Glaukoma pada Mata Perlu Diketahui dari Screening Retina
Halodoc, Jakarta - Keluhan pada mata sebenarnya enggak hanya menyoal mata merah, lelah, ataupun katarak saja yang terbilang lebih serius. Namun, ada juga glaukoma yang diam-diam bisa menghantui banyak orang. Glaukoma merupakan kondisi di mana terjadinya gangguan pada sistem drainase cairan mata. Nah, terganggunya sistem ini bisa meningkatkan tekanan pada bola mata dan merusak saraf optik.
Pengidap glaukoma bisa merasakan gejala berupa gangguan penglihatan, nyeri pada mata, hingga sakit kepala. Selain itu, berdasarkan data dari WHO pada 2017, setidaknya 4,5 juta orang di seluruh dunia mesti kehilangan penglihatannya, karena glaukoma. Yang bikin resah, diperkirakan jumlah ini akan meningkat tajam pada 2030.
Baca juga: Glaukoma Bisa Sebabkan Kebutaan, Atasi Segera
Untungnya, menurut Glaucoma Research Foundation, glaukoma merupakan penyebab kebutaan yang bisa dicegah. Akan tetapi, penyakit ini sering terjadi tanpa diketahui gejalanya yang berangsur-angsur bisa menyebabkan penglihatan hilang. Nah, untuk mencegah penyakit ini bisa melalui tindakan preventif. Misalnya, melakukan pemeriksaan screening mata secara rutin.
Pentingnya Screening Retina Untuk Mengetahui Glaukoma
Screening retina mampu mendeteksi dini kondisi mata yang berpotensi mengancam penglihatan. Banyak kondisi mata yang berkaitan dengan retina yang tak diketahui pada tahap awal. Kondisi tanpa gejala inilah yang bisa membuat terlambatnya untuk mencari pertolongan saat penglihatan mulai terganggu. Screening retina ini umumnya dilakukan pada pengidap glaukoma, ablasio retina, diabetic retinopathy, degenerasi makula, dan berbagai penyakit mata lainnya.
Baca juga: 3 Cara Pengobatan Glaukoma
Jangan salah lho, banyak masalah mata yang bisa berkembang tanpa kita sadari. Bahkan, kita mungkin kita tak melihat perubahan apa pun di pandangan atau merasakan gejala-gejalanya. Namun, beberapa keluhan pada mata karena glaukoma, air mata retina atau detasemen, degenerasi makula, dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes serta tekanan darah tinggi, dapat dilihat dengan pemeriksaan menyeluruh retina.
Jenis Pemeriksaan untuk Glaukoma
Meski terbilang sebagai penyakit yang serius karena bisa mengancam penglihatan, glaukoma untungnya bisa dideteksi dini dengan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan ini juga bisa kok dilakukan sebelum munculnya gejala. Screening mata ini dilakukan setidaknya sekali dalam 1–2 tahun, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi.
Baca juga: Cegah Glaukoma dengan Konsumsi Sayuran Hijau
Nah, saat screening mata menunjukkan adanya dugaan glaukoma, dokter akan melakukan tes untuk memastikan kondisi tersebut. Berikut tes pemeriksaannya.
-
Tes Lapang Pandang. Tes ini untuk memeriksa keseluruhan ruang pandang pasien. Di tes ini dokter akan memeriksa pasien untuk mengamati berbagai titik yang ditampilkan pada alat khusus yang disebut perimeter. Bila kondisi tak normal, maka akan terdapat titik-titik yang terlihat oleh pasien.
-
Pachymetry. Tes ini untuk memeriksa ketebalan kornea. Ketebalan kornea sendiri akan menunjukan tinggi rendahnya tekanan yang ada pada mata.
-
Tonometry. Dokter akan menggunakan alat tonometer yang ditempelkan pada mata untuk memeriksa tekanan yang ada. Sebelumnya, orang yang menjalani tes ini akan diberi anestesi tetes terlebih dahulu.
-
Gonioscopy. Tes ini bertujuan untuk mencari tahu cairan yang tertimbun di mata. Dalam tes ini, dokter akan menggunakan alat bantu berupa lensa dan cermin khusus yang disebut gonioskop.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!