Hati-Hati, Alkoholik Rentan Terkena Sialolithiasis
Halodoc, Jakarta - Sialolithiasis adalah sekumpulan gejala yang terjadi pada kelenjar air liur yang mengganggu. Kelenjar liur memproduksi air liur, yang bertugas menjaga mulut tetap lembap, melindungi gigi dari pembusukan dini, sekaligus membantu mencerna makanan. Kelenjar liur bisa ditemukan pada beberapa area seperti sisi dalam dan luar gusi, di bawah lidah, dan pipi bagian dalam.
Beragam kondisi menyebabkan sialolithiasis, dari tumor kanker sampai sindrom Sjogren. Kebanyakan disebabkan oleh pengapuran batu di dalam kelenjar liur. Alkoholisme juga dapat menyebabkan kelenjar liur membengkak, meskipun belum diketahui mekanismenya secara jelas. Beberapa kasus sialolithiasis dapat sembuh dengan pengobatan antibiotik, sementara lainnya membutuhkan terapi yang lebih serius, termasuk operasi.
Baca Juga: Xerostomia Tidak Serius Tapi Bisa Gejala Penyakit
Apa Saja Gejala dari Sialolithiasis?
Penyakit ini merupakan sekumpulan gejala penyakit di sekitar kelenjar air liur, maka ada gejala yang mungkin terjadi. Beberapa diantaranya yaitu:
-
Benjolan yang terasa sakit di bawah lidah.
-
Rasa sakit yang berlebihan saat mengunyah dan menelan.
Jenis lain dari sialolithiasis, yaitu sialadenitis, dapat menyebabkan:
-
Benjolan di pipi atau di bawah dagu.
-
Keluar nanah di dalam mulut, yang berbau tajam.
-
Demam.
Sementara, area kista yang tumbuh di dalam kelenjar liur dapat menyebabkan:
-
Benjolan yang dapat pecah dan mengeluarkan cairan kuning.
-
Sulit mengunyah.
-
Sulit berbicara.
-
Sulit menelan.
Jika kondisi ini terjadi akibat infeksi virus, maka gejala yang muncul, yaitu:
-
Demam.
-
Sakit otot.
-
Nyeri sendi.
-
Bengkak di kedua sisi wajah.
-
Sakit kepala.
Baca Juga: Penyebab Mulut Terasa Kering Meski Sudah Cukup Minum
Apa Saja Penyebab dari Sialolithiasis?
Terdapat beberapa jenis hal yang menyebabkan seseorang menyebabkan sialolithiasis, antara lain:
-
Pengapuran batu yang memblokir kelenjar liur. Manusia memiliki tiga pasang kelenjar liur, mereka disebut parotid, submandibular, dan sublingual. Apabila pengapuran ini terjadi, maka muncul gejala-gejala menyakitkan.
-
Infeksi bakteri strep atau staph juga menyebabkan sialadenitis, jenis lain dari sialolithiasis.
-
Infeksi virus flu, gondong, coxsackie, echovirus, dan cytomegalovirus juga dapat menyebabkan infeksi pada kelenjar liur.
-
Tumor non-kanker, tumor kanker, dan sindrom Sjogren menyebabkan gangguan pada kelenjar liur yang menyebabkan sialolithiasis.
Langkah Pengobatan
Untuk mengatasi sialolithiasis, ada cara yang bisa dilakukan tergantung dari penyakit/kondisi kesehatan yang mendasarinya dan tingkat keparahan. Semisal, kondisi yang muncul akibat infeksi bakteri, maka antibiotik bisa diresepkan.
Jika tumor dan kista menjadi penyebabnya maka tindakan bedah disarankan untuk mengatasinya. Tumor yang bersifat kanker dapat diobati dengan radioterapi.
Perlu diperhatikan bahwa efek paparan terapi radiasi dapat menyebabkan mulut menjadi kering. Oleh karenanya, kamu disarankan untuk lebih sering minum air putih.
Saat menjalani pengobatan, penting untuk dilakukan perubahan gaya hidup. Salah satu yang paling penting adalah menghindari terlebih dahulu konsumsi alkohol. Kamu juga wajib menjaga kesehatan gigi dan mulut, dengan rajin sikat gigi dua kali sehari dan memakai benang gigi. Kamu juga disarankan untuk lebih sering berkumur dengan air garam.
Baca Juga: Mulut Kering Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan?
Bila kamu punya pertanyaan lebih lanjut seputar hipersalivasi, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan