Henti Jantung Mendadak Rentan Dialami Pengidap Fibrilasi Ventrikel, Kenapa?
Halodoc, Jakarta – Fibrilasi ventrikel adalah gangguan irama jantung yang perlu diwaspadai. Pasalnya penyakit ini berpotensi menyebabkan jantung berhenti mendadak yang bisa mengancam nyawa. Segera bicara pada dokter jika kamu mengalami gangguan irama jantung, baik denyut jantung berdetak lebih cepat, lambat, atau tidak beraturan.
Baca Juga: Inilah Jenis-Jenis Aritmia yang Perlu Diketahui
Perlu diketahui henti jantung mendadak terjadi saat jantung berhenti berdenyut sehingga pengidapnya mengalami nyeri dan kesulitan bernapas. Kondisi ini membahayakan karena bisa menyebabkan cacat hingga kematian dalam waktu singkat.
Alasan Fibrilasi Ventrikel Sebabkan Henti Jantung Mendadak
Fibrilasi ventrikel ditandai dengan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke organ tubuh terhenti.
Kondisi ini memicu terjadinya henti jantung mendadak pada pengidap fibrilasi ventrikel. Selain itu, ada penyakit yang bisa memicu henti jantung mendadak, yaitu di antaranya:
-
Fibrilasi atrium, terjadi saat atrium jantung berdenyut dengan tidak beraturan dan cepat. Gejalanya mirip dengan fibrilasi ventrikel, yakni kelelahan, pusing, sesak napas, lemah, dan nyeri dada.
-
Penyakit jantung koroner. Kondisi ini menghambat aliran darah menuju jantung, sehingga jantung kesulitan menghantarkan aliran listrik.
-
Lemah jantung atau kardiomiopati, terjadi akibat otot melebar dan mengalami kelainan. Kondisi ini membuat jantung melemah dan mengganggu proses memompa darah ke seluruh organ tubuh.
-
Sindrom Marfan, termasuk kelainan genetik yang menyebabkan beberapa bagian jantung tertekan dan melemah.
Henti jantung mendadak bisa terjadi akibat gaya hidup kurang sehat, seperti kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, obesitas, riwayat keluarga dengan penyakit jantung, efek samping konsumsi obat, serta kekurangan kalium atau magnesium.
Kenali Gejala Henti Jantung Mendadak yang Mengancam Nyawa
Meski mengancam nyawa, sebenarnya pengidap henti jantung mendadak bisa diselamatkan. Caranya dengan mengenali gejala henti jantung mendadak berupa pusing, muntah, sesak napas, mudah lelah, dan denyut jantung tidak beraturan.
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah nyeri dada, nadi tidak terdengar, pingsan, serta nyeri pada bahu, punggung, leher, dan rahang. Sambil menunggu pertolongan, disarankan mendampingi pengidap henti jantung mendadak dan lakukan resusitasi jantung paru (CPR).
Hal ini bisa dilakukan dengan menekan bagian tengah dada secara cepat dan kuat hingga pengidap sadar dan bantuan medis tiba. Tidak semua orang mampu melakukan CPR sehingga jika kamu ragu melakukannya, sebaiknya dampingi saja pengidap henti jantung mendadak sambil mencari bantuan medis.
Begini Cara Cegah Henti Jantung Mendadak bagi Pengidap Fibrilasi Ventrikel
Henti jantung mendadak bisa dicegah dengan menghindari rokok, kurangi minum alkohol, rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, dan konsumsi obat yang dianjurkan dokter. Rutin periksa tekanan darah dan kolesterol bisa meminimalkan risiko henti jantung mendadak.
Bagi pengidap gangguan jantung (termasuk fibrilasi ventrikel), dokter mungkin meresepkan obat anti-aritmia atau memasang implan defibrilator pada jantung untuk mencegah henti jantung mendadak.
Baca Juga: Jantung Bermasalah, Ini Cara Cegah Fibrilasi Ventrikel
Kalau kamu punya keluhan pada jantung, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan