Gejala Tinea Pedis Dapat Berbeda, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta - Kebersihan merupakan salah satu kunci utama untuk hidup sehat. Tidak hanya kebersihan lingkungan, kebersihan tubuh wajib dijaga agar bakteri, jamur, atau organisme lainnya tidak hinggap di kulit. Salah satu penyakit yang bisa muncul karena kamu kurang menjaga kebersihan kaki adalah kutu air atau bahasa ilmiahnya adalah tinea pedis.
Tinea pedis adalah infeksi jamur yang akan menyerang mereka yang acap kali mengabaikan kebersihan kaki, jarang mengganti kaus kaki, atau gemar menggunakan sarana umum tanpa mengindahkan kebersihan. Penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang mengganggu sehingga wajib untuk segera dilakukan pengobatan. Penanganan yang lambat dapat memperburuk keadaan bahkan menyebabkan munculnya peradangan pada kelenjar getah bening.
Gejala Tinea Pedis
Kutu air menimbulkan gejala berupa ruam bersisik yang terasa mengganggu karena gatal. Jamur tersebut dapat menetap di antara sela-sela jari kaki, karena area tersebut cukup lembap sehingga jamur lebih mudah bersarang. Gatal semakin terasa ketika pasien melepas sepatu dan kaus kaki setelah beraktivitas. Gejala tinea pedis bisa berbeda antar pengidapnya bergantung pada tingkat keparahan. Gejala tersebut antara lain:
-
Muncul lepuhan yang terasa gatal.
-
Kulit kering, menebal, mengeras, dan kasar di telapak atau sisi kaki.
-
Kulit retak dan mengelupas.
-
Kutu air dapat menyebar ke kuku jari kaki. Jika hal itu terjadi, maka pengidap merasakan gejala berupa perubahan warna kuku, serta penebalan dan kerusakan kuku.
Dalam kasus infeksi jamur kulit, terdapat gejala yang mengharuskan kamu untuk segera menemui dokter. Tanda-tanda infeksi jamur tersebut antara lain:
-
Tingkat rasa sakit semakin parah, bengkak, kemerahan, atau terasa terbakar.
-
Muncul bercak merah yang menyebar dari daerah yang terinfeksi.
-
Keluar cairan.
-
Suhu tubuh 38'C atau demam tinggi tanpa penyebab yang diketahui.
-
Ruam merah masih menyebar setelah pengobatan.
Komplikasi Tinea Pedis
Tinea pedis dapat menyebabkan komplikasi yang parah. Komplikasi dalam tingkat ringan yang terjadi antara lain retaknya kulit kaki atau tangan. Selain itu, meskipun sudah dilakukan pengobatan, infeksi jamur dapat berulang kembali, dan jika bakteri juga sudah menginfeksi maka gejala yang muncul di kaki antara lain bengkak, nyeri, dan terasa panas. Parahnya, kondisi ini dapat menyebabkan munculnya nanah dan demam. Infeksi bakteri juga memungkinkan dapat menyebar ke sistem getah bening. Infeksi ini dapat menyebabkan limfangitis (infeksi pada pembuluh getah bening) atau limfadenitis (infeksi pada kelenjar getah bening).
Pencegahan Tinea Pedis
Pencegahan agar terhindar dari gejala tinea pedis, beberapa cara yang dapat dilakukan:
-
Mencuci kaki dengan sabun dan air serta keringkan secara menyeluruh, terutama di antara jari-jari kaki. Sementara untuk membunuh jamur, cucilah kaki dalam air bersuhu 60 ° C atau lebih tinggi.
-
Hindari berbagi kaus kaki, sepatu, atau handuk dengan orang lain yang tidak diketahui riwayat penyakitnya.
-
Kenakan sandal saat berada di fasilitas umum seperti pemandian umum, sekitar kolam renang, atau lainnya.
-
Kenakan kaus kaki yang terbuat dari serat nyaman, seperti kapas atau wol, atau terbuat dari serat sintetis yang menyerap kelembapan dari kulit.
-
Ganti kaus kaki ketika berkeringat.
-
Pakai bergantian antara dua pasang sepatu; kenakan setiap pasang maksimal dua hari sekali, untuk memberi waktu sepatu mengering karena kelembapan memungkinkan jamur untuk tumbuh.
Cara untuk mengetahui gejala tinea pedis yang lain dan pengobatan yang tepat, gunakanlah aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan kulit kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan