Gejala yang Dialami saat Mengidap Sindrom Sheehan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Agustus 2019
Gejala yang Dialami saat Mengidap Sindrom SheehanGejala yang Dialami saat Mengidap Sindrom Sheehan

Halodoc, Jakarta – Persalinan menjadi saat-saat yang mendebarkan bagi seorang ibu yang tengah mengandung. Mereka tentunya mengharapkan persalinan berjalan lancar dan buah hati lahir dengan selamat. Meski begitu, perlu dipahami tetap ada risiko persalinan yang rentan terjadi. Salah satu risiko yang terjadi adalah rusaknya kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari adalah organ kecil yang berada di bawah otak yang berfungsi menghasilkan hormon dan mengendalikan fungsi tubuh.

Baca Juga: 4 Persiapan untuk Menyambut Persalinan

Rusaknya kelenjar pituitari saat persalinan menyebabkan seorang ibu mengalami perdarahan hebat atau anjloknya tekanan darah. Rusaknya kelenjar pituitari saat proses persalinan disebut sebagai sindrom Sheehan. Umumnya, gejala sindrom Sheehan muncul perlahan selama beberapa bulan atau bertahun-tahun setelah melahirkan. 

Gejala yang Ditimbulkan Oleh Sindrom Sheehan

Gejala paling utama dari sindrom Sheehan adalah mengalami amenore atau tidak menstruasi. Selain itu, ada gejala lainnya yang muncul setelah kelahiran maupun beberapa waktu setelah kelahiran:

  • Kesulitan menyusui atau ketidakmampuan untuk menyusui;

  • Rambut kemaluan berhenti tumbuh;

  • Melambatnya fungsi mental;

  • Penambahan berat badan;

  • Kesulitan untuk menghangatkan diri akibat tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme);

  • Tekanan darah rendah (hipotensi);

  • Gula darah rendah (hipoglikemia);

  • Mudah kelelahan;

  • Detak jantung tak teratur;

  • Penyusutan payudara.

Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera bicara dengan dokter Halodoc untuk memastikan kondisimu. Diskusi dengan dokter bisa lebih praktis melalui Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc terasa lebih mudah dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Hubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call

Baca Juga: Ketahui 3 Tahapan dalam Persalinan Normal

Sebagian besar wanita tidak menyadari gejala-gejala sindrom Sheehan. Banyak dari mereka yang menganggap bahwa gejala-gejala yang muncul disebabkan karena sibuk mengurus Si Kecil. Gejala mungkin mulai disadari ketika ada gangguan pada fungsi tiroid atau kekurangan adrenal. 

Penyebab Kelenjar Pituitari Rusak Selama Persalinan

Sebenarnya apa yang menyebabkan rusaknya kelenjar pituitari saat melahirkan? Kekurangan oksigen yang mengalir pada kelenjar pituitari selama proses persalinan menyebabkan sindrom Sheehan. Kehilangan darah yang berlebihan atau tekanan darah yang sangat rendah saat persalinan berisiko menghambat aliran oksigen ke hipofisis yang seharusnya dibutuhkan untuk kebutuhan fungsi tubuh.

Sindrom Sheehan bisa memengaruhi berbagai kondisi, seperti mengacaukan periode menstruasi, mengganggu fungsi tiroid sampai penambahan berat badan, sehingga pengobatan yang dilakukan berfokus untuk mengendalikan hormon dan meningkatkan fungsi tiroid.

Baca Juga: Inilah 8 Tips Mengejan Saat Persalinan

Pengobatan untuk Atasi Sindrom Sheehan

Berikut obat-obatan yang bisa digunakan guna mengendalikan dampak dari sindrom Sheehan, yaitu:

  • Kortikosteroid. Obat-obatan seperti hidrokortison atau prednison dapat bekerja untuk menggantikan hormon adrenal yang tidak diproduksi karena kekurangan hormon adrenokortikotropik (ACTH).

  • Levothyroxine. Obat ini membantu meningkatkan kadar hormon tiroid yang disebabkan oleh rendahnya produksi hormon perangsang tiroid (TSH).

  • Estrogen. Pemberian hormon estrogen sering dilakukan pada kasus wanita yang telah diangkat rahimnya (histerektomi). Wanita yang masih memiliki rahim biasanya akan diberi kombinasi estrogen dan progesteron.

  • Growth hormon. Hormon ini digunakan untuk menggantikan hormon pertumbuhan pada sindrom Sheehan. Melalui hormon ini pengidap dapat meningkatkan berat badan, mempertahankan massa tulang, dan meningkatkan kualitas hidup.