Gaya Hidup Sehat untuk Bantu Atasi Polisitemia Vera
Halodoc, Jakarta - Polisitemia vera adalah kondisi ketika sumsum tulang mengalami gangguan yang cukup langka dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan dengan wanita. Penyakit ini merupakan salah satu kanker darah yang pertumbuhannya terbilang lambat. Kondisi ini muncul dengan ditandai produksi sel darah merah yang berlebihan pada sumsum tulang sehingga menimbulkan berbagai komplikasi.
Seseorang bisa mengalami penyakit ini selama bertahun-tahun sebelum menyadari gejala yang terjadi. Namun, apabila segera ditangani sejak dini maka penyakit ini tidak membahayakan nyawa pengidapnya.
Baca Juga: Kenali Polisitemia Vera Jenis Kanker Darah yang Mengancam Nyawa
Apa Saja Gejala Polisitemia Vera?
Polisitemia vera memang tidak menimbulkan gejala yang signifikan meski sudah terjadi selama bertahun-tahun. Namun, beberapa kondisi yang bisa terjadi antara lain:
- Lemas dan lelah.
- Pusing atau sakit kepala.
- Pandangan kabur.
- Mimisan dan lebam.
- Keringat yang berlebihan.
- Sendi yang bengkak dan sakit akibat penyakit asam urat atau penyakit gout biasanya pada ibu jari kaki. Gout adalah salah satu jenis peradangan pada sendi.
- Sensasi kebas, geli, lemas, atau perih pada tangan atau kaki.
- Sulit bernapas, terutama saat berbaring.
- Kulit berubah merah, khususnya pada wajah.
- Perut bagian atas terasa kembung akibat limpa yang membengkak.
- Gatal-gatal, terutama sehabis mandi air hangat.
Apa Penyebab Polisitemia Vera?
Sayangnya hingga kini dokter belum mengetahui penyebab pasti dari penyakit ini. Biasanya sumsum tulang memproduksi 3 jenis sel darah: sel darah merah, sel darah putih dan platelet.
Karena kelainan gen yang dinamai JAK2V617F, sumsum tulang jadinya memproduksi terlalu banyak sel darah, terutama sel darah merah. Para peneliti juga mempercayai bahwa mutasi ini merupakan sesuatu yang terjadi sendiri dan bukan penyakit turunan dari keluarga.
Baca Juga: 7 Fakta tentang Penyakit Langka Polisitemia Vera
Langkah Pengobatan Polisitemia Vera
Langkah pengobatan difokuskan untuk mengurangi jumlah sel darah, mencerah komplikasi dan menurunkan keparahan gejala. Beberapa metode pengobatan yang dilakukan antara lain:
- Mengeluarkan Darah. Pengidap kanker darah jenis ini melakukan prosedur yang sama seperti saat mendonorkan darah. Cara ini merupakan langkah penanganan pertama yang umumnya dianjurkan oleh dokter.
- Menurunkan produksi sel darah merah dengan obat-obatan. Contoh obat yang diberikan adalah interferon dan hydroxycarbamide.
- Mencegah penggumpalan darah melalui pemberian obat, seperti aspirin berdosis rendah.
- Di samping mengendalikan produksi sel-sel darah, ada beberapa langkah lain yang mungkin dianjurkan guna mengurangi gejala-gejala yang dialami oleh pasien. Misalnya, obat-obatan untuk meredakan gatal-gatal serta penyakit gout.
Gaya Hidup yang Dianjurkan Pengidap Polisitemia Vera
Selain dengan pengobatan di atas, berikut ini gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi polisitemia vera, antara lain:
- Rutin lakukan olahraga dengan intensitas sedang, seperti berjalan, untuk meningkatkan peredaran darah dan mencegah pembekuan darah.
- Hindari tembakau yang terdapat dalam rokok karena meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke akibat pembekuan darah.
- Mandi dengan air dingin dapat mengurangi rasa gatal. Jangan menggaruk kulit dan gunakan pelembap untuk menjaga kesehatan kulit.
- Hindari suhu ekstrem untuk mencegah peredaran darah yang buruk. Berpakaianlah yang sesuai dengan cuaca di mana kamu tinggal.
- Berhati-hati dengan luka pada tangan dan kaki.
Baca Juga: Lansia Berisiko Terkena Polisitemia Vera, Benarkah?
Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera diskusikan kondisi kamu pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan