Gejala Awal Herpes Zoster yang Harus Dipahami

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Juni 2020
Gejala Awal Herpes Zoster yang Harus DipahamiGejala Awal Herpes Zoster yang Harus Dipahami

Halodoc, Jakarta - Sudah familiar kan dengan cacar air? Bagaimana dengan cacar api? Seseorang yang terserang penyakit ini akan mengalami bintil kulit berisi air pada salah satu sisi tubuhnya. Meski tak berbahaya, tetapi herpes zoster atau cacar api ini bisa menimbulkan keluhan nyeri. Lalu, apa saja sih gejala herpes zoster yang bisa dialami oleh pengidapnya? 

 Baca juga: Ini Perbedaan Cacar pada Orang Dewasa dan Anak-Anak

Dari Bintil sampai Demam

Berbicara herpes zoster sama halnya membicarakan banyak keluhan. Pasalnya, cacar api ini memang bisa menimbulkan sederet gejala pada pengidapnya. Lalu, seperti apa gejala herpes zoster? 

Gejala utama penyakit ini yaitu timbulnya bintil berisi air pada kulit, dengan ciri-ciri seperti: 

  • Bintilnya seperti cacar air, di salah satu sisi tubuh (kanan atau kiri).

  • Jaringan di sekitar bintil membengkak.

  • Bintil hanya setempat.

  • Bintil yang timbul di area mata bisa mengganggu penglihatan.

  • Bintil bisa berkembang menjadi luka lepuh.

  • Luka lepuh akan pecah menjadi luka berkerak, kemudian menghilang secara perlahan. 

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dari bintil cacar api. Bintil-bintil yang timbul bisa terasa nyeri seperti terbakar, kesemutan, dan kaku yang semakin parah bila tersentuh. Nah, rasa nyeri ini biasanya timbul sejak 2–3 hari sebelum bintil muncul. Tak cuma itu, nyeri ini bisa terus terasa, bahkan setelah bintil sudah menghilang. 

Gejala herpes zoster bukan cuma menyoal bintil saja, ada pula gejala lainnya yang bisa dialami oleh pengidapnya. Contohnya, sakit kepala, lemas, silau terhadap cahaya, dan demam.

Baca juga: Benarkah Kemoterapi Bisa Sebabkan Herpes Zoster?

Nah, bila mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Bermula dari Varicella zoster

Banyak orang yang percaya kalau varicella zoster cacar air merupakan penyakit yang hanya terjadi sekali selama seumur hidup. Pertanyaannya, kira-kira mitos apa fakta? Sebenarnya dalam kebanyakan kasus, jika seseorang pernah terkena cacar air, maka dirinya tak akan terkena penyakit ini lagi. Sebab sudah terbentuk kekebalan tubuh seumur hidup. 

Akan tetapi, menurut jurnal Pediatrics and Child Health, meski jarang ditemui, cacar air bisa terjadi berulang. Setelah cacar air sembuh, virusnya akan “tinggal” di jaringan saraf. Nah, ketika daya tahan tubuh pengidapnya rendah, maka virus ini bisa saja aktif kembali dan terjadilah infeksi herpes zoster.

Penyebab aktifnya kembali virus varisela zoster, hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun, pada kebanyakan kasus yang terjadi, penyebab herpes zoster adalah sistem kekebalan tubuh yang menurun, sehingga tubuh rentan terkena infeksi.

Lalu, faktor apa saja sih yang bisa meningkatkan risiko herpes zoster?

  • Usia di atas 50 tahun, akibat sistem kekebalan tubuh menurun.

  • Stres fisik dan emosional, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.

  • Masalah sistem kekebalan tubuh, seperti pada pengidap HIV/AIDS, orang yang menjalani transplantasi organ tubuh, atau kemoterapi.

Baca juga: 4 Cara Merawat Wajah Setelah Kena Cacar Air

Ingat, jangan main-main terhadap cacar api. Pasalnya, bila tak ditangani penyakit ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius. Misalnya, otot yang melemah, infeksi bakteri, hingga kebutaan bila muncul di sekitar mata. Tuh, seram kan?

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Chickenpox in Adults.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Shingles. 
Patient.  Diakses pada 2020. Shingles.