Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Terkena Antraks
Halodoc, Jakarta – Penyakit antraks menjadi perhatian pemerintah menjelang pelaksanaan Idul Adha 2019 Agustus mendatang. Pasalnya, penyakit antraks ditularkan dari sapi yang sering dijadikan hewan kurban. Sebagai antisipasi penularan antraks, penjual sapi harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Puskeswan, Dinas Peternakan, atau lab setempat sebelum menyembelihnya.
Baca Juga: 3 Hewan Peliharaan yang Bisa Membawa Penyakit
Mengenal Penyakit Antraks yang Ditularkan oleh Sapi
Antraks adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Bacillus anthracis, merupakan bakteri gram positif berbentuk tangkai yang berukuran sekitar 1 x 6 mikrometer. Jika kamu memakan daging sapi yang terkontaminasi, bakteri masuk ke tubuh dan menghasilkan spora aktif. Kemudian, spora membelah diri, menghasilkan racun, dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Berikut ini hal yang terjadi pada tubuh ketika terkena antraks:
-
Penyakit antraks pada kulit. Terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui kulit terbuka atau luka. Benjolan umumnya berwarna merah kecokelatan dan terasa gatal, rasa nyeri bisa muncul 1-12 hari setelah terinfeksi bakteri. Benjolan rentan muncul di area wajah, leher, lengan, atau tangan.
-
Penyakit antraks inhalasi, terjadi ketika seseorang menghirup bakteri penyebab antraks melalui udara. Gejalanya berupa demam, menggigil, berkeringat, nyeri badan, lelah berlebih, sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, batuk, mual, muntah, dan nyeri perut.
-
Penyakit antraks gastrointestinal, terjadi ketika bakteri menyerang saluran pencernaan. Risiko muncul saat seseorang mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri penyebab antraks. Gejalanya adalah pembengkakan leher, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan, suara serak, mual, muntah darah, feses bercampur darah, nyeri perut, dan perut membesar.
Baca Juga: Daging kambing Vs Daging sapi, Lebih Sehat Mana?
Cara Mencegah Penyakit Antraks
Hal yang perlu diketahui adalah, antraks tidak menular dari manusia ke manusia. Penyakit ini hanya ditularkan dari hewan ke manusia lewat berbagai cara. Khususnya jika manusia melakukan kontak langsung dengan spora antraks yang berada di dalam tanah, tanaman, atau produk hewan terjangkit. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit antraks?
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan antraks. Di antaranya memberikan edukasi terkait penyakit antraks pada peternak dan masyarakat umum, termasuk tentang gejala dan cara penanggulangannya. Bekerja sama dengan berbagai pihak, Kementerian Pertanian memberikan vaksin pada hewan ternak.
Pemerintah telah mengeluarkan aturan penyembelihan yang aman. Jika telanjur terinfeksi antraks, hewan ternak akan diisolasi untuk mencegah penularan ke manusia. Sedangkan bagi tanah yang tercemar spora bakteri, perlu dilakukan monitoring terlebih dahulu sebelum dilakukan tindak lanjut.
Sedangkan bagi masyarakat umum, dianjurkan untuk rutin cuci tangan pakai sabun (terutama sebelum makan), mencuci sayur dan buah, dan memasak daging sampai matang. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah endemis, sebaiknya hindari kontak langsung dengan bahan masakan yang berasal hewan terjangkit.
Baca Juga: Nutrisi yang Terkandung dalam Daging Sapi dan Daging Kambing
Itulah yang terjadi pada tubuh ketika terkena antraks. Kalau kamu punya keluhan serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan