Edema Paru Akut Vs Edema Paru Kronis, Apa Bedanya?
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya masalah yang bisa menyerang paru-paru, edema paru merupakan salah satu kondisi yang perlu diawasi. Masalah paru yang satu ini ditandai dengan gejala sulit bernapas. Hal ini disebabkan karena terjadinya penumpukkan cairan di dalam kantong paru-paru atau alveolus. Awas, kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.
Dalam paru-paru yang normal, udara akan masuk ke dalam paru-paru saat bernapas. Tapi, kondisi ini akan lain ceritanya pada pengidap edema paru. Paru-paru mereka justru terisi oleh cairan. Alhasil, oksigen yang dihirup enggak mampu masuk ke paru-paru dan aliran darah.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Edema Paru dan Efusi Pleura
Nah, edema paru ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu edema paru akut dan edema paru kronis. Pertanyaanya, apa sih perbedaan di antara keduanya?
Edema Paru Akut vs Kronis
Edema paru kronisnya pada dasarnya bersifat jangka panjang. Di sini pengidapnya akan lebih cepat merasa lelah, mereka juga lebih sering merasakan sesak napas dibandingkan dengan biasanya. Sesak napas ini akan semakin terasa disaat pengidapnya sedang melakukan aktivitas fisik dan berbaring.
Selain itu, pengidap edema paru kronis biasanya mengalami gejala, seperti napas tersumbat yang khas (mengi), peningkatan berat badan yang cepat, bengkak pada kedua tungkai, ataupun terbangun pada malam hari saat tidur. Lalu, bagaimana dengan edema paru kronis?
Baca juga:Belum Tentu Asma, Sesak Napas Bisa Juga Gejala Edema Paru
Yang satu ini lain lagi ceritanya. Edema paru akut bersifat cepat. Orang yang mengidap kondisi ini akan mengalami sesak napas yang menyerang secara tiba-tiba hingga menyebabkan mereka seakan-akan tercekik atau tenggelam. Di samping itu, mereka juga akan telihat cemas dan ketakutan dengan mulut mengap-mengap, berusaha keras mendapatkan oksigen.
Gejalanya tak cuma itu saja, mereka juga akan mengalami peningkatan detak jantung secara cepat dan tak teratur. Bahkan, kadang kala bisa disertai batuk berdahak yang berbusa dan bercampur darah. Pengidap edema jenis ini juga bisa mengalami nyeri dada bila edema paru akut terjadi karena penyakit jantung.
Tips Mencegah Edema Paru
Setidaknya ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah penyakit ini, misalnya:
-
Menjaga berat badan ideal.
-
Berolahraga selama 30 menit setiap hari.
-
Mengonsumsi makanan sehat yang tinggi serat, namun rendah lemak, gula, dan garam.
-
Menghindari stres dan merokok.
-
Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darah dalam batas normal.
Baca juga:Ini Bedanya Edema Paru dan Pneumonia
Yang perlu diingat, segeralah minta bantuan medis bila dirimu mengalami gejala-gejala di atas, apalagi bila gejalanya semakin memburuk. Nah, bila dirimu merasakan beberapa gejala di bawah ini, segeralah hubungi dokter atau layanan medis darurat:
-
Memburuknya gejala yang terkait dengan edema paru kronis atau ketinggian secara tiba-tiba.
-
Kesulitan bernapas atau merasa tercekik (dispnea).
-
Suara tersengal-sengal saat bernapas.
-
Penurunan tekanan darah yang signifikan dan menyebabkan pusing, kelemahan, ataupun berkeringat
-
Dahak berwarna merah muda dan berbusa saat batuk
-
Sesak napas, terutama jika terjadi tiba-tiba
-
Kesulitan bernapas disertai dengan keringat berlebih
-
Warna kebiruan atau keabuan pada kulit.
Memiliki keluhan pada paru-paru atau masalah kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan