Diagnosis yang Dilakukan untuk Deteksi Keracunan Sianida
Halodoc, Jakarta – Sianida adalah salah satu senyawa kimia yang berbentuk gas. Dalam dunia industri manufaktur, sianida digunakan sebagai bahan untuk membuat plastik, tekstil, dan kertas. Terbayangkan bagaimana bahayanya sianida untuk kesehatan? Bahkan dalam dunia pertanian, sianida biasa digunakan untuk membasmi hama dan juga serangga.
Lalu bagaimana manusia bisa mengalami keracunan sianida? Perlu diketahui, ada beberapa zat dalam tanaman atau tumbuhan yang dapat melepaskan kandungan sianida pada waktu proses pengolahannya. Zat ini dikenal dengan zat sianogen. Sianogen terkandung dalam beberapa jenis tanaman seperti singkong, biji plum, biji apel, dan biji peach.
Selain itu, perokok aktif nyatanya memiliki kadar sianida yang cukup tinggi dalam darahnya dibandingkan orang yang tidak merokok. Hal ini disebabkan karena kandungan sianida dalam tembakau. Namun, potensi keracunan lebih rendah dibandingkan orang yang terpapar sianida yang berasal dari industri.
Baca juga: Silent Killer, Keracunan Sianida Selalu Berakibat Fatal
Diagnosa Keracunan Sianida
Sebelum memastikan seseorang mengalami keracunan sianida, ada hal yang perlu diamati untuk memastikan seseorang mengalami keracunan yang disebabkan karena sianida. Keracunan sianida nyatanya membuat seseorang mengalami gejala hipoksia yang dapat dialami siapapun ketika mengalami keracunan.
Tidak hanya keracunan sianida, hipoksia atau kondisi tubuh yang kekurangan oksigen nyatanya dapat menjadi dampak dari beberapa penyakit serius. Jadi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendiagnosis penyebab seseorang mengalami keracunan khususnya sianida:
-
Lingkungan
Seseorang yang bekerja di dalam industri tekstil atau kawasan pertanian dapat mengalami keracunan sianida.
-
Tes Darah
Tes darah dapat dilakukan pada orang yang mengalami gejala-gejala keracunan sianida. Hal ini guna memastikan pengidap mengalami keracunan sianida atau kondisi yang lain. Tes darah dapat memastikan konsentrasi sianida dalam tubuh seseorang.
Baca juga: Ini Gejala Saat Tubuh Keracunan Sianida
Gejala Keracunan Sianida
Jika kamu bekerja di kawasan industri tekstil atau pertanian, sebaiknya kamu mengetahui kondisi gejala dari keracunan sianida. Hal ini bisa membantu untuk penanganan pertama ketika ada kerabat atau kamu mengalami keracunan sianida.
Pada keracunan sianida ringan, ada perubahan rasa saat mengecap, muntah, sakit bagian perut, dada, dan kepala. Namun, ketika keracunan sianida dalam tingkat yang parah maka gejala juga semakin parah, yaitu:
-
Kejang.
-
Kehilangan kesadaran.
-
Kegagalan sistem pernapasan.
-
Tekanan darah rendah atau hipotensi.
-
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan.
-
Napas yang menjadi lebih cepat.
Pengobatan Keracunan Sianida
Pemberian oksigen bisa menjadi pertolongan pertama pada pengidap keracunan sianida. Kamu juga bisa gunakan obat-obatan seperti obat penawar sianida untuk mempercepat proses detoksifikasi.
Pemberian obat ini dilakukan oleh tim medis karena prosesnya melalui penyuntikan. Obat epinephrine bisa diberikan untuk membantu kerja jantung dan pembuluh darah dalam mengalirkan oksigen.
Kamu juga bisa ganti pakaian pengidap dengan pakaian yang bersih. Hal ini untuk menghindari kondisi yang lebih parah karena sianida yang menempel pada pakaian. Biasanya, kondisi ini dilakukan ketika seseorang terpapar sianida karena asap yang disebabkan kebakaran.
Sebaiknya ciptakan lingkungan rumah dan lingkungan kerja yang aman dari sumber zat sianida. Tidak ada salahnya untuk mencari informasi mengenai pengobatan untuk keracunan sianida. Yuk gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kasus keracunan sianida. Download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga: Menghirup Asap Kebakaran Menjadi Risiko Keracunan Sianida
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan