Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Adenoiditis
Halodoc, Jakarta - Rentan menyerang anak-anak, adenoiditis adalah peradangan dan infeksi yang terjadi pada adenoid, yaitu kumpulan otot limfatik yang membesar. Letaknya adalah di antara belakang hidung dan tenggorokan. Seperti amandel, adenoid bertugas sebagai filter yang mencegah kuman memasuki tubuh melalui hidung dan mulut.
Adenoid hanya dapat dilihat dengan alat khusus. Adenoid mengecil seiring bertambahnya usia. Ketika telah menjadi remaja, biasanya adenoid akan hilang. Karena tugas dari adenoid adalah melawan bakteri, mereka terkadang dapat kewalahan dan terinfeksi, menghasilkan peradangan yang kemudian disebut sebagai adenoiditis.
Baca juga: Kenali 7 Gejala dari Adenoiditis pada Orang Dewasa
Apa saja fakta tentang penyakit ini yang perlu diketahui? Berikut di antaranya:
1. Gejalanya Berkaitan dengan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan
Gejala adenoiditis adalah sakit tenggorokan, hidung berair, pembengkakan kelenjar di leher, nyeri di kuping, dan masalah saluran pernapasan seperti bernapas lewat mulut, bicara lewat saluran pernapasan, mendengkur, atau masalah pernapasan sementara saat tidur.
2. Dapat Disebabkan oleh Bakteri atau Virus
Saat mengalami sakit tenggorokan, terkadang tonsil alias amandel di dalam mulut dapat terinfeksi. Adenoid yang terletak lebih tinggi di dalam mulut, di belakang hidung dan langit-langit mulut, dapat juga ikut terinfeksi. Bakteri yang dapat menyebabkan adenoiditis disebut Streptococcus. Namun, adenoiditis juga dapat disebabkan oleh beberapa jenis virus, termasuk virus Epstein-Barr, adenovirus, dan rhinovirus.
3. Didiagnosis dengan Serangkaian Tes
Untuk mendiagnosis adenoiditis, dokter biasanya akan melakukan beberapa prosedur, seperti:
- Pemeriksaan tenggorokan.
- Tes darah.
- X-ray.
- Tes dari otolaryngologist untuk melakukan tes fisik untuk mengetahui dimana infeksi terjadi.
Baca juga: Awas, Ini 5 Komplikasi dari Adenoiditis
4. Dapat Diobati dengan Antibiotik, hingga Prosedur Operasi
Kebanyakan kasus adenoiditis dapat ditangani dengan antibiotik. Namun, jika infeksinya terlalu sering, atau jika antibiotiknya tidak bekerja, atau jika anak memiliki masalah pernapasan, prosedur operasi bernama adenoidektomi dapat direkomendasikan untuk menghilangkan adenoid. Biasanya, disarankan juga untuk mengoperasi amandel di saat yang sama. Selama prosedur, bius total akan dilakukan dan adenoid (dan amandel) akan dihilangkan melalui mulut tanpa sayatan tambahan.
Setelah adenoidektomi, pengidap biasanya mengalami demam rendah dan sakit tenggorokan, yang dapat menyebabkan pernapasan melalui mulut. Sebagai tambahan, keropeng putih biasanya akan muncul di dekat area yang diobati. Kebanyakan akan secara otomatis mengelupas setelah 10 hari operasi. Sangat penting untuk tidak mengelupasnya sendiri. Biasanya akan ada sedikit bercak darah pada hidung atau mulut.
5. Proses Penyembuhan Harus Dibantu dengan Perawatan Rumahan
Selain menjalani pengobatan dari dokter, pengidap adenoiditis perlu menerapkan beberapa perawatan rumahan agar bisa lebih cepat sembuh. Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi adenoiditis? Berikut di antaranya:
- Makan makanan sehat.
- Minum banyak cairan.
- Cukup tidur.
- Melakukan hal yang higienis.
Baca juga: Begini Caranya Mengobati Adenoiditis
Itulah sedikit penjelasan tentang adenoiditis dan fakta penting tentangnya yang perlu diketahui. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!