Duh, Harus Hati-Hati Luka Gores Anak Bisa Bikin Infeksi
Halodoc, Jakarta – Anak-anak yang aktif bergerak rentan mengalami luka gores. Jatuh saat sedang berlari, tergores saat asyik bermain, menggaruk kulit dengan kuku yang panjang merupakan beberapa penyebab anak bisa terluka. Karena kondisi ini umum terjadi, orangtua pun sering menyepelekannya. Padahal luka gores bisa menyebabkan infeksi kalau enggak segera diobati, lho.
Luka goresan pada anak biasanya hanya menembus sedikit saja permukaan kulit, yang tergolong luka gores ringan. Tapi dalam kondisi tertentu, luka gores di kulit Si Kecil bisa jadi cukup dalam, sehingga menyebabkan luka yang terbuka atau sayatan. Jika besar luka pada kulit anak lebih dari 1 sentimeter sebaiknya perlu dijahit. Sedangkan, jika luka pada wajah dan ukurannya lebih besar dari 0,5 sentimeter juga perlu dijahit. Luka terbuka harus segera ditutup agar tidak menyebabkan infeksi. Ibu disarankan untuk segera menemui dokter jika anak mengalami luka terbuka, minimal 4 jam setelah ia cedera, untuk mendapatkan jahitan.
Terkadang beberapa anak tidak langsung memberitahu ibunya jika ia terluka. Jadi, ibu yang harus jeli memeriksa kondisi tubuh anak. Segera obati jika terdapat luka berdarah, kemerahan atau bengkak, dan iritasi pada permukaan kulit Si Kecil. Ibu juga perlu memberi perhatian khusus jika anak terluka akibat tergores benda tajam yang kotor, seperti paku berkarat, karena anak berisiko tinggi mengalami infeksi atau bahkan tetanus. Segera temui dokter jika anak mengalami kondisi tersebut dan belum mendapatkan vaksin tetanus.
Berikut adalah beberapa tindakan yang bisa ibu lakukan untuk mengobati luka anak agar tidak infeksi:
- Hentikan Pendarahan
Pendarahan luka gores yang ringan biasanya bisa berhenti dengan sendirinya. Ibu hanya perlu membilas luka Si Kecil dengan air bersih lalu keringkan. Tapi jika luka anak cukup dalam dan terjadi banyak pendarahan, beri tekanan langsung pada luka selama 10 menit untuk menghentikan pendarahan.
- Bersihkan Luka
Setelah itu, bersihkan luka dan area di sekitarnya dengan air bersih, sabun dan keringkan dengan waslap bersih. Lakukan langkah ini dengan hati-hati ya, bu, agar sabun tidak mengenai luka Si Kecil dan menyebabkan iritasi. Pastikan sudah tidak ada lagi kotoran atau pasir yang menempel pada luka anak. Dengan membersihkan luka secara cermat, risiko anak terkena infeksi atau tetanus dapat dicegah.
- Oleskan Salep Khusus Luka
Setelah memastikan luka sudah bersih, oleskan secara perlahan-lahan salep atau krim antibiotik pada luka. Salep ini bermanfaat untuk mencegah infeksi dan membuat luka dapat menutup dengan lebih rapat.
- Tutupi Luka
Selanjutnya, ibu perlu menutupi luka anak dengan menggunakan plester atau perban (pada luka besar) agar daerah yang terluka tetap bersih, melindungi luka dari iritasi dan mencegah infeksi bakteri berbahaya. Biar anak kembali ceria lagi, ibu bisa menggunakan Hansaplast plester luka yang dihiasi dengan beragam pilihan karakter lucu-lucu dan menarik seperti Star Wars, Frozen, Princess, dan lain-lain. Jangan lupa untuk mengganti plester minimal sekali sehari atau saat plester sudah basah atau kotor.
Ibu bisa membeli Hansaplast plester luka dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Jadi, ibu enggak perlu repot-repot lagi ke apotek, tinggal order saja dan pesanan ibu akan diantarkan dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? ayo download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan