Hal-Hal Ini Bisa Terjadi pada Pengidap Maag Kronis
Halodoc, Jakarta – Kamu memiliki maag kronis jika kamu mendapatkan luka terbuka di lapisan perut atau bagian atas usus kecil. Itu terjadi ketika asam lambung kehilangan lapisan lendir pelindung saluran pencernaannya. Sensasi sakitnya adalah seperti rasa tidak nyaman atau sakit yang membakar.
Maag kronis bisa menyebabkan ulkus peptikum mengalami perdarahan internal, yang kadang-kadang bisa berarti kamu membutuhkan transfusi darah di rumah sakit. Penyebab maag kronis dikarenakan bisul yang terbentuk ketika cairan pencernaan merusak dinding lambung atau usus kecil.
Jika lapisan lendir menjadi terlalu tipis atau perut membuat terlalu banyak asam, maka usus akan mengalami dampaknya. Bakterinya adalah Helicobacter pylori (H. pylori) kerap menjadi penyebab utama maag kronis. Kebanyakan orang yang terinfeksi H. pylori ini dapat meningkatkan jumlah asam, menghancurkan lapisan lendir pelindung, dan mengiritasi saluran pencernaan.
Baca juga: Selalu Kambuh, Maag Menjadi Penyakit Susah Sembuh?
Belum ada kepastian penelitian medis yang menjelaskan bagaimana infeksi H. pylori menyebar. Kemungkinan bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat, seperti berciuman dan konsumsi makanan dan air yang tidak bersih.
Maag kronis akan mengakibatkan rasa sakit yang membakar atau ketidaknyamanan di antara pusar dan tulang dada. Terutama dirasakan saat perut kosong di siang dan malam hari. Rasa sakit mungkin berhenti sebentar jika kamu makan atau minum antasida, namun kemudian kembali. Rasa sakit dapat berlangsung selama beberapa menit atau jam, yang dapat datang dan pergi selama beberapa hari atau minggu.
Gejala lain mungkin termasuk:
-
Perasaan kembung
-
Bersendawa
-
Urang nafsu makan atau penurunan berat badan
-
Mual
-
Kotoran berdarah atau gelap
-
Muntah
Dokter akan bertanya tentang gejala termasuk apakah kamu menggunakan NSAID dan obat lain, demikian juga riwayat medis. Pemeriksaan mencakup kembung di perut dan frekuensi sakit. Cara lain dokter mengetahui dengan pasti apakah kamu mengidap mag kronis adalah dengan menggunakan serangkaian sinar-X atau tes yang disebut endoskopi. Tes ini memungkinkan dokter untuk melewatkan tabung tipis dan melengkung ke tenggorokan sampai ke perut dan usus kecil.
Baca juga: Mag pada Ibu Hamil, Harus Apa?
Tabung ini memiliki kamera di bagian akhir, sehingga dapat memeriksa lapisan untuk borok. Ia juga dapat mengambil sepotong kecil lapisan untuk menguji H. pylori. Tes sampel darah, napas, dan feses juga dapat menyaring bakteri.
Dalam beberapa kondisi, maag kronis dapat sembuh sendiri, namun jika tidak diobati kecenderungan untuk kembali sangat mungkin terjadi. Maag kronis dapat mengikis dinding pembuluh darah di perut atau usus kecil. Bisulnya juga dapat memakan lubang melalui lapisan dan terinfeksi, sehingga menyebabkan pembengkakan yang dapat menghalangi makanan bergerak dari perut ke usus kecil.
Jika H. pylori adalah pemicunya, maka dokter akan meresepkan campuran antibiotik. Bila aspirin dan NSAID lain ada di belakang ulkus, kamu mungkin perlu menguranginya berhenti meminumnya sama sekali atau beralih ke pereda nyeri lainnya.
Baca juga: Agar Tak Salah, Ini 5 Tips Mencegah Gerd
Dokter mungkin juga meresepkan antasida untuk melawan asam lambung atau meresepkan obat untuk mengurangi asam yang dihasilkan tubuh. Obat resep yang disebut agen sitoprotektif dapat membantu melindungi lapisan lambung atau usus kecil, sehingga bisul dapat sembuh.
Nah, kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai maag kronis ataupun informasi kesehatan lainnya, dapatkan update-nya lewat Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Kalau ingin tahu lebih detail cara-caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan