Gejala Disleksia pada Balita yang Harus Diperhatikan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Desember 2018
Gejala Disleksia pada Balita yang Harus DiperhatikanGejala Disleksia pada Balita yang Harus Diperhatikan

Halodoc, Jakarta - Disleksia merupakan kesulitan belajar yang umum terjadi pada anak. Kondisi ini membuat anak mengalami permasalahan ketika membaca, menulis, dan mengeja. Hal ini merupakan kesulitan belajar yang terbilang spesifik, yang menyebabkan masalah lain yang terkait dengan proses membaca maupun menulis. Ketahui gejala disleksia sejak dini dan segera atasi dengan penanganan yang benar. Namun, kecerdasan tidak ada pengaruhnya dengan gangguan ini.

Anak yang mengalami disleksia akan lebih jelas gejalanya kala ia menjajaki bangku sekolah dan mulai fokus belajar membaca maupun menulis. Adapun tanda-tandanya seperti membaca dan menulis lebih lambat daripada anak yang normal, kebingungan ketika mengeja kata-kata, salah dalam meletakkan atau menyebutkan huruf, kesulitan untuk menulis informasi yang didengarnya, dan ejaan kata yang tidak konsisten.

Meski begitu, mereka yang mengalami disleksia cenderung memiliki keterampilan menonjol di bidang lainnya, seperti misalnya mampu berpikir lebih kreatif dan memecahkan masalah lebih baik dibandingkan dengan anak seumurannya.

Gejala Disleksia pada Anak

Gejala disleksia pada anak tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Setiap anak yang mengalaminya akan memiliki kelebihan dan kelemahan yang terbilang unik. Berikut ini gejala disleksia berdasarkan usia dan perkembangan sang buah hati:

Anak Prasekolah

Pada beberapa kasus, mungkin untuk mendeteksi gejala disleksia sebelum Si Kecil mulai sekolah, atau masih berada pada masa prasekolah. Gejala ini seperti:

  • Keterlambatan perkembangan bicara.

  • Tidak mampu mengucap kata yang panjang.

  • Tidak mampu mengekspresikan diri dengan lisan.

  • Kesulitan mempelajari alfabet.

Anak Sekolah

Gejala disleksia menjadi lebih jelas ketika anak mulai sekolah dan mulai fokus pada belajar membaca dan menulis. Di usia 5 hingga 12 tahun, gejala yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:

  • Kesulitan mempelajari nama dan bunyi huruf.

  • Ejaan yang tidak konsisten.

  • Menempatkan huruf dan angka yang salah.

  • Ketidakmampuan megeja.

  • Tidak mampu menulis jawaban sebaik dengan menjawabnya secara lisan.

  • Sulit menentukan arah.

  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan tertulis.

Kesadaran Fonologis

Kesadaran fonologis adalah kemampuan untuk mengenali bahwa kata-kata terdiri dari fonem dan mengubah atau memanipulasinya bisa menciptakan kata dan makna baru. Seorang anak yang memiliki kesadaran fonologis yang buruk mungkin akan mengalami kesulitan dengan fonem-fonem awal yang mengalami perubahan.

Keterampilan Kata Panjang

Anak dengan gejala disleksia memiliki masalah dengan keterampilan mengeja atau mengartikan kata-kata baru yang panjang. Hal ini merupakan kemampuan untuk memahami kata-kata yang tidak dikenal dengan mencari kata-kata yang lebih pendek (kata dasar) atau kumpulan kosakata yang telah dipelajari anak sebelumnya.

Disleksia pada Remaja dan Dewasa

Disleksia yang dialami remaja dan dewasa menunjukkan gejala berikut ini.

  • Pekerjaan tertulis yang tidak terorganisir dengan baik.

  • Kesulitan mengerjakan surat, laporan, hal lain yang berkaitan dengan menulis.

  • Menghindari kegiatan yang berhubungan dengan baca tulis.

  • Sulit mencatat atau menyalin catatan.

  • Buruk dalam mengeja.

Disleksia merupakan masalah seumur hidup. Namun, ini bisa diatasi dengan pendampingan secara menyeluruh pada anak untuk belajar membaca dan menulis. Dengan mengetahui gejala disleksia lebih dini, maka penanganan bisa segera dilakukan. Jika ibu membutuhkan saran dokter tentang disleksia pada anak, ibu bisa memanfaatkan layanan Tanya Dokter yang ada di aplikasi Halodoc. Jadi, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Baca juga: