Hal yang Perlu Diketahui tentang Depresi pada Remaja Perempuan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Mei 2018
Hal yang Perlu Diketahui tentang Depresi pada Remaja Perempuan Hal yang Perlu Diketahui tentang Depresi pada Remaja Perempuan

Halodoc, Jakarta — Depresi bisa menimpa siapa saja, termasuk anak-anak. Mengatasi depresi pada anak bisa jadi lebih rumit dari pada mengatasi depresi pada orang dewasa. Mengatasi depresi pada anak memerlukan kerja sama yang baik antara psikolog atau psikiater dengan orang tua. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal ini sangatlah penting.

Ibu bisa langsung bicara dengan dokter mengenai seberapa penting peran orang tua untuk remaja perempuan yang mengalami depresi. Tanya jawab ini bisa ibu lakukan tanpa perlu membuat janji di rumah sakit atau klinik khusus. Ibu bisa langsung menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa ibu download di App Store atau Google Play. Fitur lainnya yang bisa ibu nikmati di aplikasi Halodoc ini adalah cek lab dan membeli obat/vitamin secara online.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Translational Psychiatry di bulan Mei tahun ini memperlihatkan bahwa lebih dari 1/3 remaja perempuan di Amerika mengalami sebuah episode depresi. Angka ini menunjukkan bahwa depresi yang terjadi pada remaja perempuan ternyata nyaris tiga kali lipat angka depresi yang menimpa remaja pria. Studi ini diperkuat oleh data survei dari National Survey of Drug Use and Health di Amerika Serikat antara tahun 2009 dan 2014 yang menemukan bahwa sebanyak 36,1 persen remaja perempuan mengalami depresi sementara 13,6 persen remaja pria mengalaminya.

Bahkan, beberapa analisis yang dilakukan para ahli menemukan bahwa beberapa remaja perempuan mengaku mulai mengalami tanda-tanda depresi sejak mereka masih berumur 11 tahun.

Para ahli menduga alasan remaja perempuan lebih berisiko mengalami depresi karena pengaruh perubahan di masa puber, pikiran negatif seperti kepercayaan diri yang rendah, dan masalah dalam hubungan dengan teman-temannya. Remaja perempuan cenderung mengalami stres dalam hubunganya dengan teman-teman dibandingkan dengan remaja pria.

Ada juga sebuah teori yang memprediksi bahwa curhat tentang pikiran buruk dan berbahaya kepada teman-teman juga memengaruhi tingginya angka depresi ini. Memang sih, curhat dengan teman bisa membangun persahabatan yang lebih erat antara anak ibu dengan teman-temannya, tapi hal ini juga bisa meningkatkan stres dan rasa cemas, yang adalah faktor pemicu depresi.

Meskipun begitu, tidak semua remaja perempuan mengidap depresi karena alasan yang sama. Makanya, ibu sebaiknya bicara dengan anak ibu mengenai ini dan dengan dokter mengenai cara mengatasinya.