Terabaikan karena Sulit Dideteksi, Ketahui Gejala Kanker Kelenjar Air Liur

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Agustus 2021
Terabaikan karena Sulit Dideteksi, Ketahui Gejala Kanker Kelenjar Air LiurTerabaikan karena Sulit Dideteksi, Ketahui Gejala Kanker Kelenjar Air Liur

Pengidap penyakit kanker kelenjar air liur akan mengalami gejala pipi bengkak, sebagian wajah mati rasa, keluar cairan dari telinga, serta kesulitan menelan dan membuka mulut lebar.  Penyakit ini diduga terjadi karena perubahan genetik pada sel kelenjar ludah. Namun, hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab mutasi bisa terjadi.”


Halodoc, Jakarta – Ada banyak penyakit yang sering terlambat ditangani karena terabaikan oleh gejala yang sulit dideteksi,  salah satunya adalah kanker kelenjar air liur. Kanker kelenjar air liur menjadi sulit dideteksi karena jarang menunjukkan gejala yang jelas. Itulah sebabnya, ketika akhirnya terdeteksi kondisi kanker sudah buruk.

Kanker kelenjar air liur adalah tumor yang menyerang pada satu atau beberapa kelenjar ludah. Awalnya, tumor bersifat jinak dan bermula pada salah satu kelenjar ludah. Namun, seiring waktu, tumor jinak yang diabaikan berubah menjadi ganas dan menyebabkan kanker. Lantas, bagaimana cara untuk mendeteksi kanker kelenjar air liur? Apa saja yang menjadi gejala kanker kelenjar air liur? Baca selengkapnya di sini!

 

Baca juga: Ada Benjolan di Bawah Dagu, Ini Cara Atasi Sialolithiasis

 

Mendeteksi Kanker Kelenjar Air Liur 

Kelenjar ludah memiliki tugas memproduksi air liur dan mengalirkannya ke mulut. Air liur yang dialirkan mengandung enzim yang penting dalam proses pencernaan makanan. Selain itu, enzim ini menjadi antibodi yang berfungsi sebagai pelindung mulut dan tenggorokan dari serangan infeksi. Salah satu gangguan yang bisa terjadi pada kelenjar ini, yaitu munculnya tumor jinak yang bisa bekembang menjadi tumor ganas alias kanker. 

 

Kabar buruknya, seperti sudah disinggung sebelumnya, penyakit ini sering terlambat dideteksi karena kanker kelenjar ludah bisa muncul tanpa diawali dengan gejala tertentu. Seiring berjalannya waktu, penyakit ini mulai menunjukkan gejala berupa muncul benjolan yang tidak terasa sakit di sekitar rahang, leher, atau mulut. 

 

Baca juga: Orang Lanjut Usia dan Mulut Kering, Apa Hubungannya?

 

Pengidap penyakit ini juga mengalami gejala pipi bengkak, sebagian wajah mati rasa, keluar cairan dari telinga, serta kesulitan menelan dan membuka mulut lebar.  Penyakit ini diduga terjadi karena adanya perubahan genetik pada sel kelenjar ludah. Namun, hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab mutasi bisa terjadi.

 

Ada beberapa faktor yang disebut meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit ini, seperti: 

1. Berjenis kelamin laki-laki.

2. Berusia lanjut.

3. Pernah terpapar radiasi.

4. Memiliki keluarga yang mengalami atau memiliki riwayat kanker kelenjar air liur.

5. Aktif merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. 

6. Kurang asupan nutrisi dan pola makan yang tidak sehat.


Diagnosis Kanker Kelenjar Air Liur

Cara untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menanyakan gejala yang muncul, faktor risiko, serta riwayat kanker dalam keluarga. Setelah itu, pemeriksaan dilakukan dengan mengamati kondisi fisik, mulai dari mulut, hingga tenggorokan. Pemeriksaan kulit juga akan dilakukan jika muncul gejala kelumpuhan di saraf wajah. 

 

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan tersebut, biasanya akan dilakukan tes penunjang. Tujuan tes lanjutan ini adalah memastikan diagnosis kanker sudah tepat. Ada beberapa jenis tes penunjang yang bisa dilakukan, mulai dari biopsi mengambil sampel tumor di kelenjar air liur kemudian diperiksa di laboratorium. Setelah itu, dokter juga akan melakukan prosedur endoskopi. 

 

Pada kasus kanker kelenjar air liur, endoskopi dilakukan untuk mengamati sel kanker. Pemeriksaan ini dijalankan dengan menggunakan alat khusus berbentuk selang kecil yang bernama endoskop.

 

Alat tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam mulut menuju organ yang ingin diperiksa. Selanjutnya, dokter mungkin melakukan pemindaian untuk mengetahui letak kanker dan penyebarannya. Pemindaian bisa dilakukan dengan foto Rontgen, CT scan, atau MRI.

 

Baca juga: Penyebab Mulut Terasa Kering Meskipun Sudah Cukup Minum

 

Jika kamu mencurigai kamu terkena kanker kelenjar air liur, atau merasa ada gejala yang tidak normal di area tenggorokan, segera periksakan diri ke dokter. Kamu bisa buat janji pemeriksaan lewat aplikasi Halodoc

 

Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2021. Salivary Gland Cancer.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Salivary Gland Cancer: Management and Treatment.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Salivary Gland Tumors.