorang yang merokok, cobalah untuk minta orang tersebut berhenti merokok untuk menurunkan risiko dari gangguan tersebut.

Baca juga: Waspadai 7 Gejala Kanker Paru Ini Sejak Dini

Apakah Rokok Elektrik Tidak Menyebabkan Kanker Paru-Paru?

Belakangan ini, rokok elektrik menjadi lebih populer karena dianggap lebih sehat. Perangkat ini menghasilkan kabut nikotin, cairan, dan bahan kimia lainnya serta perasa yang dihirup seperti asap rokok.

Efek kesehatan jangka panjang dari rokok elektrik saat ini tidak diketahui dan sedang diteliti. Meski begitu, disebutkan bahwa benda tersebut menghasilkan perubahan jangka pendek mirip dengan rokok tradisional. 

Meskipun produsen dari rokok elektrik mengklaim produknya aman, daftar bahan yang digunakan sering tidak diketahui. Selain itu, disebutkan bahwa pada beberapa produk terdapat zat yang menjadi penyebab kanker pada setengah sampel rokok elektrik yang diuji.

Banyak sampel mengandung bahan yang berbahaya, dan satu sampel termasuk bahan beracun yang ditemukan dalam antibeku. Selain itu, rokok elektrik dapat mencegah atau menghentikan seseorang untuk tidak merokok, karena tetap terdapat asupan nikotin pada cairan yang dipakai untuk mengeluarkan asap tersebut.

Baca juga: 4 Makanan Penyebab Kanker Paru-Paru

Itulah cara merokok dapat menyebabkan seseorang mengidap kanker paru-paru. Jika kamu mempunyai masalah untuk berhenti merokok, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!