Diagnosis Pityriasis Alba dengan Cara Ini
Halodoc, Jakarta - Pernah menemui munculnya bercak berwarna putih di permukaan kulit? Mungkin, kamu mengira bercak tersebut adalah panu. Namun, bukan selalu benar, beberapa bercak putih ini mengindikasikan masalah kulit yang disebut pityriasis alba. Anak-anak pada rentang usia enam hingga 12 tahun sering terserang gangguan kesehatan ini.
Sebenarnya, belum diketahui dengan penyebab terjadinya pityriasis alba ini. Meski begitu, beberapa faktor diyakini berkaitan dan menyumbang peran terhadap terjadinya masalah kulit ini. Misalnya, kasus dermatitis akut yang sembuh dan meninggalkan bagian kulit yang lebih terang.
Bisa juga terjadi karena penggunaan obat kortikosteroid yang berlebihan ketika mengatasi eksim yang menyerang kulit. Kamu harus tahu penggunaan obat jenis tersebut secara berlebihan menyebabkan munculnya ruam yang warnanya lebih terang ketika eksim sepenuhnya sembuh. Faktor lainnya yang diyakini menyebabkan pityriasis alba ini juga terkait masalah genetik.
Baca juga: Bukan Panu, Ini 5 Penyebab Bercak Putih pada Kulit
Bercak berwarna terang yang kontras dengan warna permukaan kulit menjadi gejala dan tanda utama munculnya pityriasis alba. Biasanya, bercak ini muncul di area wajah, beberapa bisa muncul juga di leher, dada bagian atas, dan lengan. Bintik-bintik merah pucat atau merah mungkin memudar dan menjadi bercak terang selama beberapa waktu.
Anak-anak rentan mengalami gangguan kesehatan ini, beberapa kasus terjadi pada orang dewasa. Kondisi kesehatan seperti dermatitis atopik dan peradangan kulit yang disertai rasa gatal juga berpengaruh dan berisiko. Anak-anak yang sering mandi air panas juga rentan terserang, begitu pula dengan mereka yang sering terpapar sinar matahari langsung. Meski begitu, pityriasis alba ini tidak menular.
Bagaimana Diagnosis Pityriasis Alba?
Hati-hati, tampilan pityriasis alba sering disalahartikan dengan penyakit tinea versikolor, pertumbuhan berlebih pada kulit yang menyebabkan munculnya lesi berwarna putih. Supaya bisa membedakannya, diperlukan pemeriksaan berikut:
-
Pemeriksaan wood light. Pemeriksaan ini menggunakan lampu ultraviolet genggam untuk menyoroti perbedaan warna kulit. Biasanya dilakukan dokter di ruangan yang minim penerangan atau gelap untuk bisa melihat perbedaannya dengan lebih jelas.
-
Potasium hidroksida atau KOH yang bisa digunakan untuk mengobati kerukan ringan yang terjadi pada kulit. Ketika diperiksa di bawah mikroskop, jamur akan terlihat lebih jelas, menunjukkan apakah muncul gangguan tinea versikolor atau kondisi jamur lainnya seperti kurap.
Baca juga: Si Kecil Terkena Pityriasis Alba, Ini yang Harus Dilakukan
Tidak hanya dengan tinea versicolor, pityriasis alba sering salah arti dengan vitiligo, penyakit yang disebabkan karena kerusakan melanosit pada area kulit yang terinfeksi. Untuk membedakannya, bisa dilihat dari perbatasan tepian kulit yang berubah warna. Vitiligo memiliki batas yang kontras dalam warna gelap dan terang. Bercaknya lebih besar dan muncul di bagian tubuh yang terpapar sinar matahari serta ketiak, mata, pangkal paha, alat kelamin, dan daerah dubur.
Terkait dengan tindakan penanganan, pityriasis alba tidak perlu ditangani secara serius karena biasanya akan menghilang dengan sendirinya. Penggunaan pelembap membantu mengurangi tampilan warnanya, terutama pada area wajah, sementara menjaga kebersihan kulit membantu mempercepat pemulihan.
Baca juga: Cegah Pityriasis Alba dengan 6 Cara Ini
Jika ternyata muncul rasa gatal, penggunaan krim anti gatal seperti hidrokortison 1% mengurangi rasa gatalnya. Meski dilakukan perawatan khusus, pemulihan memakan waktu beberapa bulan. Kamu juga membutuhkan krim tabir surya dengan SPF 30 untuk tindakan pencegahan.
Jika kamu masih ingin menanyakan berbagai hal seputar pityriasis alba, kamu bisa langsung bertanya pada dokter. Tidak perlu repot, sekarang bertanya pada dokter bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tentunya melalui aplikasi Halodoc. Caranya, download saja aplikasi Halodoc ini di ponsel kamu.