Diidap Jet Li, Inilah 4 Fakta Hipertiroidisme
Halodoc, Jakarta - Masih ingat kan dengan kabar tentang penyakit yang dialami oleh aktor Jet li yang membuat tubuh kekarnya menjadi ringkih dan kurus? Master bela diri ini mengidap gangguan hipertiroid atau hipertiroidisme. Penyakit inilah yang membuat metabolisme tubuh Jet li menjadi terganggu. Tubuh yang tadinya tegap dan gagah, berubah menjadi lunglai tak berdaya.
Penyakit hipertiroidisme ini sangat berbahaya, karena dapat menyerang organ dalam tubuh. Hipertiroidisme merupakan gangguan ketika kelenjar tiroid di leher melepaskan lebih banyak hormon tiroid lebih dari kebutuhan tubuh. Tiroid mengontrol metabolisme, yaitu bagaimana sel-sel tubuh menggunakan energi untuk proses kerja masing-masing organ. Metabolisme memengaruhi suhu tubuh, detak jantung, dan seberapa banyak seseorang membakar kalori.
Baca juga: ketahui Lebih Banyak Lagi Penyebab Hipertiroid
Apabila hormon tiroid pada tubuh berlebih, tubuh memiliki metabolisme yang tinggi. Artinya tubuh lebih banyak mengeluarkan energi, dan ditandai dengan tubuh sering berkeringat, susah tidur, terlalu sering buang air besar bahkan diare, detak jantung berjalan terlalu cepat, serta berujung pada penurunan berat badan meskipun makanan yang dikonsumsi sudah cukup banyak.
Untuk lebih mengenal gangguan hipertiroidisme ini, berikut fakta yang perlu kamu ketahui:
-
Gejalanya Mirip dengan Penyakit Jantung
Penyakit jantung umumnya ditandai dengan gejala rasa nyeri pada dada, dada terasa sesak, atau dada terasa ditekan oleh beban yang sangat berat. Nyeri dapat menjalar hingga ke sekitar leher, rahang, perut bagian atas, atau bahkan terasa nyeri di punggung. Selain itu, hal yang membedakan gejala penyakit jantung dengan gejala hipertiroid adalah napas pendek. Kamu akan lebih mudah kehabisan napas saat beraktivitas atau berolahraga.
Gejala hipertiroid biasanya didahului dengan pembengkakan atau pembesaran kelenjar tiroid yang dapat dilihat dengan jelas di bagian leher. Sedangkan penyakit jantung tidak menyebabkan pembengkakan pada leher.
-
Bisa Memicu Penyakit Jantung
Apabila tidak ditangani dengan tepat, hipertiroidisme memang bisa menjadi faktor risiko masalah jantung. Hipertiroidisme bisa meningkatkan risiko kamu mengalami aritmia (denyut jantung tidak normal) akibat jantung yang mendapatkan stimulasi berlebihan dari produksi kelenjar tiroid.
Hipertiroid juga meningkatkan risiko kamu mengalami hipertensi, yang memicu berbagai penyakit jantung di kemudian hari. Di samping itu, tiroid yang terlalu aktif akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat, sehingga lama-kelamaan dapat menyebabkan gagal jantung.
Baca juga: 4 Cara Mengobati Gondok
-
Penyebabnya Penyakit Graves
Salah satu penyebab yang paling sering muncul dari hipertiroidisme adalah kondisi autoimun yang disebut penyakit graves. Sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi yang menyebabkan kelenjar untuk memproduksi hormon tiroid penyakit graves menurun di dalam keluarga, dan biasanya memengaruhi perempuan yang lebih muda.
-
Memicu Komplikasi
Selama mengalami hipertiroidisme, perlu dilakukan pemeriksaan yang rutin. Sebab, jika hipertiroidisme ingin terkontrol, ia perlu diobati. Tiroid yang terlalu aktif bisa menyebabkan masalah yang berat.
Komplikasi yang akan muncul saat mengalami hipertiroidisme yaitu:
- Irama jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium).
- Gagal jantung kongestif.
- Keguguran.
- Osteoporosis dan patah tulang (hipertiroidisme menyebabkan tulang kehilangan kalsium lebih cepat dari biasanya).
- Krisis tirotoksik yaitu tiba-tiba memburuknya gejala hipertiroidisme yang bisa mematikan apabila tidak segera diobati.
Baca juga: 4 Penyakit Autoimun yang Langka dan Berbahaya
Nah, itulah fakta yang perlu kamu ketahui mengenai penyakit hipertiroidisme. Apabila kamu mengalami salah satu gejalanya, sebaiknya jangan ragu untuk segera mengkomunikasikannya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.